Table of Contents
Keyword difficulty merupakan komponen utama sekaligus menjadi salah satu faktor penting dalam konten-konten berbasis SEO.
Oleh karena itu, para content creator wajib memerhatikan aspek-aspek yang berhubungan dengan peningkatan peringkat keyword di mesin pencari.
Salah satu aspek yang perlu menjadi fokus adalah keyword difficulty. Penjelasan di bawah ini akan membahas berbagai hal yang berhubungan dengan keyword difficulty serta bagaimana cara mengukurnya.
Apa itu keyword difficulty?
Keyword difficulty adalah bentuk pengukuran yang bisa menentukan seberapa mudah atau sulit suatu keyword bisa mencapai ranking teratas di Google (untuk pencarian organik) atau SERP.
Artinya, keyword difficulty bisa menjadi patokan untuk menunjang pembuatan konten berbasis SEO.
Mengapa keyword difficulty penting diperhatikan?
Keyword difficulty dapat menjadi alat bantu untuk membuat kata kunci terbaik bagi suatu konten, sehingga bisa tersampaikan dengan baik pada audiens melalui mesin pencari.
Selain itu, metode pengukuran ini juga memungkinkan untuk mengubah atau menyusun strategi terbaik dalam pembuatan konten dengan keyword tertentu, sehingga bisa mengurangi tingkat kesulitan untuk berkompetisi di mesin pencari.
Keyword difficulty secara tak langsung membantu dalam melihat kemungkinan waktu dan biaya yang dihabiskan untuk mengoptimalkan halaman organik sebuah kata kunci serta meningkatkan kemungkinan penawaran keyword di Google Ads.
Keyword difficulty vs keyword competition
Selain keyword difficulty, ada pula keyword competition. Keduanya sering dikaitkan dan dianggap sebagai istilah yang sama. Namun demikian, memiliki sedikit perbedaan terletak pada perannya.
Keyword competition adalah metode pengukuran untuk melihat seberapa berharga suatu keyword. Dalam hal ini, membantu dalam pencarian berbayar dan iklan melalui mesin pencari atau SEA (Search Engine Advertising).
Kalkulasi keyword difficulty dan faktor penunjangnya
Keyword difficulty dapat dihitung menggunakan skala 0-100. Berkebalikan dengan penilaian pada umumnya. Semakin kecil nilai KD maka mudah pula suatu kata kunci untuk mendapat peringkat teratas mesin pencari karena persaingan yang sedikit.
Adapun pengelompokan tingkat kesulitan keyword difficulty adalah sebagai berikut:
- Lebih besar dari 70%: Tingkat kesulitan tinggi (keyword sangat kompetitif karena memiliki persaingan ketat)
- 30%-70%: Tingkat kesulitan sedang (keyword tidak terlalu kompetitif dan umumnya akan memiliki pencarian yang cukup tinggi dengan persaingan yang lebih rendah)
- Kurang dari 30%: Tingkat kesulitan rendah (keyword akan lebih mudah masuk ke halaman pertama mesin pencari meski kadang tidak memiliki volume pencarian yang tinggi)
Dalam mengukur keyword difficulty, Anda juga perlu memerhatikan faktor-faktor seperti:
1. Kualitas konten
Kualitas konten bisa dibilang merupakan hal paling penting yang harus diperhatikan untuk memenangkan peringkat pada mesin pencari. Tidak hanya relevan, tapi juga menarik dan terpercaya.
Konten dengan kriteria di atas bisa didapat dengan melakukan riset kata kunci lalu berusaha menjawab pertanyaan atau kebutuhan audiens.
Setelahnya, lakukan optimasi agar bisa dipahami oleh mesin pencari dan mudah ditemukan oleh audiens.
2. Kompetitor
Agar memudahkan penyusunan keyword dan memenangkan persaingan, maka penting untuk melihat siapa saja yang menjadi pesaing.
Ada tiga kategori kompetitor yang bisa menjadi perhatian dan pertimbangan, yaitu pesaing SEO, keyword, serta perusahaan dengan bisnis serupa.
Bila kebingungan untuk mengecek siapa saja yang berpotensi menjadi kompetitor di mesin pencari, gunakanlah tool bernama Market Explorer. Alat ini dapat membantu mengidentifikasi pesaing serta memberikan penilaian terhadap keyword atau konten yang dibuat.
