Cara Memasarkan Produk Secara Online
Table of Contents
E-commerce sudah menjadi bagian dari kehidupan modern. Pemasaran tidak lagi didominasi oleh sistem offline, tetapi melalui online platform . Karena itulah sebaiknya pengusaha menguasai cara memasarkan produk secara online. Selain memperluas pasar, juga meningkatkan omzet usaha.
Mempromosikan bisnis dengan sistem online membutuhkan perencanaan dan langkah-langkah yang harus dilakukan dengan cermat. Dalam tulisan ini akan dijelaskan cara memasarkan produk secara online sejak tahap perencanaan, termasuk trik melakukan branding, memilih kanal penjualan, serta mempertahankan pemasaran.
Memilih produk yang akan dijual
Rencana cara memasarkan produk secara online dimulai dengan memilih barang atau jasa yang akan dijual. Pasar online yang luas nyaris dapat menerima semua jenis.
Karena tidak ada batasan geografi, produk atau jasa dapat dipasarkan ke tempat yang jauh dari domisili penjual. Namun sebelumnya tentukan terlebih dahulu jenis barang atau layanan yang hendak dijual.
Produk sendiri
Jika ingin menjual produk sendiri, artinya penjual juga berperan sebagai produsen. Pada usaha kecil menengah ini disebut dengan home industry, contohnya yakni kerajinan tangan, camilan oleh-oleh atau karya seni.
Produk juga bisa berupa digital, seperti ebook, kursus online, NFT, hingga aplikasi. Intinya memasarkan barang atau jasa yang dirancang dan diproduksinya sendiri.
Kelebihan menjual produk sendiri adalah adanya kebebasan menentukan harga, branding, aturan main untuk dropshipper, serta desain. Namun tentu saja ada tantangannya. Misalnya ekstra pikiran dan biaya karena sebagian besar operasional perusahaan tergantung pada pemiliknya.
Produk dari usaha lain
Jika memilih untuk menjual produk dari usaha lain, maka bisa berperan sebagai reseller, dropshipper, atau menjadi agen. Setiap jenis usaha memiliki kekurangan dan kelebihan sendiri.
Dropshipper: Cocok untuk mereka yang baru berkecimpung di dunia e-commerce. Bentuk bisnis ini tidak memerlukan biaya besar bahkan nyaris tanpa modal. Inti operasionalnya adalah melakukan promosi agar produk terjual sebanyak mungkin.
Namun dalam dropshipping laba yang diperoleh terbilang kecil. Ketersediaan stok barang juga tidak menentu dan tidak dapat melihat fisik produk secara langsung.
Reseller: Tidak diperlukan modal dan biaya besar untuk menjadi reseller. Ketersediaan produk lebih stabil karena memiliki stok sendiri. Namun persaingan biasanya sangat ketat, terutama jika agen tidak mengatur jumlah reseller di suatu daerah.
Agen: Jangkauan dan operasional bisnis lebih besar. Agen juga berhak menentukan aturan main untuk para reseller dan dropshipper produk yang dipasarkannya. Namun tentu saja, bisnis ini membutuhkan modal dan tenaga kerja cukup banyak.
Memilih pangsa pasar
Ketika telah menentukan produk yang akan dijual, selanjutnya adalah memilih pangsa pasar. Hal ini dapat dijalankan melalui riset. Bagi pengusaha kecil atau pemula lakukan secara sederhana saja, yaitu dengan mengamati tipe pembeli pada cakupan yang disasar, termasuk kekuatan ekonomi, prioritas serta kebutuhannya.
Sementara untuk pengusaha menengah dan besar, urusan riset biasanyadiserahkan kepada konsultan berpengalaman. Misalnya Crooud yang akan melakukan pengamatan dan studi mendalam, sehingga klien dapat mengambil keputusan pemasaran yang tepat.
Secara umum, tiga hal berikut harus diketahui sebelum memilih pangsa pasar yang tepat.
Niche yang tepat
Niche adalah ceruk atau celah bisnis. Istilah ini lebih sempit dan terarah daripada mass market, karena berpeluang menciptakan konsumen loyal. Contohnya dapat digambarkan seperti ini:
Beberapa produsen fashion mendesain pakaian wanita. Pasarnya adalah mass market. Sementara pasar khusus ibu hamil, wanita berukuran di atas rata-rata, muslimah bercadar adalah niche.
