Table of Contents
Untuk Anda para pengusaha,
Apakah saat ini anda sedang mencari cara meningkatkan penjualan untuk mendapatkan lebih banyak klien, yang lebih mudah diajak bekerjasama dan mau membayar lebih tinggi?
Atau anda sedang mencari cara meningkatkan penjualan hingga dua kali lipat dalam beberapa bulan? tanpa harus mengeluarkan tambahan biaya marketing?
Jika jawaban Anda Iya pada dua skenario di atas, maka tulisan ini adalah untuk Anda. Karena dalam artikel ini kami ingin menjabarkan informasi paling penting dalam dunia bisnis. Saat Anda nanti menggunakan strategi yang akan kami bagikan ini, trafik bukan lagi masalah besar.
Strategi ini terdiri beberapa rangkaian taktik yang telah teruji dan mayoritas bisa dilakukan di berbagai negara.
Strategi ini berhasil membantu para pengusaha mendapatkan pemasukan tinggi melalui penjualan, membangun perusahaan yang kokoh dan membuat mereka semakin menggurita.
Strategi ini juga akan membuat Anda menguasai pasar dan memenangkan persaingan usaha yang semakin ketat. Kenapa kami bisa begitu yakin? Karena kami telah membuktikannya. Strategi ini adalah rahasia marketing yang secara ilmiah telah teruji pada perusahaan-perusahaan besar di dunia.
Strategi ini juga telah membantu para wirausahawan mencapai omset penjualan yang mereka impikan. Dalam tulisan ini Anda akan mempelajari tentang:
- Bagaimana membaca jalan pikiran pelanggan lalu menggunakannya untuk meroketkan penjualan Anda.
- ‘Formula Pasar Besar’ dan bagaimana memanfaatkannya untuk mengambil alih mayoritas pasar yang tersia-siakan, lalu mengubah mereka menjadi pelanggan setia Anda.
- Konsep pemasaran yang Powerfull dan jarang diketahui oleh pesaing Anda.
- Strategi menulis narasi penjualan (copywriting) yang mampu mempengaruhi calon pelanggan.
- Menggunakan ‘Strategi Godfather’ agar pelanggan Anda meningkat secara dramatis.
Strategi-strategi di atas telah kami buktikan sendiri di perusahaan kami. Kami juga telah menularkan sukses yang sama kepada para klien kami.
Sekarang, giliran Anda yang akan mempelajari dan merasakan kesuksesan dari strategi rahasia di atas. Jika Anda siap untuk mengungkap rahasia terbaik ini, dan siap melejitkan penjualan Anda hingga berkali lipat, silahkan lanjutkan membaca.
Cara Meningkatkan Penjualan Menggunakan Taktik Halo
Jika Anda ingin mendapatkan hasil signifikan dalam penjualan, Anda tidak bisa menawarkan produk yang ‘nanti akan dibutuhkan oleh konsumen’. Tidak ada orang yang rela membeli sesuatu kecuali dibutuhkannya SAAT ITU JUGA.
Jika Anda ingin meningkatkan penjualan, mendekat dan lebih intim lah dengan mereka. Anda harus masuk dan membaca pikiran mereka. Pahami apa masalah yang mereka hadapi? Apa yang paling mereka butuhkan? Apa yang mereka pikirkan siang dan malam? Pertanyaan apa yang paling menghantui mereka?
Mengetahui jawaban dari hal-hal di atas adalah kuncinya. Karena sekali Anda memahami masalah mereka, Anda dapat menawarkan solusi pada mereka. Ketika solusi anda sesuai dengan masalah yang ada dalam pikiran mereka, saat itulah penjualan anda akan mulai melesat kencang.
Namun masalahnya, Anda bukanlah seorang mentalis seperti Romy Rafael atau Deddy Corbuzier yang (mungkin) bisa membaca pikiran orang.
Lalu bagaimana caranya Anda bisa masuk ke dalam pikiran para pelanggan? Bagaimana cara mencari tahu kebutuhan utama mereka?
