Table of Contents
Mau memiliki konten yang dapat menghasilkan traffic tinggi, memperlancar penjualan, dan meningkatkan engagement? Syaratnya cuma satu: kuasai SEO copywriting.
SEO copywriting akan membantu Anda memoles sebuah konten menjadi lebih powerful, sehingga memberikan dampak positif untuk perkembangan bisnis dan brand.
Tertarik untuk menerapkan SEO copywriting? Mari pelajari panduan ini.
Apa itu SEO Copywriting?
SEO copywriting adalah proses menghasilkan sebuah konten yang disukai oleh pembaca dan juga teroptimasi dengan baik sesuai aturan SEO (Search Engine Optimization).
Jadi, SEO copywriting memiliki dua tujuan utama:
- Agar pembaca jatuh hati dengan konten, sehingga mereka tergerak untuk melakukan aksi tertentu, seperti membeli, berlangganan, atau membagikan konten.
- Mendapatkan peringkat tinggi di search engine
Dua tujuan ini, sekaligus menjadi tantangan berat dalam memproduksi konten. Solusinya, harus menguasai apa itu SEO dan Copywriting.
Implementasi SEO dalam SEO Copywriting
SEO adalah sebuah metode optimasi pada halaman website yang tujuannya agar search engine, seperti Google, mudah memahami isi halaman tersebut.
Halaman atau konten yang teroptimasi dengan baik akan berpeluang mendapat peringkat tinggi di search engine. Dalam mempelajari SEO pahami tiga domain penting berikut:
- Teknikal SEO
- SEO On-Page
- SEO Off-Page
Ketiganya merupakan faktor penentu bagaimana sebuah konten atau halaman situs bisa duduk manis di halaman pertama pencarian. Nah, pertanyaan pentingnya adalah apakah SEO Copywriting menerapkan teknik SEO yang berbeda? Jelas tidak.
SEO Copywriting menerapkan teknik SEO yang sama, termasuk dalam proses pembuatan konten, yakni dimulai dari keyword research.
Faktor pembedanya bukan pada teknik SEO-nya, tetapi pada teknik penulisan kontennya. Dan disinilah copywriting mulai memainkan peran krusialnya.
Teknik Copywriting dalam penulisan konten
Copywriting adalah seni menulis iklan atau teks pemasaran yang tujuannya merayu atau mempengaruhi seseorang untuk melakukan tindakan spesifik sesuai dengan tujuan iklan.
Tujuan dari sebuah iklan itu bisa bermacam-macam, mulai dari:
- Menjual produk
- Mengunjungi sebuah situs
- Berlangganan email
- Download aplikasi
Dalam copywriting ada dua istilah yang perlu diketahui: copywriter dan copy.
Copywriter adalah orang yang melakukan aktivitas copywriting. Sedangkan copy adalah hasil dari copywriting yang berupa teks pemasaran.
Nah, kemudian apa peran copywriting dalam penulisan konten?
Peran copywriting dalam iklan adalah membuat seseorang yang awalnya tidak tertarik dengan penawaran menjadi minat beli.
Poin penting di sini bukan membuat orang menjadi mau beli, tapi bagaimana copywriting ini bisa mempengaruhi psikologi seseorang, sehingga keputusannya berubah.
Inilah sebenarnya peran penting copywriting dalam konten. Kemudian manfaat ini diadopsi dalam SEO Copywriting.
Tujuannya agar menghasilkan konten yang disukai oleh pembaca dan pada akhirnya dapat mempengaruhi mereka untuk berinteraksi. Baik memberikan komen, membeli, maupun sharing.
Manfaat penerapan SEO Copywriting pada konten
Setelah memahami konsep SEO Copywriting, dapat dikatakan metode ini merupakan kombinasi yang seimbang antara teknik SEO dan copywriting.
Menerapkan dua hal ini dalam produksi konten jelas akan memberikan dampak yang lebih baik dibanding dengan penulisan biasa, misalnya yang hanya berorientasi pada SEO saja.
