Skip links

10 KPI SEO yang perlu anda lacak – Mulai cara, praktek & info lainnya

Table of Contents

Salah satu topik pembahasan paling sulit saat mendiskusikan apa itu SEO adalah :

Bagaimana caranya tahu jika semua yang sudah anda lakukan akan bekerja dan memberikan hasil?

Jujur saja ini adalah pertanyaan yang sangat sulit untuk dijawab, bahkan bagi yang sudah berpengalaman.

Salah satu penyebabnya karena SEO membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa mulai menampakan hasil.

Namun jangan khawatir, di artikel kali ini saya ingin menunjukan KPI SEO apa saja yang perlu anda lacak, bagaimana cara melacaknya. Dan memastikan anda bisa menggunakan semua KPI SEO ini untuk mendorong pertumbuhan lebih bagi website anda.

Langsung saja, berikut adalah 10 KPI SEO yang perlu anda lacak sekarang :

1. Total Klik

Bicara tentang SEO, tujuan akhirnya tentu adalah untuk mendapatkan trafik sebanyak mungkin dari Google.

Cara terbaik untuk mengetahui seberapa banyak trafik yang anda dapatkan di website adalah dengan melihat jumlah Total Klik pada Google Search Console

Tampilan diatas menunjukan secara tepat seberapa banyak orang yang mengklik website anda pada hasil pencarian organik di Google.

Jika anda lihat, selain total klik anda juga bisa melihat informasi lain seperti jumlah total tayangan total rata-rata CTR atau click through rate.

Namun informasi tersebut tidak terlalu penting jika dibandingkan dengan Total Klik.

Bisa dibilang Total Klik adalah KPI SEO yang akan paling sering anda perhatikan. Semakin tinggi total klik yang anda miliki, maka bisa dipastikan jika strategi SEO anda berhasil dan berjalan dengan baik.

2. Core Web Vital

Secara sederhana, Core Web Vital adalah cara google untuk menilai pengalaman pengguna website anda secara keseluruhan.

Kenapa KPI SEO yang satu ini penting? (bahkan semakin penting)

Seperti yang mungkin sudah anda ketahui, selain faktor lain, saat ini Google merangking sebuah website menggunakan apa yang disebut dengan ‘Sinyal Pengalaman Pengguna’.

Dengan kata lain, Google tidak hanya merangking sebuah website menggunakan faktor-faktor tradisional seperti misalnya keyword dan backlink. (tentu saja ini tetap penting)

Alih-alih, Google sekarang memasukan faktor core web vital untuk memastikan jika website anda memberikan pengalaman terbaik bagi pengunjungnya.

Dan teknologi machine learning Google yang diberi nama RankBrain memastikan jika KPI yang satu ini dapat di ukur dengan mudah dengan cara mengukur bagaimana seorang pengunjung berinteraksi dengan sebuah website.

Itulah kenapa, saat ini Google menjadikan metrik keterlibatan pengguna atau user engagement metrics sebagai bagian penting dalam algoritma mereka.

Saran saya, selalu perhatikan bagian laporan Core Web Vital pada Google Search Console anda.

Report ini secara garis akan memberikan gambaran terkait masalah dan error yang ada kaitannya dengan kecepatan dan kinerja halaman website anda.

3. Jumlah Rekomendasi Domain

Sudah bukan rahasia lagi jika jumlah website yang memberikan tautan ke website anda berpengaruh besar terhadap performa SEO anda.

Semakin banyak tautan (kita sebut saja backlink) maka kemungkinan besar akan semakin mudah anda untuk merangking apapun.

Dari berbagai riset dan eksperimen, diketahui jika backlink masih berperan cukup besar terhadap performa SEO sebuah website.

Namun ternyata bukan hanya itu, jumlah website yang merekomendasikan anda atau sering juga disebut referring domains (ingat, satu domain dapat menautkan ratusan bahkan ribuan backlink ke website anda) memiliki kecenderungan potensi ranking lebih baik.

Kenapa hal ini terjadi?

Penjelasan singkatnya, Google akan kurang memprioritaskan backlink dari website yang sama.

Ketika memeriksa di Ahrefs, saya biasanya lebih memperhatikan bagian referring domains dibandingkan jumlah backlink yang tertera.

Karena jika jumlah reffering domain meningkat, artinya strategi konten marketing anda berjalan, karena semakin banyak domain yang menautkan halaman website anda.

4. Trafik Organik

KPI SEO yang satu ini merupakan cara lain untuk mengukur seberapa banyak trafik yang anda dapatkan dari hasil pencarian organik Google.

Untuk mengetahuinya cukup mudah, semuanya dapat anda lihat melalui Google Analytic

Pertama, buka bagian Audience → Overview

Lalu klik “Add Segment”

Dan pilih “Organic Traffic”

Selesai, sekarang anda dapat melihat dengan tepat berapa jumlah pengunjung yang yang berkunjung ke website anda.