Perkenalkan, Taktik Halo, sebuah strategi rahasia untuk bisa menjadi lebih dekat dengan konsumen untuk mengetahui beban pikiran dan kebutuhan mereka. Taktik ini akan membuat Anda mampu menggali pikiran konsumen lebih dalam. Memahami apa yang paling mereka butuhkan untuk bisa memberikan solusi terbaik.
Taktik Halo bekerja dengan cara sederhana. Anda hanya perlu dua atau tiga kata kunci utama saat melakukan pencarian seputar produk Anda. Jika sudah mendapatkannya, saatnya menjadi detektif dan melakukan penyelidikan.
Mesin pencari pertama yang bisa Anda kunjungi berbekal kata kunci tersebut adalah Google. Setelah Anda mengetikkan kalimat atau kata kunci, Google akan memberikan hasil pencarian yang cocok. Artinya Anda dapat melihat pertanyaan-pertanyaan apa saja yang dilontarkan calon konsumen mengenai produk Anda.
Melalui rangkaian pertanyaan dan frasa yang berhubungan dengan produk, Anda akan mendapatkan pandangan yang lebih luas dan mendalam mengenai gaya berpikir mereka. Hal ini akan membantu Anda mengidentifikasikan masalah mereka yang sebenarnya.
Answer The Public
Sebenarnya, membaca pikiran pelanggan bukanlah sesuatu yang pasti bisa dilakukan. Tapi menjawab pertanyaan di situs Answer The Public adalah hal yang berbeda.
Answer The Public adalah sebuah situs yang mengkombinasikan saran pencarian dari Google dan mesin pencari Bing. Lalu memvisualisasikannya. Situs ini adalah salah satu tools (alat) yang paling penting dan representatif dalam pemasaran, SEO dan pembuatan konten.
Uniknya, banyak yang tidak tahu akan hal ini. ATP adalah harta karun dalam dunia pemasaran dan konten SEO. Padahal situs ini akan memberikan pandangan lebih dalam terhadap apa yang dibutuhkan dan dipikirkan oleh pelanggan.
Mirip dengan Google, ATP juga meminta Anda untuk mengetikkan kata kunci atau kalimat pencarian setelah masuk ke www.answerthepublic.com. Namun hasilnya lebih bermakna karena berupa diagram, bukan sekadar narasi.
Anda akan mendapatkan ratusan jawaban dari kata kunci pencarian tadi. Anda akan dengan mudah membaca apa yang dipikirkan konsumen, pertanyaan apa yang paling sering mereka lontarkan mengenai produk Anda, apa masalah yang paling sering mereka alami, dll.
Forum Industri
Menghadiri pameran, symposium, forum diskusi di lingkungan usaha Anda akan sangat membantu untuk memetakan masalah dan kebutuhan pelanggan.
Ada banyak forum industri yang bisa dihadiri. Baik yang diadakan oleh asosiasi atau organisasi pengusaha maupun oleh instansi pemerintah. Hipmi, Kadin, Japnas, Kementerian Koperasi dan UKM adalah beberapa badan yang sering menyelenggarakan forum industri baik secara daring maupun luring.
Di forum tersebut Anda dapat menyerap informasi tentang pasar dan prospek Anda. Apa yang paling sering dikeluhkan pasar terutama konsumen Anda? Apa harapan mereka? Apa isu yang paling banyak terjadi di ruang lingkup bisnis Anda? petakan masalah-masalah tersebut. Lalu ketika Anda bisa memberikan solusinya melalui produk Anda, itulah saatnya penjualan Anda akan meroket.
Grup Facebook
Jika di ruang lingkup bisnis Anda ada grup Facebook, bagus juga jika Anda bisa menjelajah dan melihat percakapan di sana. Dari status dan komentar yang terlempar di sana Anda bisa memetakan masalah dan membaca apa saja kebutuhan dan keinginan pelanggan Anda.
