Skip links

Pengertian Marketing, Jenis-jenis dan Cara Mengaplikasikan

Marketing adalah kegiatan utama setiap usaha agar mendapatkan profit. Dengan memahami apa itu marketing dan bagaimana menjalankannya, perusahaan lebih mudah meraih tujuannya.

Table of Contents

Marketing adalah ujung tombak operasional dalam menghasilkan profit. Strategi ini berlangsung selama perusahaan memiliki goal. Namun bukan hanya soal promosi, melainkan lebih kompleks. Lantas apa itu marketing?

Dalam tulisan kali ini akan dibahas tentang apa itu marketing, jenis-jenis, cara mengaplikasikan serta tujuannya. Mari pelajari bersama!

Pengertian marketing

Untuk dapat memahami pemasaran secara keseluruhan, ketahui terlebih dahulu tentang definisinya. Dilansir dari situs Ahrefs, marketing adalah tindakan komprehensif dalam mempromosikan dan menjual barang atau jasa. Kegiatan termasuk riset pasar dan membangun keterikatan dengan pelanggan.

Perusahaan mengimplementasikan strategi marketing untuk mencapai tujuan. Karena pemasaran merupakan salah satu aspek kunci di dalam bisnis, maka produk akan lebih dikenal publik, menaikkan penjualan hingga menstabilkan operasional.

Marketing identik dengan kegiatan menjual dan mempromosikan. Padahal juga mencakup distribusi produk, mendesain kemasan, menyusun konten website dan media sosial, serta menentukan segmen pasar.

Di samping itu, marketing mencakup meneliti, menganalisa, mengelompokkan dan menjalankan survey calon konsumen secara berkesinambungan. Hal tersebut dilakukan agar produk atau jasa didistribusikan tepat sasaran.

Sejarah perkembangan marketing

Strategi marketing telah diaplikasikan sejak awal mula praktik perdagangan. Berawal dari ditemukannya mesin cetak massal oleh Gutenberg, kemudian iklan mulai dibuat dan disebarluaskan melalui media publikasi pada kisaran tahun 1450 hingga 1900-an.

Pada 1920-an, mulai bergeser ke jenis elektronik, sehingga teknik pemasaran juga ikut berubah. Antara 1922-1941 promosi beralih dari majalah ke radio. Lalu iklan televisi mulai berkembang di kisaran 1954-1972. Akhir 70-an outbound marketing melalui media cetak mengalami kemunduran signifikan.

Selanjutnya, cikal bakal pemasaran digital dimulai sejak tahun 1994 saat iklan pertama melalui e-commerce diproduksi. Era inbound marketing lantas digunakan secara massal pada 2003 hingga saat ini.

Jenis-jenis digital marketing

Bila awalnya pemasaran dilakukan melalui media cetak dan elektronik, namun seiring berkembangnya zaman muncul digital marketing

Bahkan digital marketing dibagi lagi menjadi beberapa bagian menurut media yang digunakan, bentuk serta fungsi. Berikut beberapa di antaranya.

Social media marketing

Sesuai namanya, jenis pemasaran ini terfokus pada kampanye melalui media sosial. Perkembangan pesat terjadi sejak akhir tahun 1990-an, ditambah saat Facebook dan Instagram muncul.

Tujuan utamanya adalah membangun ikatan dengan calon konsumen. Kunci keberhasilan social media marketing adalah melalui konten menarik, waktu unggah konsisten, dan aktif merespon like, comment serta share dari pengguna.

SEO dan SEM

SEO (Search Engine Optimization) adalah proses optimasi suatu halaman website untuk mendapatkan posisi tertinggi di mesin pencari.  Ranking dan traffic merupakan dua unsur penting yang turut mempengaruhi jumlah klik serta engagement.

Selain itu, ada juga SEM (Search Engine Marketing). Berbeda dengan SEO, pada marketing ini perusahaan harus membayar mesin pencari agar link dan halaman website berada di posisi teratas. Tujuannya tentu agar mendapat lebih banyak klik dan transaksi dari audiens.

Print marketing mengacu kepada jenis promosi melalui media cetak, seperti spanduk, brosur, flyer, majalah, serta tabloid. Bentuk pemasaran ini termasuk jenis tradisional, tetapi masih diaplikasikan hingga sekarang.

Video marketing

Video marketing mengutamakan konten yang menarik dan trending serta dapat mengedukasi audiens. Contohnya ialah Iklan berupa video di Youtube, TikTok, maupun Instagram. 

Mobile marketing

Mobile marketing adalah aktivitas pemasaran dengan menggunakan perangkat mobile, seperti ponsel maupun tablet.

Semua konten pemasaran yang diakses melalui perangkat mobile dapat dikategorikan dalam jenis ini. Baik itu aplikasi, website content, atau promosi melalui media sosial.

4P Dalam marketing dan cara mengaplikasikannya

Marketing memiliki empat komponen yang disebut dengan 4P, yaitu product, place, price dan promotion. Berikut ulasan dari masing-masing serta cara mengaplikasikannya ke dalam strategi pemasaran.

Product

Produk dapat berupa barang dan jasa. Sebelum mendistribusikan ke pasar, pastikan memang dibutuhkan oleh calon konsumen.

