Skip links

Jualan Online Tanpa Modal, Coba Bisnis Dropship

Memulai bisnis online tidak sesulit yang dibayangkan. Melalui dropship, menjual produk dapat dilakukan dengan cepat dan nyaris tanpa modal. Kenali apa itu dropship dan cara menjalankannya.

Table of Contents

Berdagang dapat dijadikan mata pencaharian utama maupun sampingan. Walaupun berpeluang besar, sebagian orang masih ragu untuk memulainya. Masalah modal, pengalaman dan alokasi waktu seringkali menjadi alasan utama. Padahal jika mengenal apa itu dropship, berbisnis online akan jauh lebih mudah.

Bagi mereka yang ingin mencoba berjualan online tetapi belum berpengalaman, bisnis dropship merupakan pilihan yang baik. Selain tanpa modal, risiko menjadi dropshipper juga relatif kecil. 

Pada artikel ini akan mengulas apa itu dropship, kelebihan dan kekurangan serta cara memulai. Berikut ulasannya!

Apa itu dropship

Sebelum mulai membahas tentang cara berjualan tanpa modal, mari memahami apa itu dropship terlebih dahulu. 

Dropship adalah jenis bisnis jual beli online dimana penjual tidak perlu menyetok barang, melainkan langsung menyalurkannya dari supplier ke pembeli.

Bisa dikatakan seorang dropshipper hanya bertindak sebagai perantara. Perannya adalah menawarkan produk supplier kepada calon pembeli, melakukan proses penjualan dan menerima pesanan.

Ketika ada pesanan, dropshipper akan menghitung total pembelian dan menerima pembayaran. Kemudian menyampaikan order kepada supplier sekaligus membayar sesuai harga yang disepakati.

Supplier akan memproses pesanan, mengepak, serta mengirimkannya langsung ke alamat pembeli. Bila ada keluhan mengenai produk yang dijual, dropshipper juga akan menjadi perantara.

Ciri-ciri dropship

Dropship memiliki beberapa ciri yang membedakannya dengan jenis penjualan online lain. Diantaranya adalah:

  • Tidak  memerlukan stok barang atau membeli sejumlah produk
  • Kondisi stok barang dipantau secara online.
  • Pendaftaran sebagai dropshipper umumnya tidak memerlukan biaya.
  • Besarnya harga jual ditentukan oleh dropshipper sendiri.
  • Semua kegiatan promosi dan penawaran produk ditangani oleh dropshipper sendiri. Supplier hanya membantu dengan menyuplai foto produk.

Keuntungan bisnis dropship

Bukan tanpa alasan bisnis dropship menjadi pilihan para pemula di bidang e-commerce. Model perdagangan ini memiliki beberapa kelebihan, diantaranya:

Nyaris tanpa modal

Menjadi dropshipper nyaris tanpa modal karena tidak perlu menyetok barang dagangan. Kunci utamanya adalah konsistensi dalam mempromosikan produk serta kemauan untuk mempelajari cara berbisnis online.

Dropshipper memang masih mengeluarkan dana, paling tidak sebagai modal membeli pulsa internet serta waktu untuk mengurus toko online dan akun media sosial. Selebihnya? Tidak ada biaya.

Operasional mudah

Bisnis ini relatif mudah karena dropshipper tidak perlu berurusan dengan pembeli secara fisik. Jika sudah memiliki foto dan spesifikasi produk, dropshipper tinggal memasukkannya ke media penjualan.

Menjalankan dropship juga tidak perlu mengurus inventaris, mengelola gudang, serta pengiriman barang.  Mudah bukan?

Fleksibel dalam waktu dan tempat

Karena hanya bermodalkan gawai dan kuota internet, maka tidak diperlukan tempat yang luas untuk memulai menjadi dropshipper. Siapapun dapat melakukannya, dari mana dan kapan saja.

Hemat biaya dan tenaga

Karena tidak harus mengemas dan mengirim barang sendiri, maka sistem ini sudah pasti lebih hemat tenaga dibandingkan sistem e-commerce lainnya. Dropship juga minim biaya karena tidak perlu menyewa tempat untuk berjualan atau menyimpan barang.

Tangga awal menuju bisnis yang lebih besar

Jika telah terbiasa dengan sistem dropship, maka akan lebih mudah mencoba bisnis yang lebih kompleks. Melalui tambahan pembelajaran dan adaptasi, dropshipper dapat meningkatkan bisnisnya menjadi supplier atau agen.