Orang biasanya tidak menahan-nahan saat bicara di media sosial. Keterbukaan mereka ini bisa menjadi lahan segar untuk berburu ide dan meningkatkan nilai produk Anda.
Oh, tenang. Anda tidak harus keluar-masuk tiap grup dan memelototi tiap status, kok. Gunakan alat pencari data Facebook (misalnya Social Lead Freak) dengan kata kunci yang sesuai. Lalu Anda akan diantarkan pada postingan dan komen yang cocok. Silahkan gali sudut pandang dan pemahaman yang Anda butuhkan.
Review Di Marketplace
Pasti ada produk yang mirip dengan milik perusahaan Anda di marketplace. Membaca review pembeli terhadap produk yang mirip tersebut adalah cara cepat dan mudah untuk mendapat data dan pemahaman dari sudut pandang konsumen.
Anda bisa mengetahui apa yang mereka inginkan, mereka butuhkan, dan bagaimana cara Anda memenuhinya. Baca review untuk produk yang mirip dengan milik Anda dan mendapat bintang lima di marketplace. Hal ini akan memberikan gambaran tentang keunggulan produk.
Tapi yang lebih penting, baca juga review yang memberikan bintang satu atau dua. Di dalamnya ada keluhan dan petunjuk tentang kelemahan produk dan elemen pendukungnya (produk komplementer, pengiriman, pengemasan, dll).
Hal-hal tersebut penting sekali bagi Anda karena dari celah itulah Anda bisa masuk. Lihat apa yang kurang dari produk milik competitor. Pastikan Anda memperbaikinya untuk produk Anda sendiri. Sehingga konsumen akan mendapatkan kualitas dan pelayanan lebih dari Anda. Dengan begitu Anda bisa menyalip competitor dan menjadi pemimpin pasar.
Gunakan Taktik Halo untuk menemukan hal apa yang paling sering ditanyakan pelanggan mengenai produk dan servis Anda. Dengan begitu Anda akan mendapatkan masalah utama sekaligus merancang solusinya. Selebihnya, tinggal lihat perkembangan penjualan Anda yang meningkat selama proses tersebut berlangsung.
Cara Meningkatkan Penjualan Dengan Rumus Pasar Yang Lebih Luas
Salah satu kunci utama meningkatkan penjualan hingga dua kali lipat adalah terjun ke pasar yang lebih luas. Untuk melakukannya Anda memerlukan rumus pasar yang lebih luas. Dengan rumus ini Anda dapat memperluas jumlah calon konsumen yang sedang Anda prospek. Melesat mendahului para pesaing Anda dan melipatgandakan penjualan.
Rumus pasar yang lebih luas adalah strategi dengan dua langkah. Langkah pertama adalah berusaha mendapatkan trafik tinggi pada situs Anda. jika ingin melipatgandakan penjualan, Anda tidak bisa mengingkari pentingnya trafik pada situs Anda.
Jika trafik tersebut datang dari Google AdWords, Facebook Ads atau Social Media Ads, maka posisi anda akan sangat riskan. Ibaratnya Anda sudah meletakkan semua taruhan di atas meja, ketika Anda kalah, maka habislah sudah semuanya. Semua sumber daya yang Anda miliki hilang dan tentu saja selamat tinggal penjualan.
Karenanya Anda harus menghasilkan trafik dari berbagai saluran (channel) dan melalui berbagai cara. Anda harus dapat menarik orang untuk berkunjung ke situs Anda. Jadikan mereka audiens yang bisa Anda prospek. Semakin banyak cara yang Anda miliki untuk mendapatkan trafik tinggi, semakin kecil kemungkinan Anda akan terpuruk saat salah satu strategi yang gagal bekerja.
Kunci agar berhasil menggunakan banyak cara untuk menarik trafik adalah memulai dengan sesuatu yang kecil. Mulailah dengan satu channel dulu. Gunakan channel tersebut untuk melakukan strategi yang sudah Anda susun dan tentu saja berorientasi laba. Jangan lupa untuk menghitung cost per lead (CPL) dan cost per acquisition (CPA)
CPL adalah biaya iklan yang dibayar jika ada audiens yang tertarik dengan penawaran Anda dan bersedia mendaftarkan diri. Misalnya dengan memberikan alamat email atau menekan tombol subscribe.
sedangkan CPA adalah iklan yang dibayar jika audiens atau pengunjung melakukan aksi seperti membeli produk, mengisi survey, dll.
