Definisi Freelance dan Langkah-langkah Membangun Karir Sebagai Freelancer
Table of Contents
Selain berwirausaha dan bekerja kantoran, masih ada profesi menjanjikan lainnya. Berbekal kemampuan sekaligus pengalaman, pekerjaan ini bahkan memiliki keuntungan dari segi fleksibilitas. Ya, freelance worker namanya. Sudah pernah mendengar istilah tersebut atau sedang mencari tahu definisi freelance?
Singkatnya, definisi freelance adalah pekerjaan yang tidak terikat oleh peraturan ketat perusahaan. Anda bahkan bisa bekerja kapan dan di manapun. Menarik, bukan?
Jika berniat menjadi seorang pekerja lepas, ada beberapa hal yang harus diketahui dan dipahami terlebih dahulu. Dalam artikel kali ini, Crooud akan membahas tuntas tentang definisi freelance, pekerjaan yang banyak diminati oleh berbagai kalangan.
Apa itu freelance dan freelancer?
Sebelum memahami lebih jauh tentang cara menjadi pekerja lepas, simak definisi freelance dan freelancer berikut ini.
Freelance
Melansir dari laman Feedough, freelance adalah suatu pekerjaan yang bertumpu pada kontrak kerja antara klien (perusahaan atau perorangan) dan pekerja dengan skill serta pengalaman di bidang tertentu. Tentunya, tanpa melewati proses recruitment layaknya pegawai tetap.
Bekerja secara freelance berarti tidak terikat pada waktu masuk-pulang kantor maupun urusan internal perusahaan. Selain itu, pekerjaan ini biasanya juga memberikan kebebasan hari dan tempat bekerja.
Meskipun begitu, perihal kebijakan kembali pada masing-masing recruiter. Beberapa perusahaan atau agensi mungkin mengharuskan pekerja lepas untuk datang sesekali ke kantor jika ada kegiatan penting seperti client meeting atau rapat lainnya. Ada juga freelancer yang bekerja on site namun hanya beberapa hari dalam seminggu.
Freelancer
Freelancer adalah orang yang melakukan pekerjaan secara freelance (paruh waktu). Lalu, siapa saja yang bisa menjadi seorang pekerja lepas?
Bekerja secara freelance dapat dilakukan oleh siapapun, mulai dari pelajar atau mahasiswa, ibu rumah tangga, pekerja yang ingin mencari penghasilan tambahan, pegawai kantor hingga seorang native yang memutuskan mengambil side job di perusahaan asing.
Fleksibilitas kerja freelance membuat siapa saja bisa menjalankan profesi ini selama memiliki skill mumpuni, waktu, dan komitmen untuk menyelesaikan pekerjaan.
Jenis-jenis pekerjaan yang bisa dilakukan secara freelance
Jika siapapun bisa menjadi freelancer, lalu apa saja pekerjaan yang bisa dilakukan secara freelance?
Mengingat kini tengah berada di era teknologi yang berkembang pesat, Maka pekerjaan freelance mengarah pada kepiawaian dalam memanfaatkan bidang itu sendiri, seperti:
- Penulis (Copy/Content Writer)
- Desain grafis
- Content Creator
- Social Media Officer
- Editor (Tulisan/Grafis)
- Software Developer
- Voice Over
- Web Developer/Web Designer
- Data Entry
- SEO Specialist
- Digital Marketing Specialist
- Online Customer Service
Selain itu, ada beberapa jenis pekerjaan lepas lain yang bisa dicoba, antara lain:
- Guru les privat
- Konsultan (bisnis)
- MUA
- Bridal model
- Driver ojek online
- Jasa pengerjaan tugas
- dsb
Bagaimana cara menjadi seorang freelancer?
Melansir dari lamar Upwork, ada 7 langkah yang bisa dilakukan untuk memulai karir sebagai seorang freelancer, diantaranya:
- Menentukan jasa apa yang dapat ditawarkan
- Temukan ‘target pasar’ yang sesuai
- Tentukan harga/rate card
- Membuat portofolio dari pekerjaan sebelumnya
- Membuat proposal (opsional)
- Membangun hubungan baik dengan calon/mantan klien
- Terus mengembangkan skill yang dimiliki
Bekerja paruh waktu akan lebih efektif bila menggabungkan antara deretan poin di atas dengan langkah yang tepat. Maka dari itu, berikut beberapa tips jitu menjadi seorang freelancer profesional.
1. Memiliki minimal satu skill di bidang tertentu
Hal utama yang harus dimiliki jika ingin menjadi freelancer adalah skill. Setiap bidang pekerjaan menuntut pekerjanya menguasai materi serta prakteknya. Pun demikian dengan pekerja lepas yang membutuhkan kemampuan mumpuni untuk memahami, mengerjakan dan menyelesaikan tugas sebaik mungkin.
