Skip links

Hard Selling: Teknik yang Agresif Namun Efektif?

Hard selling kerap dicap sebagai teknik penjualan yang agresif. Namun, teknik ini justru bisa memenuhi target penjualan dalam waktu singkat.

Table of Contents

Kegiatan penjualan merupakan salah satu yang terpenting dalam bisnis. Terutama jika tujuan Anda adalah untuk mengembangkan usaha dan mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Tidak heran bila pengusaha sangat concern dalam menjalankan teknik hard selling

Namun pertanyaannya apa itu hard selling? Akankah efektif untuk perkembangan bisnis? 

Pengertian hard selling

Selama ini, banyak pelaku bisnis aware dengan pentingnya melakukan kegiatan penjualan. Selain membantu meningkatkan profit, juga mampu memperluas pasar. 

Terkait dengan hal ini, salah satu jenis teknik penjualan yang paling sering digunakan adalah hard selling

Dilansir dari laman Investopedia, istilah hard selling pertama kali digunakan pada tahun 1950-an oleh orang-orang di Amerika Serikat untuk menjelaskan kegiatan penjualan dan periklanan yang bersifat agresif. 

Dengan demikian teknik hard selling memang bertujuan mendorong audiens untuk membeli produk yang ditawarkan kendati mereka menolak sekalipun. 

Singkatnya, hard selling adalah salah satu teknik penjualan dengan pendekatan langsung kepada audiens ataupun target market dan dilakukan secara eksplisit. 

Adapun tujuan dari hard selling adalah mendorong dan meningkatkan minat target market untuk membeli produk tersebut. Meskipun kerap dicap sebagai salah satu teknik yang kasar oleh sebagian pihak, justru sebenarnya terbilang efisien.

Ciri-ciri hard selling

Apabila masih belum bisa memahami dan mengetahui bagaimana teknik hard selling, berikut sejumlah ciri-cirinya:

  1. Kerap menggunakan gaya bahasa yang tiba-tiba. Tujuannya untuk meyakinkan audiens atau target market bahwa produk merupakan barang yang harus dipunyai dan memiliki urgensi tinggi bagi kehidupan mereka. 
  2. Teknik hard selling juga menggunakan panggilan yang dingin kepada audiensnya. Namun, tidak jarang pula justru berusaha menyanjung dan mengambil hati mereka. 
  3. Pada iklan hard selling, audiens akan menemukan intonasi yang dianggap tidak ramah. Teknik satu ini bertujuan untuk mempengaruhi psikologi target market dan acapkali judgement
  4. Hard selling biasanya menggunakan teknik persuasif yang mampu membujuk audiens untuk membeli produk meskipun ditolak hingga berkali-kali.

Kelebihan hard selling

Selain beberapa poin di atas, hard selling juga dipercaya mampu memberikan banyak kelebihan jika dibandingkan dengan teknik soft selling

Tidak tanggung-tanggung, jumlah kelebihan dari hard selling ini pun cukup banyak. Beberapa diantaranya yakni:

1. Memanfaatkan waktu lebih efisien

Salah satu kelebihan dari hard selling adalah bisa memanfaatkan waktu yang ada secara efisien. Dengan mengaplikasikannya, pelaku bisnis tidak perlu membuang-buang waktu untuk menanggapi audiens yang belum tentu membeli produk. 

Hal ini juga membuat mereka menjadi lebih fokus dalam melakukan kegiatan promosi dan penjualan kepada audiens atau target market lainnya yang memiliki kriteria menjanjikan. 

2. Mencegah audiens untuk membandingkan produk

Terbatasnya waktu yang digunakan oleh pebisnis untuk melakukan hard selling juga membantu mencegah audiens membandingkan produk yang ditawarkan dengan lainnya. 

Hal ini akhirnya membuat target market mau tidak mau hanya memilih satu pilihan saja dan berakhir membeli produk Anda. 

3. Meyakinkan audiens untuk membeli produk

Seperti yang telah diketahui, hard selling juga menggunakan gaya bahasa persuasif yang memang bertujuan untuk meyakinkan audiens. 

Gaya bahasa persuasif yang dilakukan dalam waktu singkat akan mendesak mereka  untuk segera membeli produk. Apalagi jika menyebutkan tentang must have item dan sangat dibutuhkan, maka secara tidak langsung, hal ini mendorong audiens untuk menerima tawaran. 

4. Banyak digunakan oleh perusahaan di bidang finansial

Dikarenakan teknik satu ini memang bertujuan untuk mendapatkan jumlah pembeli sebanyak-banyaknya, tidak heran jika hard selling biasanya digunakan oleh perusahaan di bidang finansial. Sebut saja seperti asuransi, perbankan hingga telemarketing

5. Memberikan komisi lebih cepat kepada salesperson

Kendati dinilai agresif oleh sebagian orang, hard selling nyatanya justru membantu salesperson mendapatkan komisi secara cepat. Apalagi, seperti yang diketahui bahwa teknik satu ini dilakukan dalam durasi pendek. 

Untungnya, hard selling mampu membantu para salesperson dalam memenuhi target bahkan melampauinya. 

Contoh hard selling

Pemahaman lebih detail mengenai contoh hard selling, bisa memperhatikan contoh berikut. 

Mungkin Anda pernah berbelanja di sebuah toko retail dan saat sedang memilih barang yang akan dibeli. Terdengar tawaran potongan harga hingga 70% untuk produk tertentu dan berlangsung hanya dalam waktu 5-10 menit saja. 

Biasanya, salesperson juga akan menggunakan gaya bahasa persuasif yang membuat konsumen kebingungan dan terburu-buru untuk membeli produk. 

Apalagi, tawarkan diskon tersebut diucapkan berkali-kali yang secara psikologis juga mensugesti mereka untuk segera mendapatkan barang tersebut.

Secara tidak langsung, tentu tidak ingin melewatkan kesempatan itu. Apalagi, belum tentu penawaran diskon diadakan di keesokan hari. Dengan demikian,, konsumen memilih produk yang sedang didiskon tanpa memikirkan ulang apakah benar-benar membutuhkannya. 

Hard selling vs soft selling

Mungkin sebagian dari Anda masih bimbang, apakah tepat mengaplikasikan hard selling dibandingkan dengan soft selling

Namun, terdapat beberapa hal yang menjadikan hard selling lebih unggul, seperti:

  1. Hard selling membantu brand dalam memberikan solusi dalam waktu singkat kepada audiens dibandingkan dengan soft selling yang membutuhkan periode lebih panjang untuk meyakinkan mereka. 
  2. Hard selling mampu memenuhi target penjualan lebih cepat dibanding dengan soft selling

Kesimpulan

Hard selling adalah teknik penjualan yang langsung menyebutkan informasi terkait produk, baik itu keunggulan, alasan memilih hingga mengapa lebih baik. Tujuannya tentu saja untuk mempengaruhi sekaligus meyakinkan calon konsumen, sehingga lebih lanjut terjadi aksi pembelian tanpa pertimbangan lain.

Nah, semoga setelah membaca deskripsi di atas dapat membantu Anda mendapatkan insight terkait hard selling. Selamat mencoba!

Leave a comment