Konten yang fokus pada nilai SEO saja hanya memperhatikan struktur peletakan keyword di dalam konten. Soal pembaca suka atau tidak dengan kontennya itu prioritas kedua.
Sedangkan SEO copywriting mengedepankan bagaimana cara memuaskan pembaca. Baru, setelah itu melakukan optimasi konten sesuai nilai SEO.
Lantas, apa manfaat SEO Copywriting?
1. Mendapatkan ranking tinggi di search engine
SEO copywriting memfokuskan kontennya pada kebutuhan pembacanya. sehingga isi yang dihasilkan akan lebih relevan dengan user.
Dalam SEO, user signal juga dinilai sebagai faktor SEO. Google membacanya untuk menentukan peringkat halaman di search engine.
Jadi, semakin relevan konten dengan kebutuhan user, maka mereka akan makin betah berada di situs.
Hal ini akan dinilai sebagai positive user signal oleh Google. Selanjutnya mesin pencari akan memberikan hadiah pada situs dengan memberikan peringkat yang lebih tinggi di pencarian.
2. Meningkatkan konversi penjualan
Masih ingat bagaimana copywriting memainkan peran dalam penjualan? Faktor ini yang mengubah dan mempengaruhi seseorang agar tertarik dengan penawaran.
Efek persuasi ini juga ada dalam SEO copywriting, sehingga efektif dalam meningkatkan konversi penjualan bisnis.
Namun, bagaimana cara Anda membuat mereka tertarik dengan produk?
Pertama, cari tahu kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh audiens. Setelah menemukan pain point mereka, maka buatlah pesan marketing yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Kemudian jadikan pesan marketing tersebut untuk menjelaskan benefit yang dimiliki oleh produk.
Semakin fit antara manfaat produk dengan masalah yang dihadapi audiens, mereka tidak akan ragu untuk bertransaksi.
3. Konten menjadi viral
Salah satu tujuan dari SEO copywriting adalah agar audiens bersedia mempromosikan konten ke jaringan sosial media mereka.
Hal ini berpotensi membuat konten menjadi viral. Semakin tersebar, maka akan mengundang target pasar lebih luas.
4. Meningkatkan brand awareness
Konten yang viral memberikan efek bola salju pada bisnis atau brand, yaitu meningkatnya brand awareness.
Brand mulai dikenali oleh calon pelanggan dan mereka mulai mencari tahu secara detail tentang bisnis.
Semakin banyak yang tahu, maka mereka akan mencari brand tersebut, entah itu di sosial media ataupun melalui Google.
4 Skill penting dalam SEO Copywriting
SEO copywriting memiliki tantangan dan kesulitan yang berbeda dibanding pembuatan konten pada umumnya. Atau bisa dikatakan satu level lebih sulit.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, SEO copywriting memfokuskan bagaimana sebuah konten yang dihasilkan benar-benar disukai oleh pembaca dan mampu menarik traffic dari search engine.
Untuk menghasilkan konten yang sesuai kriteria SEO copywriting, setidaknya ada empat skill yang harus dimiliki.
1. Menguasai implementasi SEO
Sebagus apapun konten jika tidak ada pembaca akan menjadi percuma. Konten yang berkualitas harus dipertemukan dengan orang yang benar-benar membutuhkannya.
Untuk mempertemukan konten dengan pembacanya, maka harus menerapkan SEO.
SEO adalah teknik yang tujuannya mendatangkan pengunjung atau traffic dari search engine ke situs Anda.
Dalam implementasi SEO akan ditemukan banyak faktor teknis. Tugas Anda adalah memahami semua faktor tersebut dan kemudian menerapkan ke dalam konten.
2. Copywriting skill
Dengan menguasai copywriting akan paham bagaimana membuat struktur konten yang disukai pembaca.
Sebelum memulai menulis sebuah copy, terlebih dahulu harus memahami market. Untuk memudahkan mendeskripsikan siapa pasar, buatlah buyer persona atau customer persona.
Selanjutnya, pahami tentang produk, mulai dari fitur, benefit, dan spesifikasinya.