3. Search intent
Audiens melihat sebuah konten bukan hanya berdasarkan kualitasnya, tapi juga ketepatan dalam memenuhi keinginan serta tujuan mereka dalam melakukan pencarian.
Tujuan dalam pencarian konten inilah yang dikenal dengan search intent. Ada empat jenis search intent yang sering dijadikan patokan pembuatan konten, yaitu:
- Informasional: Audiens menginginkan konten yang bisa memberikan informasi atau edukasi terkait kata kunci yang dimasukkan.
- Komersial: Audiens menginginkan sebuah konten yang bisa menjadi pertimbangan sebelum membeli suatu barang (biasanya terkait jumlah, tampilan, dan spesifikasi produk).
- Transaksional: Audiens biasanya tahu apa yang ingin dibeli, sehingga ingin memastikan tentang harga hingga lokasi toko.
- Navigasi: Audiens ingin mencari suatu halaman website, namun tidak mengerti alamat tepatnya, sehingga hanya mengetikkan nama situs di mesin pencari.
4. Kualitas backlink
Kualitas backlink hingga kini masih menjadi salah satu pertimbangan Google untuk menentukan peringkat suatu konten.
Konten dengan backlink berkualitas dan kuat akan meningkatkan kompetisi yang membuatnya sulit untuk ditembus dalam keyword difficulty.
5. Otoritas domain
Otoritas domain diibaratkan seperti perusahaan atau toko yang menawarkan barang (dalam hal ini konten).
Domain yang masih baru tentu harus lebih keras dalam bersaing dan membutuhkan waktu untuk sampai ke peringkat atas mesin pencari. Oleh karena itu, meningkatkan domain dengan konten yang baik serta backlink berkualitas terus diperlukan agar tujuan bisa tercapai.
Tools untuk mengukur keyword difficulty
1. Ahrefs
Ahrefs merupakan situs yang dapat menunjang berbagai hal seputar SEO dan keyword, termasuk keyword difficulty.
Keyword difficulty yang muncul pada Ahrefs akan menyuguhkan domain dari 10 halaman peringkat teratas dengan kata kunci yang diinginkan.
Bila halaman di peringkat atas memiliki domain rujukan yang banyak, maka keyword yang digunakan akan semakin susah untuk bersaing.
2. SEMRush
Selain Ahrefs, SEMRush bisa menjadi pilihan lain untuk berbagai kebutuhan seputar keyword. Dengan demikian, tool ini bisa digunakan dalam menganalisa keyword difficulty karena memiliki fitur Keyword Analytics.
Saat kata kunci dimasukkan, fitur tersebut akan menampilkan persentase keyword difficulty berikut volume pencariannya.
3. Moz
Moz merupakan situs yang dibuat khusus untuk mengecek keyword difficulty. Akan menampilkan difficulty score yang menunjukkan seberapa mudah kata kunci bersaing di mesin pencari. Selain itu, terlihat pula volume pencarian serta click-through-rate (CTR).
4. Similarweb
Similarweb merupakan situs yang digunakan untuk menganalisa suatu web berikut hal-hal penunjangnya seperti keyword difficulty.
Bila melakukan pengecekan dengan Similarweb, maka pengguna akan mendapat tampilan traffic, tingkat kesulitan keyword berkompetisi, volume pencarian, dan cost per click (CPC).
5. KWFinder
Sama seperti daftar sebelumnya, KWFinder juga bisa digunakan untuk analisa keyword difficulty. Ketika kata kunci diketikkan, tool akan menampilkan tren, pencarian, cost per click (CPC), dan tingkat kesulitan keyword untuk bersaing.
Kesimpulan
Itulah penjelasan seputar keyword difficulty mulai definisi, manfaat, kalkulasi dan faktor penunjangnya, serta beberapa tools yang bisa digunakan. Setelah mengetahui alat beserta cara mengukurnya, kini Anda bisa mulai mempraktekannya untuk analisa website.
Tingkatkan visibilitas bisnis Anda di mesin pencari dengan jasa SEO handal dari kami! Dengan strategi yang tepat, Anda bisa mendapatkan peringkat lebih tinggi di Google dan menarik lebih banyak pelanggan potensial. Jangan biarkan pesaing Anda mendahului—optimalkan situs web Anda sekarang dan rasakan perbedaannya. Hubungi kami hari ini untuk konsultasi gratis dan mulailah perjalanan menuju kesuksesan digital!