Untuk mendapatkan niche yang tepat, lakukan cara-cara berikut:
- Cari ketertarikan dan kebutuhan calon konsumen di target pasar yang belum terpenuhi oleh pengusaha lain.
- Lakukan riset pesaing.
- Tawarkan produk yang memiliki nilai tambah dan keunikan.
- Lakukan uji coba pasar.
Mempelajari persaingan
Selain memahami pasar, pengusaha juga harus mengenali siapa pesaingnya melalui poin-poin berikut ini:
- Apa saja produk mereka
- Apa kelebihan dan kelemahan produk mereka
- Apa yang bisa dilakukan produk Anda untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang tidak bisa mereka penuhi.
Dalam pasar online, pesaing tidak selalu menjadi ‘musuh’. Para pengusaha juga dapat menjadikan mereka sebagai bagian dari jaringan. Berjejaring membuka peluang pemasaran lebih luas.
Menentukan harga
Harga adalah masalah krusial bagi pengusaha, baik pemula maupun berpengalaman. Ketetapan yang terlalu tinggi bisa jadi tidak terjangkau oleh target pasar. Sementara jika rendah menciptakan citra ‘murahan’ pada produk yang dipasarkan.
Calon konsumen juga tidak selalu memilih produk yang dibanderol dengan harga murah. Mereka rela membayar meskipun berharga premium untuk produk berkualitas tinggi.
Di lain pihak, jika konsumen merasa produk pesaing terlalu mahal, maka masuklah ke dalam peluang tersebut. Tawarkan dengan kualitas sama, namun harga sedikit lebih murah.
Mulai memasarkan produk
Setelah menentukan produk dan harga, saatnya memasarkan secara online. Marketing bukan hanya menjual, melainkan serangkaian kegiatan dari mempromosikan, branding, menjual dan menjaga hubungan dengan pelanggan.
Agar cara memasarkan produk secara online berhasil, lakukan setiap proses berikut dengan cermat:
Branding produk
Branding produk dan bisnis harus sejalan. Baik dalam logo, website, konten marketing, serta sarana komunikasi lain dengan pelanggan. Ketika semua elemen sejalan dan saling menguatkan, citra merek akan cepat melekat di ingatan calon konsumen. Maka, buatlah imej yang unik dan memiliki daya tarik.
1. Tagline
Cara terbaik memulai proses ini adalah menentukan kualitas produk. Rangkum semuanya dalam satu tagline yang mudah diingat.
Misalnya untuk merek pakaian pria. Branding yang mungkin bisa digunakan seperti “cerdas, muda dan sukses”. Atau masih ingat dengan salah satu siaran berita ber-tagline melegenda; “aktual, tajam dan terpercaya”?
2. Brand persona
Membangun citra produk dan bisnis juga dapat dilakukan dengan menentukan brand persona. Ini semacam tokoh imajinatif yang mewakili tipe konsumen ideal.
Menyusun brand persona hampir sama seperti membayangkan suatu karakter dalam cerita fiksi. Mulai dari seperti apa penampilan mereka, usia, pekerjaan, pendapatan, gender, masalah yang tengah dihadapi dan dapat dipecahkan oleh produk Anda. Susun karakteristik konsumen fiktif selengkap mungkin.
Brand persona akan mempermudah dalam menentukan logo, warna, hingga gaya penulisan konten. Jika branding dilakukan tanpa perencanaan matang, calon konsumen akan kesulitan untuk terhubung pada setiap elemen yang dipromosikan. Mereka mungkin saja kehilangan fokus, sehingga mudah melupakan.
3. Identitas visual
Branding juga membutuhkan ciri visual yang seragam atau saling terhubung. Misalnya antara warna, logo, serta image produk. Dalam komponen ini, warna memegang peranan penting. Baiknya pilih satu warna utama dengan didukung oleh 2 hingga 3 warna tambahan.
Setiap warna memiliki makna tertentu dan intrepretasi seseorang akan hal itu bisa jadi berbeda satu sama lain. Karenanya pastikan agar saling berkaitan dengan tagline yang telah ditetapkan sebelumnya.
Kemudian rancang logo sederhana namun ekspresif. Desain yang rumit memang tampak estetik, akan tetapi sulit diingat. Tidak perlu aplikasi profesional dan kemampuan tinggi untuk menciptakannya. Bagi pemula, Canva sudah cukup mumpuni.