Setelah laba didapat, mulai pindahkan strategi pemasaran ke channel yang lain dan ulangi proses yang sama. Lalu analisa besaran CPL dan CPA yang dikeluarkan sebagai perbandingan Anda. Mana channel yang lebih menguntungkan dan serta berapa besar labanya.
Setelah Anda mendapat perbandingan yang jelas dari tiap channel, pilih tiga channel tertinggi yang memberikan laba paling besar. Nah, ketiga channel inilah yang harus Anda prioritaskan untuk digunakan mengunggah semua postingan konten Anda. Logikanya ketika trafik di channel A turun, anda masih memiliki channel B dan C, sembari Anda berusaha meningkatkan kembali trafik di channel A.
Ketika Anda sudah berhasil menjalankan strategi di satu channel dengan sempurna dan berhasil mendapatkan audiens yang lebih banyak untuk tiap channel, saatnya melakukan langkah ke-dua yaitu; memperoleh market share yang lebih besar dibandingkan pesaing.
3% pengunjung tertarik pada produk Anda
3 % pengunjung langsung melakukan pembelian
17% dari pengunjung masih dalam wacana mengumpulkan informasi
20% dari pengunjung memiliki masalah (maksudnya mereka tahu butuh bantuan). Tapi tidak mencari pemecahan masalah
60% tidak menyadari bahwa mereka memiliki masalah
Mayoritas usaha—termasuk yang ada di industri Anda— hanya terfokus untuk mengejar 3% pengunjung yang melakukan pembelian. Namun jika hanya terfokus pada satu bagian itu saja, jangan berharap penjualan berlipat ganda.
Sekarang coba bayangkan, jika Anda hanya mengejar yang 3% tadi, berarti Anda telah menyia-nyiakan sisa 97% calon pelanggan.
Jadinya intinya, jika Anda ingin meningkatkan penjualan, Anda seharusnya menyisihkan fokus pada 97% audiens yang belum melakukan pembelian—tapi berpotensi untuk melakukan pembelian.
Nah lalu untuk pelanggan yang akhirnya memutuskan membeli tadi dibiarkan begitu saja? oh, tentu tidak. Anda tetap wajib memberikan pelayanan prima terhadap mereka, namun sembari memfokuskan energi waktu dan pikiran Anda untuk menarik 97% audiens sisanya. Naikan persentase kemungkinan mereka untuk membeli dengan meningkatkan otoritas anda di industri.
Bagaimana caranya? Dengan menjadi pemimpin di sektor industri yang Anda geluti. Ambil semua kesempatan untuk meraih nilai yang setara dengan 97% audiens yang belum bertransaksi tadi. Berusahalah lebih dekat dengan mereka dan bangun kepercayaan mereka. Unggah artikel bermanfaat, berpartisipasi di forum tanya jawab seperti Quora atau Google Ask, live di Facebook atau Instagram.
Intinya adalah Anda harus lebih:
- Terlihat
- Menawarkan value (nilai) yang jelas
- Membangun kepercayaan
Walau celah pasar bisa dibilang hanya sebagian kecil dari bagian pasar yang luas, justru Anda dapat memanfaatkan prospek dengan lebih baik di sini. Anda bisa memimpin dan mengambil alih. Anda akan menarik perhatian 3% audiens yang siap membeli karena bagi mereka karena anda dianggap sebagai penyedia produk atau jasa yang lebih baik dibandingkan lainnya.