Dengan copywriting dapat menjelaskan detail fitur dan spesifikasi menjadi kata-kata yang lebih sederhana, tapi menjual. Maka market akan lebih mudah memahami fungsi dan manfaat produk.
Untuk memudahkan membuat copywriting yang powerful harus mengetahui beberapa jenis formulanya.
Formula copywriting membantu dalam membuat pesan yang mengena di benak market. Tak hanya itu saja, penggunaan rumus yang tepat dapat meningkatkan konversi penjualan.
3. Mengenal psikologi consumer
Psikologi consumer adalah ilmu yang mempelajari bagaimana sebuah dorongan perasaan, pikiran, dan persepsi seseorang dapat mempengaruhi keputusannya dalam membeli sebuah produk.
Keputusan membeli produk tidak selalu berdasarkan atas kebutuhan.
Tentunya sudah sering melihat contoh kasus di mana seseorang membeli barang hanya karena tertarik dengan diskon besar atau gratis ongkir saja.
Mengetahui apa yang menjadi trigger bagi seseorang untuk memutuskan membeli, itu menjadi hal yang penting dalam SEO copywriting.
Ketika sudah tahu trigger utama seseorang, maka ini akan memudahkan dalam membuat pesan marketing yang pas dengan kondisi psikologis mereka.
4. Memahami user experience (UX)
User experience menunjukkan bagaimana pengguna beinteraksi dengan konten atau situs. Berdasarkan UX ini, kemudian mereka dapat menyimpulkan seberapa mudah konten untuk dipahami.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun struktur konten agar memberikan UX yang baik.
Contohnya, menambahkan unsur visual yang relevan dengan pesan di konten. Unsur visual ini bisa berupa gambar, infografis, maupun video.
Menambahkan unsur visual ini membuat layout konten menjadi lebih rapi dan user makin betah di berada di situs.
Penerapan UX yang benar akan meningkatkan interaksi dengan konten. Jika puas pada konten, dengan senang hati mereka akan mempromosikannya.
4 Elemen penting dalam SEO Copywriting
Agar implementasi SEO copywriting maksimal, ketahui apa saja elemen-elemen pentingnya.
Elemen-elemen ini harus menjadi prioritas utama dalam melakukan optimasi konten.
1. Kecepatan website
Apakah Anda pernah mengakses sebuah website yang loading-nya lama?
Apa yang dilakukan ketika berada dalam kondisi ini, apakah menunggu hingga halaman termuat sempurna atau buru-buru menutupnya?
Menurut sebuah data, mayoritas orang akan menutup halaman website jika loading time-nya lemot.
Nah, masalahnya adalah loading time merupakan faktor utama dalam SEO. Artinya jika ingin SEO copywriting-nya berdampak maksimal, pastikan loading time situsnya cepat.
2. Headline
Headline adalah hal pertama yang dilihat oleh user ketika menemukan konten. Dari elemen ini, mereka bisa memperkirakan informasi apa yang mereka dapat dari konten.
Jika headline tidak meyakinkan atau kurang memancing rasa penasaran, konten dengan mudah diabaikan.
Oleh karena itu, dalam membuat headline pastikan tawarkan sesuatu yang membuat mereka ingin membaca konten hingga habis.
Headline yang menarik perhatian dapat meningkatkan CTR (Click-through rate) halaman situs.
Semakin tinggi CTR, peluang konten untuk menembus halaman pertama Google juga besar.
3. Konten
Konten seperti apa yang cocok untuk SEO copywriting? Sudah jelas, harus sesuai dengan user intent-nya.
User intent berkaitan dengan jenis konten yang dibutuhkan oleh audiens, apakah itu konten yang berisi informasi, penjualan, maupun rekomendasi produk.
Untuk mengetahui user intent, lakukan riset dengan mengamati tampilan SERP atau Search Engine Results Page.
Berdasarkan data SERP ini, dapat disimpulkan jenis-jenis konten seperti apa yang cenderung ter-ranking oleh search engine.
4. Website design
Tentu Anda sudah tahu bahwa kebanyakan user menggunakan teknik skimming dalam membaca konten. Artinya, besar kemungkinan mereka tidak membaca secara utuh pesan-pesan penting marketing.