Tidak lupa setiap image untuk website, iklan, sosial media harus konsisten dan mencerminkan pencitraan jelas. Tetapkan tone agar seragam dan membangun brand awareness calon konsumen.
4. Brand voice
Dalam menetapkan brand voice, coba bayangkan tokoh brand persona mulai dari cara bicara dan gaya bahasa yang digunakan. Langkah ini bertujuan untuk membentuk karakteristik, baik dari segi suara, pembahasan serta ketegasan dalam penyampaian.
Misalnya untuk tagline “cerdas, muda dan sukses”, suara yang dipakai kemungkinan adalah persona berusia di bawah 30 tahun, memiliki karir cemerlang, dengan gaya bahasa semi formal yang akrab tetapi menunjukkan intelektualitas.
Gunakan brand voice ini secara konsisten di seluruh konten, apapun platform-nya, baik pada unggahan blog, medsos, email, iklan produk, atau website.
Penggunaan brand voice yang tepat akan membuat pelanggan merasa akrab dan terhubung dengan produk atau perusahaan.
Manfaatkan media sosial
Seperti halnya marketplace, media sosial juga dapat dijadikan sarana berjualan online. Pada platform ini penjual dapat menjangkau calon konsumen lebih prospektif. Sebagai catatan, sebaiknya pisahkan akun pribadi dengan bisnis.
Beberapa media sosial membuka peluang untuk berbisnis secara online. Namun yang cukup populer dan banyak digunakan ialah Facebook serta Instagram. Anda bisa memajang foto atau video mengenai produk atau layanan pada feed, kemudian tambahkan link dan nomor telepon sebagai sarana berkomunikasi hingga bertransaksi dengan pembeli
Pedagang online juga dapat bekerja sama dengan influencer untuk mempromosikan produk. Dengan sistem endorse atau membayar fee, maka usaha bisa menjangkau lebih banyak user.
Miliki akun di marketplace
Memiliki akun di marketplace sangat memudahkan jalannya transaksi penjualan karena dilengkapi fitur yang memudahkan para vendor untuk mengatur penampilan produk mereka.
Di marketplace juga lebih mudah dalam mengadakan promo diskon atau potongan ongkir. Penjual bisa mengikuti program yang diselenggarakan agar mengundang banyak konsumen.
Website dan landing page
Membangun situs e-commerce sebenarnya tidak sulit. Cara ini cocok bagi mereka yang ingin mengelola toko online sendiri sebab tidak memiliki batasan dan peraturan dari marketplace.
Jika ingin membangun website dengan domain sendiri bisa memanfaatkan WordPress. Selain menyediakan beragam fitur untuk memfasilitasi konten, situs cms tersebut juga gratis. Di sisi lain juga dapat menggunakan jasa web developer agar hasil lebih maksimal, baik dari segi tampilan, kinerja, kontrol dan optimisasi.
Sementara landing page merupakan komponen yang ada di dalam website. Fungsinya yakni menyasar calon konsumen secara spesifik. Biasanya dibuat untuk penawaran tertentu dan menampilkan konten ajakan untuk melakukan tindakan pembelian atau berlangganan.
Lantas bagaimana memilih kanal penjualan terbaik? Ialah dengan memadukan beberapa aspek, sehingga bisa saling mendukung. Misalnya promosi media sosial mengarahkan pada situs dan marketplace. Sementara website berisi ajakan mengunjungi landing page.
Konten marketing menarik
Apapun kanal yang digunakan untuk menjual produk, konten adalah intinya. Pencarian organik di search engine masih menjadi pendorong utama user mencari barang atau jasa yang mereka butuhkan.
Konten menarik juga akan meningkatkan traffic situs dan akun media sosial, hingga akhirnya bermuara pada meningkatnya transaksi. Selain itu, content berkualitas berpeluang terus bertahan di halaman pertama search engine, terus dibaca, dikomentari, serta dibagikan oleh user.
Berikut adalah strategi konten menarik dan impactful:
- Lakukan riset untuk mendapatkan kata kunci yang banyak dicari
- Gunakan teknik SEO sesuai algoritma terbaru mesin pencari.
- Berikan konten bermanfaat dan menambah value produk.