Tantangan bisnis dropship

Walaupun relatif mudah dan dapat dilakukan oleh siapa saja, bisnis ini juga memiliki sejumlah tantangan, diantaranya:

Tidak bisa melihat kondisi barang secara langsung

Karena seluruh operasional dilakukan secara online, maka kondisi barang memang hanya mengandalkan foto atau video dari supplier. Hal ini terkadang menyulitkan dropshipper, terutama mereka yang menjual produk tekstil.

Untuk mengatasinya, dropshipper harus meminta keterangan selengkap-lengkapnya tentang produk kepada supplier, termasuk kekurangan, ukuran, hingga efek samping (jika ada). Cara lainnya adalah meminta real picture.

Salah memilih supplier

Memilih supplier yang amanah dan memiliki produk berkualitas memang tidak mudah. Jika salah pilih, dropshipper kerap menerima keluhan konsumen.

Stok yang cepat habis

Pada umumnya supplier memiliki lebih dari satu dropshipper. Hal ini menjadikan barang dagangan cepat perputarannya. Karenanya penting untuk selalu meng-update stok barang sebelum mempromosikan.

Dropshipper juga dapat menggunakan fasilitas keep atau meminta agar suatu produk tidak diberikan ke lainnya terlebih dahulu. Artinya, pembeli masih dalam tahap memesan, namun belum melakukan transaksi.

Beberapa supplier memberikan fasilitas tersebut selama 1X24 jam. Setelah batas waktu berlalu, namun belum juga ada transaksi, maka mereka berhak menjual produk kepada dropshipper lain.

Laba kecil

Harga yang diberikan supplier atau agen ke dropshipper biasanya sedikit lebih mahal daripada ke reseller

Hal tersebut dikarenakan reseller membeli barang dalam jumlah tertentu, sehingga akan mendapat harga grosir. Sementara dropshipper tidak.

Karena itu, laba yang dihasilkan dari bisnis dropship biasanya tidak terlalu besar. Namun jika rajin promosi dan mendapat banyak pesanan, profit juga pasti meningkat.

Sulit melakukan branding

Dropshipper harus mempromosikan produk sesuai branding dari supplier atau produsen. Merek produk sudah ada, sehingga mereka tidak bisa menggantinya dengan ide sendiri. Akan tetapi cara lain untuk menciptakan awareness yakni membuat brand untuk toko.

Langkah menjalankan bisnis dropship

1. Menetapkan produk yang dijual

Menetapkan produk yang akan dijual butuh pertimbangan. Untuk menyiasatinya, lakukan riset sederhana. Gunakan poin-poin berikut dalam menentukan apa yang akan dijual di toko online.

Carilah produk yang profit-nya menarik

Fokus kerja bisnis dropship adalah promosi dan penjualan. Usaha yang diperlukan sama, antara menjual produk yang margin labanya 5% dengan 25%. Maka pilih produk yang bermargin tidak terlalu kecil, seperti pakaian, peralatan rumah tangga hingga aksesoris.

Pastikan banyak orang yang membutuhkan produk tersebut

Setiap produk memiliki pangsa pasar berbeda. Namun pilih yang dibutuhkan oleh banyak orang. Salah satu caranya adalah melihat jumlah pencarian di Google Keyword Planner

Jika nyaris tidak ada yang mencari jenis produk tersebut, lebih baik pertimbangkan ulang untuk menjualnya.

Cari tahu penjual lain di kota Anda

Walaupun dropship dapat melakukan transaksi dengan pembeli dari mana saja, tetapi konsumen dalam satu kota tetap merupakan pasar potensial. 

Sebelum menentukan produk yang dijual, cari tahu juga adakah dropshipper atau reseller lain di kota yang sama. Dengan cara ini juga dapat memetakan persaingan.

Jual produk yang tidak mudah ditemukan di kota Anda

Produk yang banyak dicari tetapi tidak mudah ditemukan di kota Anda berpeluang besar mendapatkan lebih banyak konsumen. 

Tentu saja, karena produk yang sulit ditemukan akan terkesan eksklusif. Lagipula pelanggan akan mempertimbangkan pengeluaran lebih dan membayar ongkos kirim jika barang berasal dari kota lain.

2. Mencari supplier yang amanah

Selain produk, pemasok juga komponen penting dalam bisnis ini. Untuk mengatasi kesalahan dalam memilih supplier, dropshipper dapat mencermati hal-hal berikut:

Peringkat supplier di marketplace

Peringkat di marketplace dapat dijadikan acuan memilih supplier, maka pilihlah akun penjual yang memiliki ranking tinggi. Biasanya sudah bertanda star seller atau terverifikasi. Perhatikan pula berapa persen rata-rata chat yang mereka balas. Hal ini untuk mengantisipasi stok habis karena chat yang macet.