Solusinya, hindari sajikan konten dalam bentuk full teks.
Agar tulisan nyaman dibaca, pahami bagaimana membuat desain website yang menarik. Cara paling sederhana adalah dengan menambahkan unsur visual ke konten.
Selain itu, ketika menulis prioritaskan menggunakan paragraf-paragraf pendek. Tujuannya agar user dapat menemukan pesan penting meski mereka melakukan skimming.
Jika menginginkan desain website yang baik, sebaiknya gunakan pendekatan dalam membuat landing page.
Konten pada landing page umumnya mengombinasikan teks, video, gambar, tabel, dan list dengan komposisi yang pas, sehingga tampilan situsnya cantik dan informasi di dalamnya mudah dibaca.
Yang tak kalah penting, tambahkan shortcut button atau social share untuk memudahkan sharing konten.
Cara membuat konten yang sesuai kriteria SEO Copywriting
Ada lima hal penting yang harus diperhatikan dalam membuat konten sesuai nilai-nilai SEO copywriting.
1. Pahami siapa audiens atau customer
Untuk menghasilkan konten yang relevan dengan kebutuhan audiens maupun pelanggan, maka hal pertama yang dilakukan adalah mengenali siapa target market.
Setelah mengetahui target market, akan lebih mudah menggali apa saja kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh mereka. Dengan demikian memiliki senjata ampuh dalam menjalankan kampanye konten marketing.
2. Lakukan keyword research
Keyword research adalah aktivitas paling fundamental dalam SEO. Hal ini juga berlaku pada SEO copywriting.
Melakukan research keyword adalah langkah paling tepat untuk mengetahui masalah, kebutuhan, dan produk yang diinginkan oleh market.
Output dari research keyword adalah menemukan kata kunci potensial yang selaras dengan bisnis dan masalah yang dihadapi oleh market.
Dari proses riset ini, juga akan mengetahui search intent dari target keyword. Maka hal tersebut akan mempermudah langkah dalam produksi konten.
3. Buatlah konten yang customer centric
Di fase pembuatan konten ini, ilmu copywriting mulai diterapkan. Hal pertama yang harus ditentukan adalah tujuan dari konten tersebut.
Tujuan pembuatan konten bisa bermacam-macam, ada yang hanya sebagai pemberi informasi, menjual produk, mengajak audiens untuk mengenal brand, atau mengumpulkan data lead.
Untuk membuat konten yang memuaskan audiens, buat customer centric. Artinya harus fokus pada cara menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh audiens.
Jenis konten customer centric akan memberikan pengalaman berbeda bagi audiens dan dampaknya dapat meningkatkan loyalitas pada brand.
4. Optimasi konten sesuai kaidah SEO
Setelah proses penulisan konten selesai, saatnya memoles ulang agar SEO friendly. Pada tahap ini lakukan optimasi sesuai kaidah SEO.
Tahapan optimasi konten dimulai dari pengecekan target keyword. Pastikan kata kunci yang dibidik sudah diletakkan di:
- Headline
- Body konten
- Meta description tag
- Alt text pada gambar
Untuk mempercantik desain konten, tambahkan visualisasi seperti gambar, video, dan infografis.
Penambahan unsur visual ini membuat desain konten menjadi enak dilihat dan informasi di dalamnya juga mudah dipahami, sehingga membuat audiens bisa lebih lama berada di situs.
Semakin lama audiens berada di situs dapat menambah nilai SEO. Jadi, peluang untuk mendapatkan peringkat tinggi di search engine makin besar.
5. Gunakan CTA yang tepat
CTA atau Call to Action adalah kata-kata yang digunakan untuk mengajak seseorang agar melakukan satu tindakan spesifik.
Istilah CTA ini umumnya digunakan dalam pemasaran dan penjualan, terutama dalam pembuatan landing page.
Pada penulisan teks copywriting juga menggunakan CTA. Tentu Anda ingat, copywriting pada akhirnya memiliki tujuan yang spesifik.