Mempertahankan kelanjutan pemasaran
Ketika produk telah terjual dan pendapatan sesuai target, bukan berarti tugas telah selesai. Sebaliknya, penjual harus mempertahankan kinerja dan hubungan dengan pelanggan. Tujuannya agar terjadi pembelian kedua atau in mouth promotion.
Untuk meraih hal tersebut, lakukan langkah-langkah berikut ini:
Bangun engagement
Membangun keterkaitan dan hubungan baik dengan pelanggan adalah keharusan. Engagement paling mudah dibangun melalui media sosial. Di samping itu, unggahan artikel di blog juga dapat memancing minat.
Cara untuk membangun engagement diantaranya adalah:
- Tetap membalas komentar dan pertanyaan pelanggan di akun media sosial.
- Membalas dan mengomentari review yang diunggah pelanggan di Google, akun marketplace penjual, atau media sosial mereka.
- Mengirimkan email berisi artikel informatif atau potongan khusus untuk pelanggan tetap.
- Memberikan reward khusus bagi pelanggan yang mengajak kenalannya untuk berbelanja di tempat penjual. Misalnya dengan sistem referral.
Beri pelayanan purna jual yang memuaskan
Pelayanan purna jual yang memuaskan akan memancing pembeli untuk menjadi pelanggan tetap. Selain berupa garansi produk, juga perlu memberikan tanggapan cepat terhadap keluhan konsumen.
Berikut tips menjaga pelayanan purna jual yang memuaskan:
- Segera kirimkan resi pengiriman barang setelah produk diserahkan ke ekspedisi.
- Monitor pengiriman barang dan segera tindak lanjuti bila ada masalah atau keterlambatan.
- Segera merespon keluhan pelanggan dan mencarikan solusi terbaik yang tidak merugikan mereka.
- Jika memungkinkan, tanyakan langsung tingkat kepuasan mereka dan berikan apresiasi.
Perkokoh branding
Branding produk tidak hanya dilakukan saat akan menjual barang. Justru juga perlu dikokohkan agar pelanggan tetap ingat pada merek dan bisnis.
Menurut Forbes, langkah-langkah berikut dapat dilakukan untuk memperkokoh branding.
- Kenali dengan baik dinamika audiens dan pangsa pasar. Karena sejatinya pasar terus berubah, maka ikuti arus dan tren. Branding harus konsisten supaya semakin membentuk karakter bisnis.
- Gunakan pesan yang menarik. Ketika konsumen sudah mulai mengenal produk, saatnya membuat mereka setia. Gunakan pesan promosi yang lebih terarah dan kanal komunikasi efektif untuk membangun relasi berkelanjutan.
- Jadilah duta produk sendiri. Tidak ada yang lebih mengenal dan mencintai usahanya selain pemilik usaha. Mengapa tidak menjadikan diri brand ambassador produk dan usaha kita? Seperti Elon Musk yang selalu membawa ‘citra Tesla’ dimanapun dia berada.
- Promosi, promosi, dan promosi. Branding pada dasarnya harus meluas, bukan stagnan. Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran pasar akan produk, jadi bukan hanya mempertahankan pelanggan yang sudah didapatkan. Maka promosi harus terus dilakukan.
Mempertahankan kualitas
Seringkali penjual merasa di atas angin saat penjualan mencapai nilai memuaskan. Lalu tanpa sadar kendor dalam menjaga kualitas, baik produk maupun pelayanan.
Mempertahankan kualitas bahkan jika bisa meningkatkannya adalah cara terbaik melakukan pemasaran produk. Perusahaan-perusahaan yang dapat bertahan hingga beberapa dekade melakukan kedua hal ini: mempertahankan kualitas dan melakukan inovasi sesuai selera pasar.
Kesimpulan
Cara memasarkan produk secara online sebenarnya mudah. Namun tetap memerlukan perencanaan matang. Penjual harus lebih dulu menentukan produk atau jasa yang hendak dijual dan melakukan riset pasar, lalu konsisten melakukan branding.
Terlebih saat ini kanal penjualan online cukup beragam, diantaranya yakni media sosial, website dan landing page, juga marketplace. Jika memadukan beberapa jenis tersebut maka berpotensi meningkatkan penjualan.
Terakhir, siklus pemasaran harus diiringi oleh usaha mempertahankan hubungan baik dengan pelanggan serta kualitas produk dan pelayanan.