Mungkin anda sekarang bertanya-tanya;

“Bukannya ini sama dengan Total Klik yang di awal tadi?”

Bisa dibilang iya, mereka menggunakan data yang sama untuk menyajikan laporan.

Namun bedanya, “Trafik Organik ” dan “Total Klik” melakukannya dengan cara yang berbeda.

Bedanya dimana?

“Total Klik” hanya mengukur trafik yang datang dari Google. Sementara “Trafik Organik” menghitung semua trafik dari semua search engine seperti Bing dan lainnya.

Namun tidak perlu bingung, keduanya biasanya menunjukan trend yang nyaris sama. 

5. Metrik Pengalaman Pengguna

Anda pasti bertanya, tadi diatas kan sudah membahas tentang core web vitals, lalu apa bedanya dengan ini?

Masalahnya core web vital ini tidak mewakili pengalaman pengguna anda secara menyeluruh.

Kecepatan loading halaman memang penting, tujuannya agar tidak mempengaruhi performa pengalaman pengguna anda. Itu kenapa core web vital lebih fokus pada dua hal ini.

Namun jika anda hanya fokus pada dua hal ini, anda kehilangan gambaran besar tentang pengalaman pengguna.

Khususnya jika anda ingin membidik dua kunci user experience signal yang juga digunakan google dalam algoritma mereka, yaitu :

  • Bounce rate
  • Dwell time

Tentu ada sinyal lainnya selain dua ini, namun ini adalah dua yang paling penting.

Faktanya, ada korelasi yang kuat antara dwell time dengan rangking sebuah halaman website.

Selain hal diatas, alasannya lain kenapa metrik ini kami sarankan untuk digunakan adalah :

Mudah diukur dan dioptimasi. Anda dapat dengan mudah menemukan kedua metrik ini di dalam google Analitik.

Yang perlu anda lakukan adalah klik di Behavior → Site Content → Landing Pages.

Nanti di dalam nya anda akan melihat detail bagaimana user berinteraksi dengan halaman anda.

Nah, ada dua kolom yang perlu anda perhatikan disini : Avg. Session Duration dan Bounce Rate.

Avg. Session Duration adalah seberapa lama user menghabiskan waktunya di website anda setelah mereka tiba (alias Dwell Time).

Semakin tinggi angkanya semakin bagus. Begitu juga tentu sebaliknya, saat seorang user hanya menghabiskan waktu 5 detik di halaman anda lalu mereka langsung kembali ke hasil pencarian, artinya halamanan anda buruk.

Selain itu, anda juga harus memperhatikan Bounce Rate. Semakin rendah bounce rate adalah semakin baik. Dan bounce rate ini adalah indikator yang sangat mudah untuk dibenahi.

6. Biaya Trafik SEO

Backlink

Bounce Rate

Trafik Organik

Search Intent

Funneling

Sangat mudah untuk hanyut dalam berbagai istilah-istilah ini

Faktanya memang semua metrik atau KPI SEO ini penting untuk diketahui.

Namun semuanya belum menjawab pertanyaan paling penting :

Apakah SEO memberikan ROI yang positif terhadap bisnis anda?

Jujur saja, tidak ada cara yang mudah untuk menjawab pertanyaan ini.

Ada lho, yang rangking #1 di halaman pencarian google tapi tidak mendapatkan penjualan sama sekali.

Atau bisa juga, trafik anda selalu naik sepanjang waktu, tapi konversinya nyaris datar, alias tidak linier dengan kenaikan closingnya.

(Catatan : Kunci membenahi ini adalah strategi riset keyword yang benar. Intinya adalah memilih keyword yang memang di cari oleh calon pelanggan anda)

Itu kenapa, saran kami anda jangan hanya 100% terpaku pada trafik organik saja. Sebaliknya, anda juga harus memperhatikan biaya trafik SEO yang akan dikeluarkan.

Biaya trafik SEO pada dasarnya adalah cara untuk mengestimasi berapa banyak biaya yang akan anda keluarkan jika menggunakan Google Ads berdasarkan jumlah trafik yang anda miliki saat ini melalui pencarian organik.

Anda bisa melihat nilai ini melalui Semrush.

Atau Ahrefs 

Memang angka ini tidak 100% akurat, lagipula software SEO seperti Semrush atau Ahrefs ini hanya melakukan estimasi.

Tentu angka nya tidak akan akurat.

Namun secara general, yang mereka lakukan sudah cukup luar biasa. Khususnya dalam memperkirakan berapa kira-kira nilai trafik yang anda miliki saat ini. 

Dan yang terpenting apakah semua usaha yang anda lakukan hingga sampai ketitik ini sudah terbayar sesuai.