Anda juga menarik bagi 17% audiens yang masih mengumpulkan informasi. Karena konten yang Anda upload memuaskan keingintahuan mereka. Bagi 20% audiens yang sudah tahu masalahnya apa, yang sudah tahu maunya apa, Anda merupakan pemecah masalah dan pemberi solusi. Sedangkan bagi sisanya yang belum jelas maunya apa, begitu mereka mendapat gambaran tentang masalah dan kebutuhan, Anda langsung tertangkap di radar mereka.
Rumus ini adalah strategi jitu yang akan memberikan dua tembakan sekaligus. Menggiring opini pasar dan membantu Anda bergerak di celah pasar yang jelas. hasil akhirnya tentu saja, penjualan yang berlipat ganda.
Jangan Hanya Terpusat Pada Anda
Kebanyakan pengusaha—termasuk yang ada di lingkup persaingan Anda—hanya terfokus pada 3% audiens yang langsung melakukan pembelian. Kita sudah membahas hal ini di atas, bukan?
Selain itu, masalah utamanya adalah kebanyakan pemasar hanya terfokus pada bagaimana mempromosikan produk dan layanan mereka. Bagaimana agar calon konsumen melihat dan menyadari bahwa mereka adalah pilihan terbaik.
Namun caranya seringkali salah dan terkesan egois. Semacam ada kompetisi untuk saling berteriak, “Lihat kami!”. Kalau Anda pernah pergi ke pasar tradisional, pasti pernah melihat kan bagaimana para pedagang berebut mempromosikan dagangannya dengan cara ini?
“Dipilih dipilih dipilih!”
“Bajunya, Kak! Bajunya, Bu! Murah murah murah!”
Oke, bukan berarti benar-benar berteriak dan bising seperti itu, ya. Karena kita bicara tentang pemasaran di dunia digital. Tapi intinya para pemasar hanya fokus ‘pamer’ agar calon konsumen mereka menoleh.
Sayangnya, saat dihadapkan pada teori ‘tunjukkan pada konsumen seberapa bagusnya produk Anda dan yakinkan mereka untuk membeli’, cara seperti ini justru tidak berhasil.
Karena—sayangnya lagi—mereka sebenarnya tidak terlalu peduli. Anda tidak bisa membuat mereka membeli produk Anda dengan cara:
- Membicarakan tentang bisnis Anda, atau
- Mengatakan bahwa mereka seharusnya membeli produk Anda
Kunci agar calon konsumen akhirnya membeli produk Anda adalah dengan cara menunjukkan bahwa Anda bisa membantu mereka. Caranya? Dengan benar-benar membantu mereka. Sepertinya sudah jelas, ya. Tapi sangat jarang pemasar yang melakukan ini.
Jadi gunakan pendekatan ini dan bantulah pelanggan Anda. daripada sekadar merayu mereka untuk membeli produk Anda. dengan pendekatan yang berbeda Anda akan terlihat unik dan justru akan lebih mudah di-notice oleh audiens. Hal ini juga akan membuat Anda tetap konsisten dalam menawarkan ‘nilai’ dalam produk alih-alih hanya produknya saja. dan tentu saja akan meningkatkan penjualan Anda juga.
Sebenarnya konsep pemasaran berbasis nilai bukanlah hal baru. Justru ini adalah konsep marketing yang paling banyak dilakukan sepanjang sejarah. Pada tahun 1946 Louis Engel menulis sebuah pariwara edukasi sepanjang satu halaman penuh untuk firma tempatnya bekerja.
Atasannya tidak begitu percaya pada konsep baru yang diusulkannya, tapi memutuskan untuk memberi kesempatan. Advertorial itu dimuat di New York Times, menghasilkan 3 juta penjualan untuk perusahaan tersebut dan mengubah perusahaan investasi tempat Engel bekerja menjadi salah satu yang terbesar di Wall Street; Merrill Lynch.
Tahun berikutnya, perusahaan-perusahaan lain mengadopsi bentuk advertorial tersebut. Menggunakan pemasaran berbasis nilai untuk mengeruk laba jutaan dolar AS untuk mereka dan klien mereka. Tapi beberapa tahun terakhir pemasaran berbasis nilai sepertinya terlupakan.