Contohnya, jika memiliki keahlian membuat atau mengedit foto dan video, maka freelance graphic designer adalah pekerjaan yang pas. Kemudian, bisa pula memanfaatkan kemampuan akademik dengan mencoba menjadi guru les privat di luar waktu kuliah atau senggang.
Setiap orang memiliki kemampuan berbeda-beda. Oleh sebab itu skill yang dimiliki di bidang tertentu mungkin akan sangat membantu dalam mengembangkan karir sebagai freelancer.
2. Kemampuan beradaptasi secara cepat
Selain hard skill, penting untuk memiliki soft skill, salah satunya yakni kemampuan beradaptasi dengan cepat. Apabila memutuskan menjadi full time freelancer, penyesuaian diri mungkin tidak melibatkan situasi sosial, namun lebih kepada kebiasaan.
Sebagai contoh, mulanya hanya memiliki satu klien dan mampu bekerja selama dua jam. Kemudian bertambah menjadi tiga, sehingga membutuhkan setidaknya lima jam untuk menyelesaikan tugas. Sementara faktanya, ada banyak pekerjaan lain yang harus dilakukan dalam jangka waktu tersebut. Saat inilah kemampuan beradaptasi terhadap kebiasaan dan kecepatan kerja harus ditingkatkan.
Contoh berikutnya, jika terbiasa bekerja di dalam negeri, kemudian suatu waktu direkrut oleh perusahaan asing. Maka harus beradaptasi dengan budaya, bahasa, perbedaan waktu hingga kebiasaan.
3. Manajemen waktu dan border
Hal lain yang perlu dilakukan saat akan memulai karir freelancer adalah manajemen waktu dan batasan. Terkadang, masih ada salah kaprah terhadap definisi freelance. Karena tidak memiliki jam kerja tetap, baik Anda atau recruiter seringkali mengerjakan atau memberi pekerjaan di luar batas waktu wajar.
Padahal, semua orang masih mempunyai hal lain yang perlu dilakukan setiap hari seperti kuliah/sekolah, merawat anak, family time, makan, mandi, tidur cukup, berolahraga, dan lain sebagainya. Jadi, tetapkanlah berapa lama waktu yang bisa disisihkan untuk bekerja.
Border atau batasan juga perlu ditetapkan kepada diri sendiri & recruiter untuk menghindari overwork. Hal-hal seperti jobdesk, fee rate, atau toleransi revisi hasil kerja bisa dibicarakan sejak awal sebelum kontrak berlangsung.
4. Rate card sesuai kemampuan dan harga pasar
Berikutnya, siapkanlah rate card. Price list atau rate card merupakan daftar harga untuk setiap jenis jasa yang dikerjakan. Penetapan ini bebas dilakukan, namun harus disesuaikan dengan skill dan pengalaman yang dimiliki. Selain itu, baiknya lakukan survey ‘harga pasar’ terlebih dahulu terhadap penyedia jasa yang sama.
Sebagian recruiter akan menanyakan rate card, namun ada juga yang sudah mematok harga tertentu dan tinggal menunggu persetujuan. Sebagai contoh, jika memilih freelance sebagai copywriter atau penulis, bisa memasukkan jenis jasa dan price list.
Rate card bisa dibuat secara gratis di editing platform sederhana. Jangan lupa untuk menyertakan bagaimana cara menghubungi freelancer, seperti memberikan alamat email, nomor WhatsApp Business, atau lainnya untuk memudahkan calon klien.
5. Peralatan atau media yang memadai
Hal terakhir yang tak kalah penting adalah memiliki fasilitas memadai, terutama jika bekerja sebagai freelance digital. Siapkan peralatan seperti PC atau gadget, koneksi internet, kamera, mikrofon, dan sebagainya sesuai kebutuhan.
Kelebihan kerja freelance
Ada beberapa kelebihan yang bisa nikmati jika memutuskan untuk bekerja lepas. Keuntungan-keuntungan tersebut antara lain:
1. Lebih bebas dalam bekerja
Jika termasuk orang yang tidak ingin pusing dengan ‘drama’ kantor, menjadi pekerja lepas adalah solusi tepat. Dengan itu, fokus utama hanyalah project dan tidak perlu memikirkan hal lain.
2. Jam kerja fleksibel
Seperti namanya, freelance memberikan kebebasan waktu untuk bekerja. Hal ini memudahkan mereka yang memiliki segudang aktivitas dan pekerjaan lain.
3. Belajar manajemen diri
Bekerja secara freelance mengharuskan untuk bisa manajemen diri sendiri, baik dalam mengelola pekerjaan, deadline, maupun problem solving. Hal tersebut adalah kunci menerapkan kedisiplinan dalam dunia kerja lepas.