Tujuan akhir ini nantinya dideskripsikan dalam sebuah CTA. Contoh call to action yang umum digunakan dalam copywriting:
- Beli sekarang
- Free trial 30 hari
- Download sekarang
- Dapatkan Diskon 50%
- Pelajari lebih lanjut
- Like, Comment, dan Share
- Subscribe sekarang
Tips SEO Copywriting untuk meningkatkan kualitas konten
Proses SEO copywriting cukup panjang dan banyak detail elemen yang perlu diperhatikan. Karena itu, untuk memantau kualitas kontennya jelas butuh ketelitian dan waktu.
Untuk memudahkan dalam membuat checklist terkait kualitas SEO copywriting, dapat menjalankan tips-tips berikut ini.
1. Kenali apa itu search intent
Search intent atau user intent adalah kunci dalam membuat konten yang relevan dengan kebutuhan audiens. Dengan memahaminya akan lebih mudah membuat struktur konten.
Untuk mengetahui jenis search intent, lakukan analisis pada SERP Google. Atau bisa juga menggunakan SEO tool, seperti Semrush.
2. Analisis konten yang menduduki top rank Google
Menganalisis SERP dan halaman-halaman yang ada di peringkat atas search engine tidak hanya digunakan untuk validasi jenis search intent, tetapi juga melihat persaingan dan kualitas konten pesaing.
Dari analisis SERP ini diperoleh data terkait kompetitor, mulai dari:
- Struktur konten
- Headline atau title tag
- Meta description tag
- Structured data atau rich snippet
Setelah melakukan analisis konten pesaing, selanjutnya membuat konten yang lebih baik dibanding milik kompetitor.
3. Gunakan formula copywriting dalam penulisan konten
Formula copywriting adalah teknik yang memudahkan Anda dalam membuat copy atau teks.
Dengan bantuan formula copywriting ini dapat menerjemahkan fitur-fitur produk menjadi sebuah benefit yang menjual.
Tak hanya itu saja, formula copywriting juga dapat membantu dalam menemukan informasi atau pesan marketing yang tepat untuk mempengaruhi audiens. Dengan demikian mereka tertarik pada penawaran.
Formula copywriting memiliki banyak jenis. Namun, di antara sekian banyak terdapat tiga yang paling sering digunakan.
- FAB (Feature, Advantage, Benefit)
- AIDA (Attention, Interest, Desire, Action)
- PAS (Pain, Agitate, Solve atau Problem, Agitate, Solution)
4. Buatlah powerful headline
Headline yang menarik adalah faktor utama pemicu seseorang untuk mengklik dan membaca konten.
Bisa dikatakan, headline adalah gerbang pertama yang harus dilewati oleh seseorang sebelum memutuskan bertransaksi.
Untuk membuat sebuah headline yang menarik dan powerful, ada tips mudah yang bisa digunakan: menambahkan ‘kata-kata pemanis’.
Kata pemanis adalah kata-kata yang membuat penawaran lebih menggoda dan sanggup mempengaruhi kondisi psikologis seseorang.
Contoh kata-kata pemanis dalam penjualan:
- Murah
- Diskon 50%
- Gratis Ongkir
5. Gunakan gaya bahasa yang pas dengan market
Untuk membangun kedekatan dan kepercayaan dengan market, salah satu cara efektif yang bisa dilakukan adalah memakai gaya bahasa yang digunakan oleh mereka.
Misalnya jika market adalah anak muda, maka bisa menggunakan gaya penulisan informal.
Sedangkan jika target market Anda adalah orang di usia 40 tahun ke atas, menggunakan bahasa formal merupakan pilihan terbaik.
Kesimpulan
SEO copywriting adalah proses produksi konten yang menyeimbangkan antara kualitas konten dan nilai-nilai SEO.
Dengan menerapkan pendekatan ini, maka konten mudah disukai oleh audiens dan juga mendapatkan ranking tinggi di search engine.
Untuk Anda yang kontennya hingga saat ini minim interaksi dan konversi, sudah saatnya beralih ke aliran SEO copywriting.