Review pelanggan

Supplier yang mendapatkan review bagus atau bintang lima dari pelanggannya tentu kompeten. Tetapi jangan sampai terkecoh dengan penilaian palsu dari akun yang dibayar. 

Review palsu biasanya terkesan berlebihan, memiliki kalimat hampir sama, serta mencantumkan foto seragam.

Rekomendasi orang yang dipercaya

Rekomendasi bisa didapat dari teman atau kerabat yang telah mengetahui kredibilitas supplier. Tanyakan tentang kecepatan dan ketepatan pelayanan, mutu produk, serta cara mereka mengatasi keluhan dari pembeli.

Mencoba bertransaksi sebagai pelanggan

Dengan bertransaksi langsung, calon dropshipper akan mengetahui mutu produk yang dijual sekaligus pelayanan supplier. Ketika mencoba bertransaksi langsung, perhatikan dan catat beberapa hal berikut ini:

  • Bagaimana cara customer service melayani pelanggan
  • Bagaimana kualitas pengepakan dan kecepatan pengiriman barang
  • Bagaimana opsi pembayaran, apakah ada beberapa pilihan?
  • Adakah biaya tambahan yang dikenakan?
  • Bila menyampaikan keinginan untuk menjadi dropshipper, apakah syarat dan ketentuan dari mereka jelas dan adil

3. Memberikan nilai tambah pada produk

Dropshipper memang tidak bisa mengubah merek, model atau spesifikasi produk, tetapi bisa memberikan nilai tambah padanya. Misalnya dengan cara:

  • Memberikan bonus untuk pembelian jumlah tertentu
  • Mengadakan potongan harga untuk pembelian kedua
  • Mensubsidi ongkir untuk konsumen dengan jumlah pembelian atau wilayah domisili tertentu
  • Memberikan pelayanan prima yang tulus kepada pelanggan.

Nilai tambah tersebut akan menarik pembeli untuk menjadi pelanggan tetap. Hal ini sangat penting karena konsumen loyal adalah aset berharga bagi seorang dropshipper

4. Melakukan promosi

Promosi adalah keharusan bagi dropshipper, karena dapat menarik perhatian calon pelanggan. 

Sebagian besar promosi dropship dilakukan secara online, meskipun ada juga yang offline. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan seorang dropshipper.

Memanfaatkan media sosial

Media sosial adalah kanal paling banyak dan umum digunakan untuk promosi. Melalui itu, seseorang dapat membangun brand dan toko online-nya, sekaligus menjalin engagement kuat dengan user

Namun, ada pula dropshipper yang memakai banyak kanal media sosial dan menyebarkan konten di semua akunnya. Cara tersebut ternyata tidak efektif dalam membangun branding dan menjalin engagement. Menurut CMI, promosi melalui media sosial harus dilakukan dengan perencanaan matang.

Memahami proposisi setiap platform

Kenali jenis konten apa yang sesuai dengan platform media sosial. Misalnya, untuk branding lebih terbuka dan tajam, Twitter adalah tempat yang cocok. 

Sementara konten panjang lebih cocok di LinkedIn, Facebook atau Medium. Jika ingin bermain dengan gambar, video dan meme, pilih Instagram dan Pinterest. Kemudian complete video tampilkan di Youtube.

Selaraskan jenis platform media sosial dengan branding usaha

Dropshipper perlu mencoba beberapa platform untuk mengetahui pangsa pasar. Setelah mendapatkan yang cocok dan sesuai dengan branding, saatnya berkonsentrasi dan konsisten.

Bisa saja memilih dua atau tiga platform dan membuat konten yang bersinergi. Namun pastikan masing-masing dapat dioptimalkan. Misalnya mengunggah konten secara konsisten, aktif membalas komentar, pesan user, hingga melakukan live untuk promosi secara langsung kepada calon konsumen.

Bekerja secara konsisten sesuai rencana marketing

Mengelola media sosial juga perlu perencanaan. Termasuk merencanakan jenis konten, tone warna, hingga tema. Jika konsep telah dipersiapkan, pastikan untuk melaksanakannya secara konsisten.

Jika dropshipper memiliki admin untuk mengelola media sosial, pastikan pula dapat bekerja sama sesuai rencana yang telah disepakati. 

Toko online di marketplace

Memiliki toko online memudahkan dropshipper dalam mengelola pesanan. Di sisi lain juga tidak perlu repot mengatur display produk, chat pelanggan dan lain sebagainya. Sementara itu, setiap marketplace memiliki fitur lengkap untuk mendukung setiap aktivitas jual beli. 