Caranya tentu saja dengan melakukan riset pasar terlebih dahulu. Produk yang unik dan berbeda biasanya akan mengundang banyak permintaan, sehingga memberikan nilai lebih kepada konsumen

Saat melakukan riset pasar, gunakan beberapa pertanyaan berikut sebagai tolok ukur menciptakan produk yang sesuai.

  • Siapa target pasar perusahaan?
  • Apakah pasar yang dituju cocok dengan produk?
  • Apa pesan utama yang ingin disampaikan saat promosi?
  • Apa platform terbaik untuk melakukan promosi?
  • Bagaimana cara memodifikasi produk agar sesuai dengan pasar yang dituju?
  • Apa kira-kira tanggapan konsumen ketika menggunakan produk ini?
  • Apa pertanyaan yang mungkin mereka ajukan tentang produk ini?

Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut pemasar akan memahami permintaan calon konsumen. Kualitas produk yang akan diluncurkan juga dapat ditingkatkan menyesuaikan hasil survey.

Place

Place mengacu pada tempat memasarkan produk. Saat ini pasar mengacu kepada frasa lebih luas, yakni online dan offline

Apakah perusahaan akan memasarkan melalui website sendiri, bergabung ke marketplace, atau membuka online store? Mungkin juga ingin bertahan di sektor offline dengan membuka toko.

Place termasuk kanal pemasaran . Apakah menggunakan sistem re-selling, dropship, atau lainnya? Hal yang terpenting adalah memilih tempat yang mudah dijangkau oleh pelanggan.

Cara terbaik menentukan tempat yang tepat adalah melalui riset pasar. Bisa saja perusahaan memakai dua atau lebih kanal pemasaran misalnya online dan offline sekaligus. 

Maka dari itu, untuk menentukannya lakukan riset agar memahami target melalui pertanyaan kunci berikut ini:

  • Bagaimana gaya belanja pelanggan potensial yang disasar?
  • Dimana pesaing menjual produk mereka:
  • Dimana pelanggan mendapatkan pengalaman belanja dan layanan purna jual terbaik?
  • Seberapa tinggi perkiraan pendapatan pada setiap kanal distribusi?

Price

Penentuan harga produk sangat penting karena akan berpengaruh kepada hal-hal berikut:

  • Margin laba yang diharapkan
  • Target market yang disasar dan daya beli calon konsumen
  • Tujuan keuangan perusahaan
  • Menaikkan harga untuk memberikan persepsi kualitas yang lebih baik

Cara menentukan harga produk adalah melakukan benchmarking. Tim pemasaran dapat menggunakan hasil survey pada calon pelanggan untuk mengestimasi daya beli mereka. 

Apabila harga produk atau jasa terlalu tinggi, maka mengecilkan peluang calon konsumen potensial untuk melakukan tindakan. Sedangkan jika sebaliknya, pendapatan tidak sebanding dengan biaya produksi. Oleh sebab itu, penting melakukan riset daya beli. 

Promotion

Promosi mengacu kepada seluruh komunikasi dan konten pemasaran yang telah disusun untuk memperkenalkan produk kepada pasar. Tujuannya adalah meningkatkan penjualan. 

Strategi promosi perusahaan harus dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

  • Siapa calon konsumen yang ingin dicapai?
  • Bagaimana pesaing mendapatkan pelanggannya?
  • Bagaimana gaya dan pengalaman berbelanja calon konsumen?
  • Berapa anggaran dan tenaga yang dibutuhkan untuk program promosi ini?
  • Apa langkah yang dilakukan untuk setiap corong pemasaran?

Setelah mendapatkan jawaban atas pertanyaan tersebut, maka akan lebih mudah menyusun konten dan memilih kanal promosi. Strategi mencakup iklan online dan offline, seperti mengadakan event, potongan harga, kampanye public relation, atau melalui media sosial.

Tujuan marketing

Seperti yang disebutkan di atas, tujuan utama marketing adalah meningkatkan penjualan. Disamping itu, terdapat beberapa alasan lain yang memungkinkan perusahaan mencapai goal utamanya.

Cara menentukan tujuan marketing

Untuk menentukan tujuan marketing, perusahaan harus memahami bagaimana proses pemasaran mereka saat ini. 

Bagi perusahaan dengan pemasaran mapan, maka tujuan mereka adalah mempertahankan hubungan baik dengan pelanggan, menjadi pemimpin pasar, atau mengeluarkan varian baru. Sedangkan jika tengah merintis produk harus mengutamakan brand awareness dan menggaet lebih banyak calon konsumen. 

Dengan demikian, strategi pemasaran harus disesuaikan dengan tujuannya. Dilansir dari Ahrefs, Michael Porter, salah satu ahli pemasaran dunia merumuskan dua standar untuk memilih tujuan pemasaran yang tepat untuk perusahaan, yaitu:

  • Semakin sedikit, semakin baik. Maksudnya, semakin sedikit tujuan yang ingin dicapai, strategi juga lebih efektif. Tetapkan satu atau dua goal pemasaran, lalu tetapkan taktik apa yang akan dilakukan untuk mencapainya.
  • Fokus terhadap KPI (Key Performance Index). Mencapai tujuan pemasaran harus meningkatkan KPI dalam jangka pendek maupun panjang. Artinya, harus menambah laba dan indikator kinerja lainnya.

