Strategi digital marketing B2B memiliki sejarah yang cukup panjang, dan awalnya strategi ini diperkenalkan pada publik pertama kali pada abad ke-19. Saat internet mulai berkembang di tahun 1990-an, perlahan-lahan banyak pelaku bisnis yang belajar dan beradaptasi menggunakan strategi ini demi mengembangkan perusahaan mereka.
Saat era pandemi Covid-19 hingga sesudahnya, proses B2B pun semakin meraih tingkat popularitas yang tinggi di kalangan pengusaha. Keberadaan strategi digital marketing B2B sangat krusial untuk mempertahankan daya saing yang ada di pasar B2B, sehingga perusahaan dapat menjangkau audiens yang lebih luas serta membangun merek.
Penting untuk para pelaku bisnis baik itu yang masih pemula atau pun senior untuk menguasai strategi ini agar tidak ketinggalan zaman. Oleh sebab itu, maka pada artikel berikut kita akan membahas secara lengkap mengenai apa itu strategi digital marketing B2B yang begitu relevan di era modern.
Dengan memahami tentang strategi digital marketing B2B, maka akan ada banyak manfaat yang bisa diperoleh untuk membantu kegiatan bisnis. Bisnis B2B dengan strategi yang tepat akan memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk meningkatkan pendapatan, prospek, dan juga visibilitas.
Pahami Dasar-Dasar Digital Marketing B2B
Jika ingin berkecimpung di bisnis B2B, maka tidak bisa dilakukan secara begitu saja tanpa ada persiapan yang mumpuni, sebab strategi ini cukup rumit dan memerlukan banyak pertimbangan. Oleh sebab itu, memahami dasar-dasar ilmu tentang strategi B2B adalah hal yang sangat penting. Mari perhatikan beberapa dasar B2B serta penjelasannya seperti pada uraian berikut:
Definisi Digital Marketing B2B
Istilah ini berasal dari business to business, yang dapat diartikan sebagai sebuah kegiatan pemasaran yang justru ditujukan kepada perusahaan lainnya, dan bukan ke calon konsumen. Model penjualan yang dilakukan yaitu menawarkan produk atau jasa kepada perusahaan bisnis yang lainnya. Ada beberapa channel utama yang dapat dipilih, yaitu melalui email marketing, PPC, SEO, situs web, media sosial, dan juga content marketing.
Tujuan utama dari B2B marketing adalah untuk membuat klien bisnis perusahaan menjadi lebih familier dengan layanan, nilai produk, serta brand milik perusahaan sehingga mereka dapat menjadi mitra bisnis. Strategi digital marketing B2B memang memerlukan waktu dan juga proses yang cukup lama, karena harus ada proses komunikasi yang mendalam dengan perusahaan lainnya.
Proses awalnya akan dimulai dengan cara memberikan edukasi mengenai jasa dan produk yang hendak dipasarkan. Kemudian, nantinya akan dilanjut dengan penawaran kepada perusahaan lain sehingga mereka akan merasa tertarik untuk bekerja sama.
Baca: Punya Website Baru, Yakin Sudah Memenuhi Komponen Search Engine?
Perbedaan B2B dan B2C Marketing
Pada dasarnya, strategi B2C dan B2B adalah dua strategi yang sangat berbeda antara satu sama lain. Tujuan dari keduanya juga cukup berbeda, meskipun esensinya sama yaitu demi meningkatkan brand awareness sekaligus reputasi yang dimiliki oleh perusahaan, serta produk atau jasa yang ingin dipasarkan ke publik. Berikut adalah beberapa perbedaan mencolok antara B2B dan B2C:
- Target Pelanggan
B2B menargetkan para pelaku bisnis sebagai target pasarnya, sehingga cara untuk melakukan marketing akan begitu berbeda dengan B2C. B2C merupakan strategi marketing yang memfokuskan individual atau pelanggan sebagai target pasar utama.
Hal ini berbanding terbalik dengan B2B yang menargetkan tantangan, minat, serta kebutuhan atas nama perusahaan. Target pasar strategi B2B adalah organisasi atau perusahaan lain yang memerlukan jasa atau produk demi kepentingan bisnis mereka.