Tidak banyak lagi yang menggunakan strategi pemasaran ini. Dimana seharusnya ANDA yang melakukannya. Membantu pelanggan kedengarannya memang tidak bermanfaat banyak bagi perusahaan, tapi efeknya pada penjualan sangat signifikan. Konsumen juga tidak merasa sedang di bombardir dengan promosi. Malah merasa terbantu. Dengan perasaan nyaman tersebut, tentu saja mereka akan membeli dengan sukarela.
Lalu, apa kunci dari pemasaran berbasis nilai?
Memberi sebelum menerima. Memberi nilai lebih pada pelanggan tanpa meminta mereka untuk membeli produk sebagai imbalan. Jadi daripada menanyakan “Bagaimana cara saya menjual produk ini?” lebih baik memikirkan “Bagaimana cara memberi nilai tambah pada pelanggan saya?”
Cara paling bagus adalah dengan hubungan timbal balik. Hubungan timbal balik (dalam dunia pemasaran digital disebut Lead Magnets) adalah sebuah strategi pemasaran langsung. Dimana perusahaan menjalin hubungan langsung dengan calon pelanggan tanpa menggunakan media sosial.
Bentuknya macam-macam. Buku elektronik, video, tabel dan diagram, tutorial, dll. Namun tujuannya sama; Anda menawarkan nilai lebih kepada calon pelanggan. Biasanya berupa solusi atas permasalahan yang mereka hadapi, tanpa meminta mereka untuk membeli barang. Anda hanya meminta mereka memberikan alamat surel.
Dengan menunjukkan bagaimana dedikasi Anda dalam membantu mereka—entah mereka membeli atau tidak—sebenarnya Anda sedang mempersiapkan calon pelanggan menjadi pelanggan yang sesungguhnya. Umumnya orang lebih suka membeli saat mereka merasa sedang belajar, bukan diajari.
Jadi gunakan pendekatan yang edukatif, dimana Anda tidak mendikte langkah yang harus diambil calon konsumen untuk mengatasi masalahnya. Tapi menawarkan pilihan solusi dan membebaskan mereka memilih mana yang paling sesuai.
Strategi ini paling berhasil jika Anda ingin meningkatkan penjualan. Namun ingat, selalu tawarkan nilai tambah yang NYATA. Hubungan timbal baliknya bisa saja gratis, tapi informasinya harus bernilai, sepadan dan mendukung alasan utama Anda untuk menjual produk.
Berikut empat tips menggunakan lead magnet yang bisa meledakkan penjualan Anda:
- Gunakan headline yang menarik perhatian. Headline Anda adalah magnet Anda. Sesuatu yang akan membuat orang menoleh dan memutuskan untuk membaca konten. Jika Anda gagal di headline, sudah pasti tidak akan ada yang ingin mengunduh konten tersebut.
- Kemukakan tujuan Anda sedari awal. Kebanyakan orang sudah bersikap skeptis sejak membaca paragraf pertama. Terutama karena ide ‘membantu memecahkan masalah’ seperti ini terdengar terlalu indah. Nyaris seperti fiksi. Maka secara jelas kemukakan kepada pembaca, kenapa Anda ingin membantu mereka. Alasan utama Anda menyebarkan pengetahuan di dalam konten. Juga alasan mengapa mereka sebaiknya jangan ragu-ragu untuk membacanya sampai akhir.
- Pastikan setiap poin di dalam konten Anda menyentuh inti masalah. Menjawab pertanyaan yang mengambang di kepala audiens. Jika Anda menulisnya dalam bentuk laporan, gunakan header. Agar pembaca langsung mengetahui poin-poin pentingnya.
- Benar, lead magnet memang sangat edukatif dan berbasis nilai. Tapi tetap saja ini adalah sebuah strategi marketing. Artinya jangan lupa mendorong pembaca Anda untuk melakukan tindakan. Tetap gunakan kalimat CTA (call to action) di akhir konten.