Tujuan marketing juga disusun dengan 5 kriteria:

  • Specific. Tetapkan dengan jelas dan rinci
  • Measurable. Dapat diukur dengan KPI
  • Achievable. Realistis dan dapat dicapai 
  • Relevant. Pastikan tujuan pemasaran selaras dengan strategi bisnis
  • Timely. Tetapkan waktu untuk mencapainya.

8 Tujuan marketing

1. Meningkatkan brand awareness

Brand awareness sangat penting karena akan menjadikan merek serta nama perusahaan diingat oleh konsumen. Ini akan membentuk kepercayaan.

Mereka akan menjadi klien yang loyal, bahkan corong promosi. Brand awareness diukur dari hasil riset pasar. Untuk meningkatkannya, perusahaan harus memperbaiki dua poin berikut:

  • Saliency. Maksudnya, tingkatkan valuable merek di mata pelanggan.
  • Positioning. Selaraskan komunikasi pemasaran dengan asosiasi merek produk.

2. Meningkatkan penjualan

Meningkatkan penjualan adalah tujuan utama pemasaran karena berakibat langsung pada kenaikan profit perusahaan. Pemasar harus mengukur target pendapatan dari penjualan berdasarkan perencanaan dan jenis usaha yang dijalankan. Peningkatan bisa dimulai secara bertahap, dari produk satu ke lainnya.

3. Meningkatkan traffic

Peningkatan jumlah pengunjung situs perusahaan menunjukkan kualitas content marketing. Hal ini berpengaruh terhadap naiknya penjualan serta pendapatan. Oleh sebab itu dibutuhkan strategi yang tepat untuk mulai membuat sebuah ide pemasaran.

4. Menjalin hubungan baik dengan pelanggan dan user

Pelanggan adalah aset besar bagi perusahaan. Jika mereka puas dan memberi review bagus, maka berpeluang menarik lainnya.

Marketing juga bertujuan untuk menjalin hubungan baik dengan audiens. Misalnya membalas review di Google, mengirim email ucapan selamat di hari ulang tahun, menyukai pendapat terkait produk dan masih banyak lagi lainnya.

5. Meningkatkan aktivitas di corong pemasaran

Misalkan perusahaan mendapatkan pelanggan dengan cara berikut:

  • Calon konsumen melihat iklan di medsos
  • Lalu mereka mengklik salah satunya
  • Sign up newsletter untuk promosi lanjutan
  • Membeli salah satu produk best seller
  • Menjadi pelanggan tetap

Aliran aktivitas di atas dinamakan corong pemasaran karena audiens melalui setiap langkahnya. Sebagai catatan, tidak semua penonton iklan melakukan tindakan

Selalu ada kemungkinan mereka berhenti di satu titik dan tidak menjadi pelanggan. Strategi marketing yang tepat akan membantu perusahaan mengevaluasi setiap corong tersebut.

6. Meningkatkan prospek pelanggan

Marketing bertujuan meningkatkan komunikasi pemasaran untuk menarik lebih banyak target, yaitu mereka yang kemungkinan besar akan membeli produk. 

Untuk mengukur pencapaian dapat dilakukan melalui data-data berikut:

  • Perilaku target dan tindakan yang mereka ambil di aplikasi atau situs perusahaan.
  • Review atau opini para pengguna mengenai perusahaan.
  • Perkiraan daya beli perusahaan
  • Data lain yang didapatkan dari proses sign up di aplikasi atau situs.

7. Meningkatkan customer lifetime value

Customer Lifetime Value (CLV) adalah ukuran untuk mengestimasi berapa banyak uang yang akan dihabiskan pelanggan untuk membeli produk perusahaan. 

Marketing bertujuan meningkatkan CLV karena akan menjadi parameter pencapaian lainnya, yaitu peningkatan pendapatan dan peluang mendapatkan pelanggan baru.

8. Meningkatkan kepercayaan konsumen

Meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap merek akan menambah loyalitas. Memungkinkan mereka melakukan pembelian kembali dan tidak berpaling ke kompetitor. Hal ini bukan hanya meningkatkan pendapatan, melainkan juga mengarah kepada review positif.

Konsumen yang loyal akan merekomendasikan produk kepada orang lain. Hingga kini, word of mouth marketing masih sangat efektif.

Kesimpulan

Marketing memiliki pengertian yang luas dari sekadar menjual produk. Aktivitasnya menyeluruh, mencakup semua hal terkait promosi serta penguatan citra dan merek perusahaan. 

Lantas, kegiatan pemasaran tentu memiliki goal. Tetapkan tujuan tersebut dengan kriteria SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Timely). Untuk mencapainya perusahaan harus melakukan langkah-langkah berkesinambungan. 

Dengan mengetahui apa itu marketing, bagaimana perkembangannya, jenis serta langkah-langkahnya, diharapkan perusahaan dapat meraih profit maksimal.

Leave a comment