4. Tempat kerja fleksibel
Jika mudah bosan dan jenuh berada di satu tempat secara terus menerus, freelance bisa menjadi solusi. Hal ini dikarenakan freelancer dapat melakukan pekerjaan di manapun, seperti rumah, kafe, atau sambil staycation.
5. Bebas menentukan fee dan banyaknya pekerjaan
Bekerja di kantor seringkali harus menyelesaikan banyak tugas, bahkan yang tidak termasuk ke dalam jobdesk sekalipun. Sementara freelance memberikan kebebasan untuk memilih jumlah pekerjaan yang ingin diambil, berikut dengan fee nya.
6. Peningkatan skill di berbagai bidang
Merupakan hal yang baik jika bekerja lepas untuk banyak klien dengan latar belakang berbeda. Nantinya, secara tidak langsung skill dan pengetahuan di luar bidang kemampuan pun akan semakin bertambah.
7. Kemampuan memahami berbagai alur kerja dari perusahaan berbeda
Beberapa perusahaan atau agensi merekrut freelancer dengan ketentuan, bayaran, dan alur kerja yang beragam. Awalnya mungkin sedikit membingungkan dan perlu adaptasi lebih lanjut.
Namun, efek jangka panjangnya, bisa memahami karakteristik perusahaan dari berbagai bidang. Bahkan suatu hari dapat membuat startup milik sendiri!
Kekurangan kerja freelance
Bekerja lepas berbeda dengan kerja full-remote atau work from home. Kedua jenis pekerjaan ini bersifat purna waktu, mengharuskan mengikuti proses recruitment dan negosiasi gaji karena berstatus sebagai pegawai tetap. Sedangkan freelance tidak demikian.
Oleh karena itu, freelance juga memiliki beberapa kekurangan yang mungkin bisa menjadi pertimbangan sebelum memutuskan menjadi seorang freelancer, antara lain:
1. No work, no fee
Realita freelancer adalah no work, no fee. Artinya, mereka tidak akan mendapatkan upah jika belum menyelesaikan pekerjaan. Bisa pula dihitung berdasarkan lamanya waktu kerja.
Sistem penggajian ini tentu berbeda dengan bekerja kantoran, yang mana mendapatkan gaji tetap setiap bulannya. Sementara freelance berdasarkan kinerja.
Dengan demikian, freelancer harus menerapkan manajemen waktu dan tugas dengan baik agar mendapatkan bayaran sesuai. Di sisi lain, hal tersebut juga membuat pekerja lepas mampu mengatur keuangan seefisien mungkin.
2. Jam kerja terlalu ‘fleksibel’
Fleksibilitas dalam bekerja lepas sebenarnya bisa menjadi bumerang tersendiri jika tidak pandai mengatur waktu dan batasan. Mungkin masih harus bangun sampai larut malam untuk mengejar deadline tanpa dihitung lembur.
Manajemen waktu yang buruk akan membuat pekerjaan menjadi menumpuk. Akibatnya menjadi terbengkalai, tidak sesuai deadline hingga kurangnya kepercayaan dari klien.
Solusinya, susunlah waktu kerja meskipun memiliki fleksibilitas. Diskusikan juga mengenai work rules dengan recruiter sebelum memulai bekerja lepas.
3. Kemungkinan menurunnya produktivitas
Jika pekerjaan freelance dikerjakan dari rumah, ada kemungkinan produktivitas akan menurun jika dibandingkan dengan bekerja di kantor. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya demotivasi atau lingkungan rumah yang kurang mendukung.
Sementara itu, bekerja di kantor menuntut pekerja menyelesaikan tugas secara cepat. Sedangkan freelancer memiliki fleksibilitas dalam bekerja, sehingga terkadang tertunda hingga deadline semakin dekat.
Bagi orang tua yang memutuskan menjadi freelancer dan bekerja dari rumah, ini menjadi tantangan tersendiri. Sebab membagi antara tugas dan mengurus rumah tangga membutuhkan keprofesionalan serta manajemen waktu tepat.
Cara mengatasinya, siapkan ruangan atau space terpisah untuk bekerja dan aturlah waktu kerja sesuai kemampuan. Gunakan alarm sebagai penanda berhenti dan memulai.
Kesimpulan
Setelah mengetahui definisi freelance, jenis pekerjaan dan cara menjadi freelancer, apakah tertarik untuk bekerja lepas?
Para freelancer kini dapat dengan mudah menemukan pekerjaan sesuai keahlian melalui deretan platform, seperti Fiverr, Upwork, Freelancer, 99Design, Sribulancer, Fastwork, dan masih banyak lagi lainnya. Selain itu, juga bisa bergabung dengan grup freelance di media sosial seperti Facebook atau follow akun-akun lowongan kerja lepas di Instagram dan LinkedIn. Selamat mencoba!