Promosi di toko online biasanya berupa potongan harga, subsidi ongkir, kupon diskon untuk pembeli tertentu. Namun penjual tetap memerlukan media sosial sebagai promosi guna mengarahkan pembelian ke marketplace.

Membangun website

Mengingat dropship adalah bisnis online, maka memiliki website adalah langkah tepat dalam mendapatkan kepercayaan calon pelanggan. Tujuannya untuk membangun brand usaha dan meningkatkan penjualan.

Setiap pelanggan memiliki pandangan berbeda dalam menilai kredibilitas sebuah bisnis. Generasi milenial biasanya menyukai usaha yang memiliki digital presence kuat. Sementara alfa dan Gen-Z mudah terpengaruh pada hal-hal yang viral.

Kedua generasi terakhir tersebut memandang sebuah situs bisnis dari segi:

  • Kecepatannya saat diakses
  • Kemudahan bertransaksi
  • Konten menarik
  • Mobile friendly


Untuk membangun situs profesional, dropshipper bisa menggunakan jasa web developer. Jika telah siap mengoptimalkannya, beberapa artikel di blog Crooud dapat diaplikasikan karena memuat suplemen ide dan langkah yang mudah diterapkan.

Blogging

Website harus memiliki konten menarik agar dapat meningkatkan traffic dan transaksi. Penerapan SEO memberikan nilai plus. 

Blogging sangat penting untuk menunjang kinerja e-commerce. Dilansir dari Search Engine Journal, 84% pengunjung akhirnya membeli produk setelah membaca deskripsinya di blog dropshipper.

Blogging juga dapat meningkatkan engagement dengan user melalui konten bermutu dan memberikan nilai tambah. Menurut Hubspot, website dengan konten blog 434% lebih banyak diindeks daripada yang tidak. Lalu, bagaimana cara promosi efektif melalui blog? Berikut beberapa tipsnya.

  • Gunakan kata kunci yang tepat. Keywords dapat dicari di tools seperti Google Trends atau Google Keyword Planner.
  • Rancang konten yang mengedukasi. Misalnya jika menjual alat-alat rumah tangga, bahas mengenai ‘5 Bahan Panci Yang Membahayakan Kesehatan’ atau ‘Tips Agar Dapur Tidak Berantakan’.
  • Sertakan kalimat call to action di akhir tulisan. Ini dapat berupa ajakan untuk mendaftarkan email, mengklik CS untuk info produk terkait.
  • Jangan lupa untuk menyebarkan konten blog di media sosial.

5. Sistem pembayaran yang aman dan mudah

Dropshipper bertanggung jawab menerima pembayaran dari pembeli. Karenanya, buatlah sistem yang aman dan mudah diakses. Tidak ada salahnya membuka rekening pada bank yang memiliki jaringan luas dan banyak dipakai pelanggan atau gunakan e-wallet dan aplikasi transfer dana.

Pastikan pula pembayaran aman dengan selalu memantau setiap transaksi secara online. Beberapa aplikasi fintech memiliki fasilitas akun bisnis, yang mana user dapat mencetak setiap transaksi dalam bentuk laporan aliran dana.

6. Layanan purna jual

Walaupun kualitas barang, kerapian pengemasan dan pengiriman bukanlah tanggung jawab dropshipper, tetapi kepuasan pelanggan tetap menjadi prioritas. 

Layanan purna jual yang baik juga akan menambah kepercayaan pelanggan dan mendorong untuk melakukan pembelian ulang. Lakukan hal-hal berikut sebagai pengaplikasiannya.

  • Pantau pengiriman barang dari supplier melalui nomor resi yang diberikan.
  • Hubungi pelanggan dan tanyakan kepuasannya terhadap pelayanan dan kualitas barang beberapa hari setelah transaksi. Namun, cara ini tidak diperlukan jika dropshipper menggunakan marketplace.
  • Segera tanggapi dan lakukan tindakan jika ada keluhan dari pelanggan.

Kesimpulan

Bisnis dropship merupakan jenis usaha yang mudah dilakukan bahkan oleh pemula. Dengan konsistensi dan mempraktikkan saran-saran di atas, setiap orang dapat berjualan online tanpa modal besar.

Jika Anda masih ingin memahami apa itu bisnis dropship, Crooud telah menyiapkan beberapa konten terkait hal tersebut dan cara memasarkannya melalui digital marketing. Semoga bermanfaat!

Leave a comment