- Proses dan Siklus Penjualan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, B2B mempunyai target pelanggan yang lebih spesifik dan cukup sulit, yaitu perusahaan lain. Selain itu, apabila ada perusahaan yang tertarik untuk menggunakan jasa atau pun produk yang ditawarkan, maka mereka akan mempertegas transaksi yang hendak dilakukan yaitu dengan menggunakan kontrak.
Oleh sebab itu, strategi B2B bisa dibilang lebih ketat dan sangat menjunjung tinggi nilai profesionalitas. Keberadaan kontrak itu akan membuat proses kerja sama berjalan dengan lebih aman dan panjang, bahkan tidak hanya itu saja, suplai produk juga bisa menjadi lebih optimal.
Sementara itu, alur dari B2C jauh lebih sederhana dibandingkan dengan B2B, karena menargetkan konsumen sehingga tidak memerlukan proses terlalu rumit. B2C lebih berfokus pada konten yang bersifat persuasif dan menarik sehingga nantinya akan membuat calon konsumen merasa tertarik.
- B2B Fokus pada Logika dan ROI
Hal yang membuat kedua strategi ini berbeda yaitu karena B2B lebih berfokus pada ROI atau return of investment dan juga logika. Dalam artian bahwa perusahaan yang menawarkan produk kepada perusahaan lainnya mempertimbangkan tentang rasio kerugian dan keuntungan dari investasi yang telah dilakukan.
Tentunya, ini berbeda dengan B2C yang lebih sederhana dan tidak sekompleks B2B yang memerlukan keputusan kolektif dari berbagai pihak. B2C hanya berfokus tentang bagaimana cara untuk menyenangkan para konsumen.
Baca: Strategi Pemasaran 7P, Pondasi Para Pengusaha Sukses
Strategi Utama Digital Marketing B2B untuk Tahun 2025
Pada tahun baru 2025, menerapkan strategi B2B perlu dilakukan dengan banyak pertimbangan. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk membantu memaksimalkan penerapan strategi digital marketing B2B:
- Optimalkan Website Sebagai Pusat Strategi Digital
Pada kenyataannya, 80% pembeli akan mengecek situs web milik suatu perusahaan sebelum mereka memutuskan untuk membeli produk. Oleh sebab itu, penting untuk membuat situs web yang efektif, mudah dinavigasi, penuh nuansa profesional, informatif, sekaligus responsif.
SEO juga menjadi cara untuk mengoptimalkan situs web dengan membuat konten yang berkualitas, optimasi teknis, link building, serta melakukan riset kata kunci secara komprehensif. Ada beberapa manfaat dari optimasi SEO, salah satunya yaitu menarik traffic yang berkualitas, membuat tingkat visibilitas situs semakin tinggi, serta konversi yang dilakukan pelanggan.
- Manfaatkan Content Marketing untuk Meningkatkan Kredibilitas

Agar konten untuk situs web menjadi efektif, maka penting untuk mencari tahu terlebih dahulu jenis konten seperti apa yang ingin dibuat. Ada beberapa jenis konten yang dapat dipilih, salah satunya adalah video informatif, studi kasus, atau blog yang ditulis dengan menarik.
Dapat dikatakan bahwa copywriting menjadi hal paling krusial dari suatu konten, karena copywriting adalah teks yang disusun semenarik mungkin agar dapat mendorong tindakan spesifik dari pengunjung situs web. Agar copywriting semakin mumpuni, maka langkah paling tepat untuk melakukannya adalah dengan menggabungkan storytelling dengan membangun hubungan yang bersifat emosional dengan pihak lainnya.
- Bangun Hubungan Melalui Email Marketing
Tidak hanya melalui situs web saja, namun pemasaran melalui email juga masih menjadi hal yang begitu populer hingga saat ini dan masih sering digunakan. Hal yang membuat email marketing patut untuk dijadikan strategi adalah karena ROI yang cukup tinggi yaitu mencapai $44 per $1 investasi. Agar semakin efektif, penting untuk melakukan segmentasi audiens untuk personalisasi pesan.
Kemudian, melakukan automasi email juga membantu tingkat efisiensi strategi ini agar semakin berhasil. Ada baiknya pula untuk memakai CRM (customer relationship management) demi membantu proses pengiriman kampanye email otomatis yang masih relevan dengan pelanggan.