7. Halaman Yang Terindex

Seperti namanya, halaman yang terindex adalah jumlah halaman website anda yang telah di index oleh Google.

Ini mungkin adalah KPI SEO yang paling di remehkan.

Ada dua cara sederhana yang bisa anda gunakan untuk mengetahui ada berapa banyak halaman yang telah terindex di Google.

Pertama, anda bisa menggunakan operator site:website_anda.com di mesin pencari Google.

Angka yang muncul menunjukan estimasi kasar seberapa banyak wabsite anda telah terindex di Google.

Untuk hasil yang lebih akurat, anda dapat melihatnya melalui laporan di Google Search Console.

Metode manapun yang anda gunakan, anda wajib memperhatikan angka ini.

Karena anda harus memastikan jumlah angka yang muncul telah sesuai dengan jumlah halaman yang ingin anda index. 

Kenapa?

Karena, terlalu banyak halaman yang terindex dapat mempengaruhi performa SEO teknis anda. Halaman yang terlalu banyak di index menunjukan adanya halaman duplikat, think content dan lainnya.

8. Average CTR 

Average CTR adalah persentase jumlah orang yang melihat dan mengunjungi website anda di google. 

Simplenya, semakin tinggi CTR anda, artinya semakin baik. Kurang lebih formulanya seperti ini :

CTR Tinggi = Semakin banyak Klik = Semakin tinggi trafik

Namun tentu tidak sesederhana itu. 

Memang ada kemungkinkan Google menggunakan CTR sebagai salah satu variabel ranking dalam algoritma mereka. 

Ketika website anda misalnya mendapatkan klik lebih banyak dari biasanya, Google kemungkinan akan bilang “Website ini punya hasil yang relevan untuk kata kunci ini, mari kita dorong peringkatnya”

Nah sekarang pertanyaannya

CTR  yang bagus itu berapa sih?

Jujur, tidak ada jawaban yang benar untuk pertanyaan ini. Kenapa?

Karena CTR anda sangat dipengaruhi oleh dimana posisi anda dan fitur SERP apa saja yang jadi pesaing anda.

Misalnya jika anda lihat contoh berikut ini :

Hasilnya dipenuhi dengan iklan, dibeberapa pencarian mungkin ada feature snippet. Yang artinya kemungkinan besar CTR anda akan rendah.

Sebaliknya, jika hasil SERP anda seperti ini 

Kemungkinan besar CTR anda akan tinggi.

Masalahnya, kita tidak dapat mengontrol apa yang akan ditampilkan oleh Google di hasil pencarian. 

Namun kita dapat mengontrol hasil pencarian kita yang tampil di Google.

Jadi goalnya disini bukanlah sekedar mencapai CTR di angka tertentu, namun alih-alih anda lebih baik fokus memperbaiki judul dan meta deskripsi halaman anda. 

Dengan begitu, saat halaman anda tampil di hasil pencarian, orang akan lebih tertarik untuk mengklik.

9. Ranking Keyword

Sesuai namanya, Ranking keyword pada dasarnya adalah metrik dimana anda memiliki ranking untuk berbagai keyword.

Ada dua cara untuk melacak pergerakan ranking keyword anda…

Pertama, anda bisa menggunakan software keyword tracking. Yang perlu anda lakukan hanyalah memasukan kata kunci untuk campaign yang sedang anda jalankan.

Software ini nantinya akan memberitahu anda sudah di posisi berapa untuk kata kunci tersebut, dan mengirim notifikasi ke anda untuk setiap pergerakan dalam setiap periode.

Cara yang kedua adalah memeriksa laporan trafik organik menggunakan software seperti Ahrefs, SEMrush atau Ubersuggest.

Saya pribadi lebih suka memeriksa menggunakan cara kedua.

Kenapa?

Masalah terbesar saya dengan tracking, adalah mereka hanya melacak keyword yang saya input.

Yang berarti kita hanya melihat bagian kecil dari performa website kita. Padahal bisa jadi konten kita rangking untuk puluhan atau ratusan keyword sekaligus.

Sementara dengan laporan trafik organik, kita bisa melihat secara keseluruhan performa ranking keyword kita, dan mengambil keputusan berdasarkan pergerakan ranking.

10. Cakupan Kesalahan

Cakupan kesalahan adalah metrik yang menunjukan error pada crawling dan indexing yang di miliki website anda.

Namun yang perlu anda pahami, anda tidak perlu terobsesi membuatnya tanpa error. Karena ada kalanya ini tidak memungkinkan.

Misalnya jika anda memiliki website eCommerce dengan jumlah halaman terindex lebih dari 10 ribu.

Yang terpenting disini adalah memonitor secara per periode. Karena kadang error kecil dapat mengakibatkan masalah yang lebih besar.

Leave a comment