3 Cara Luar Biasa Yang Akan Membuat Anda Lebih Unggul
Jika Anda ingin melipatgandakan penjualan, Anda harus bisa mengubah status audiens yang Anda prospek menjadi pelanggan. Dan jika Anda ingin mengubah lebih banyak prospek menjadi pelanggan, Anda harus membuat konten yang mustahil bisa ditolak.
Buatlah konten strategi yang setiap kata-katanya punya makna dan berpotensi mengubah sudut pandang pembacanya. Sehingga mereka rela untuk bertindak, seperti meninggalkan alamat surel, login ke situs Anda, atau bahkan melakukan transaksi. Itulah kunci lainnya untuk melipatgandakan penjualan.
Tapi apa yang Anda butuhkan untuk mencapai hal tersebut?
Headline yang menarik perhatian
Headline Anda adalah pintu gerbang dari konten yang Anda buat, apapun itu. Mau itu landing page, lead magnet, email marketing, apa saja. Headline merupakan bagian dari konten yang akan membuat audiens memutuskan apakah akan lanjut membaca dan membuka kesempatan Anda untuk menjual produk. Tanpa headline yang menarik, Anda tidak akan mendapat kesempatan ini.
Headline yang menarik harus mampu merangkum isi konten sekaligus mengunci perhatian audiens. Headline harus :
- Informatif; memberi tahu pembaca apa isi konten yang akan mereka baca.
- Memikat: langsung menarik perhatian dan membuat mereka penasaran untuk terus membaca.
- Relevan: mendeskripsikan secara akurat dugaan pembaca terhadap konten Anda.
Penawaran yang tepat
Tidak peduli sebagus apapun konten pemasaran yang Anda buat, jika tidak disertai dengan penawaran yang tepat, maka Anda tidak akan bisa menjual apapun.
Penawaran Anda harus memberikan nilai yang sesungguhnya bagi para audiens. Gambarkan value apa yang akan mereka dapatkan dan bingkai dengan cara yang akan membuat pembaca merasa tidak rela jika tidak mendapatkannya.
Semakin baik penawaran yang Anda buat, akan semakin banyak audiens yang akan menjadi pelanggan Anda.
Fokus Tunggal
Jika Anda memberi terlalu banyak hal sekaligus kepada calon konsumen, anda tidak akan mendapatkan apa-apa. Artinya jika Anda ingin menjadikan konten sebagai media untuk meningkatkan penjualan, maka fokuslah pada satu hal.
Gunakan satu kalimat CTA saja, jangan gunakan terlalu banyak. Misalnya meminta pembaca untuk meninggalkan alamat email, login ke website Anda atau memberikan review, ini terlalu banyak, mereka dijamin akan kebingungan, ujung-ujungnya meninggalkan konten Anda alih-alih melakukan tindakan yang Anda minta.
Ingat, semakin banyak tindakan yang Anda minta, semakin sedikit tindakan yang dilakukan audiens. Tentukan dahulu apa tindakan yang Anda harapkan dari mereka. Lalu susun konten pemasaran Anda sesuai tindakan tersebut. Semakin baik konten Anda—artinya semakin bagus headline-nya dan semakin fokus CTA-nya—maka semakin banyak potensi pelanggan yang akan Anda raih.
Gunakan “The Godfather Strategy”
Anda pernah menonton film legendaris The Godfather? Jika iya, pasti Anda kenal kalimat ini, “I’ll make him an offer he can’t refuse.” (Don Vito Corleone). Nah, seperti kata Tuan Corleone, maka Anda juga harus menggunakan strategi seperti ini dan berikan penawaran yang tidak bisa ditolak.
Kebanyakan pemasar melakukan kesalahan dengan fokus terhadap satu jenis penjualan saja. Padahal ada banyak jenis yang bisa dieksplorasi.
Di situasi ideal, semua audiens Anda akan melakukan pembelian ketika mereka membaca konten pemasaran yang Anda buat. Namun kenyataannya tentu saja tidak semudah itu. Beberapa ada yang akan langsung membeli, ada juga yang menunda hingga benar-benar yakin. Tapi bukan berarti mereka tidak akan melakukan pembelian.