- Manfaatkan Media Sosial untuk Interaksi
Tidak bisa dipungkiri lagi, media sosial memegang kunci paling penting untuk strategi digital marketing B2B. Dari data yang beredar, sebanyak 75% pembeli B2B akan memanfaatkan media sosial sebelum membeli suatu produk, dan mereka memperhatikan platform utama seperti TikTok, Facebook, Instagram, hingga LinkedIn.
Agar konten di media sosial menjadi lebih efektif, maka tentunya perlu membuat konten visual yang interaktif. Selain itu, tidak ada salahnya untuk memakai iklan berbayar sehingga konten yang dibuat dapat dijangkau oleh audiens baru.
- Maksimalkan Iklan Digital (PPC)
Strategi yang selanjutnya adalah dengan memaksimalkan iklan digital pay per click atau yang lebih terkenal dengan istilah PPC. Ada banyak keuntungan yang diperoleh jika menerapkan strategi PPC untuk B2B, seperti iklan bertarget yang lebih efektif untuk mengarahkan prospek ke situ web. Selain itu, kampanye PPC juga dapat membantu untuk mengumpulkan data pelanggan.
Untuk menyukseskan strategi PPC, sangat direkomendasikan untuk memakai Google Ads serta platform lain dengan segmentasi audiens yang sesuai. Dengan begitu, maka implementasi cara ini akan semakin berhasil dan dapat menjangkau banyak orang.
- Gunakan Influencer Marketing untuk Kredibilitas
Keberadaan influencer memang sangat membantu bisnis pada zaman sekarang, sehingga tidak mengherankan jika penerapan influencer marketing di B2B semakin marak terjadi. Perusahaan sekarang melakukan kolaborasi dengan influencer pada niche bisnis tertentu demi meningkatkan kredibilitas mereka. Strategi ini terbukti selalu berhasil, karena membantu untuk membangun kepercayaan melalui audiens dari pihak influencer tersebut.
Tentunya, penting untuk memilih influencer yang tepat dan mampu membantu proses marketing menjadi semakin berhasil. Untuk memilih influencer, ada beberapa hal yang bisa dijadikan pertimbangan, seperti relevansi serta keterlibatan mereka, tidak hanya mengandalkan jumlah pengikut yang mereka miliki saja.
- Riset Pasar dan Segmentasi yang Mendalam
Demi membuat strategi semakin efektif, penting untuk melakukan riset secara mendalam dengan memakai data untuk menyempurnakan segmentasi pasar. Selain itu, memahami preferensi, kebutuhan, serta perilaku pembelian audiens juga tidak boleh dianggap remeh begitu saja.
Penggunaan alat bantu seperti Google Analytics akan begitu membantu memahami perilaku pengguna dan memahami tren. Riset data harus dilakukan dengan penuh pertimbangan dan kehati-hatian agar sampai pada keputusan yang tepat.
Baca: Strategi Marketing Terbaik Untuk Perusahaan B2B dan B2C
Kesimpulan dan Rekomendasi
Bisnis yang ingin menerapkan strategi B2B untuk pemasaran harus melakukan banyak riset mendalam serta persiapan yang matang. Strategi yang wajib untuk dilakukan adalah dengan fokus untuk mengoptimalkan website dengan menggunakan SEO dan pembuatan content marketing yang menarik. Selain itu, penggunaan automasi, iklan PPC, dan juga media sosial juga harus dikuasai agar B2B semakin berhasil.
Apabila sudah memahami tentang strategi-strategi di atas, maka langkah selanjutnya adalah dengan melakukan evaluasi terhadap seluruh strategi yang sudah ada. Manfaatkan data yang sudah diperoleh dari proses riset untuk mengambil keputusan lalu terus beradaptasi dengan tren yang sedang populer agar tidak ketinggalan zaman.Penting untuk selalu melakukan evaluasi setiap saat serta konsistensi demi keberhasilan strategi digital marketing B2B. Pastikan bahwa strategi yang dilakukan senantiasa relevan dan efektif dengan pengukuran performa secara berkala.