Jika Anda mengacuhkan tipe yang nomor dua ini, berarti Anda sudah membuang calon pelanggan yang potensial, padahal mereka adalah tiket untuk meningkatkan penjualan Anda.
Jadi bagaimana caranya menarik audiens yang tidak langsung membeli ini agar tetap mau terhubung dengan Anda? Gunakan strategi The Godfather.
Dengan menggunakan strategi ini Anda harus membuat penawaran yang lebih menarik lagi dari sebelumnya. Misalnya harga yang lebih rendah untuk menggaet lebih banyak pelanggan baru. Memang labanya mungkin tidak tinggi dan mungkin tidak akan mendongkrak pendapatan Anda secara fantastis.
Namun peningkatan jumlah pelanggan Anda akan melonjak secara dramatis dan—idealnya—hal ini akan menutup semua biaya yang telah Anda keluarkan untuk biaya pemasaran.
Misalnya, penawaran untuk jenis produk Anda di pasaran berkisar di antara Rp100.000 hingga Rp500.000. Maka ambil harga di antaranya, yaitu Rp200.000 hingga Rp350.000. Harga yang lebih rendah sudah pasti akan menarik perhatian calon pembeli. Tapi Anda tidak ingin produk Anda dicap murah atau bahkan murahan, kan?
Apalagi, ingat, ada nilai plus yang Anda tawarkan. Jadi buat harga yang tidak terlalu mahal tapi juga jangan terlalu rendah. Pastikan nilai plus tersebut bernilai jauh lebih tinggi dari harga yang Anda patok. Berikan kesan “Wah, dengan benefit sebanyak ini harganya terjangkau sekali!” kepada konsumen.
Penawaran Anda bisa berbentuk produk fisik, tutorial, dll. Tapi penawaran yang paling sukses dicari orang adalah yang paling cocok dengan kebutuhan target market Anda.
Misalnya aplikasi desain Canva. Canva Free memungkinkan penggunanya membuat aneka desain dengan berbagai ukuran dan kegunaan. Dengan ratusan template background, elemen, gambar dan mockup gratis. Canva menjadi salah satu aplikasi desain paling banyak digunakan saat ini.
Pikirkan apa yang dibutuhkan audiens Anda untuk meraih keberhasilan. Lalu pikirkan cara yang murah dan rendah biaya untuk membantu mewujudkannya.
Dengan menawarkan harga lebih rendah, Anda seakan menghapus batasan dan penghalang. Memberikan kesempatan pada mereka yang membutuhkan layanan tersebut tapi tidak memiliki cukup dana. Yang lebih penting, Anda membuka kesempatan bagi mereka untuk bekerja sama dengan Anda. Juga kesempatan bagi Anda sendiri untuk membuktikan bahwa dengan harga terjangkau pun penawaran Anda tetap berkualitas.
Sekali Anda memukau audiens dan meningkatkan status mereka menjadi pelanggan—tidak peduli berapapun tingkat harga yang Anda tetapkan—Anda dapat melanjutkan hubungan dengan mereka.
Menawarkan, membuktikan nilai tambah yang Anda janjikan, bahkan bisa meningkatkan harga penawaran secara bertahap ke depannya. Bukan hanya meningkatkan omzet, tapi juga meningkatkan jumlah penjualan secara dramatis.
Kami tidak akan membohongi Anda, melipatgandakan penjualan tidaklah mudah. Anda harus bekerja keras plus bekerja cerdas. Tapi dengan strategi-strategi di atas, Anda sudah punya senjata yang cukup lengkap untuk mewujudkannya.
Sisanya terserah Anda. siap meningkatkan penjualan dan meningkatkan level bisnis Anda? Anda merasa membutuhkan bantuan terkait pemasaran? Mungkin anda membutuhkan konsultan pemasaran yang bisa menjawab semua pertanyaan anda.