Skip links
arti artikel adalah tulisan yang berisi informasi secara faktual, mudah dimengerti dan dapat dipercaya

Arti Artikel, Jenis, Tips dan Cara Membuatnya

Pelajari arti artikel serta apa saja tips dan cara menghasilkan tulisan berkualitas untuk menarik traffic, meningkatkan engagement, dan selling.

Table of Contents

Arti artikel adalah jenis konten berupa tulisan yang paling banyak dikonsumsi oleh audiens. Itu artinya termasuk media efektif untuk menjangkau mereka. Namun, persaingannya tergolong berat.

Agar mampu bersaing di industri yang kompetitif ini, penulis harus memahami arti artikel, punya skill mumpuni serta mengerti bagaimana membuat konten yang berkualitas.

Untuk membantu dan mempermudah pembuatan konten, berikut arti artikel beserta struktur, tips dan cara pembuatan. 

Arti artikel

Secara spesifik arti artikel adalah sebuah karya tulis yang digunakan untuk menyampaikan informasi berupa fakta, data, opini, dan peristiwa.

Kaidah penulisan artikel haruslah lengkap, aktual, dan lugas agar informasi yang disampaikan tersaji utuh, sehingga tidak menyesatkan pembacanya. Selain itu, penulisan juga memiliki ciri-ciri yang spesifik, seperti:

  • Ditulis secara jelas
  • Informasi dijelaskan secara lengkap dan tuntas
  • Penulisan berdasarkan data faktual
  • Isi sesuai dengan fakta


Beberapa contoh artikel yang paling umum ditemui adalah:

  • Esai
  • Blog
  • Jurnal
  • Laporan berita
  • Tulisan di media cetak dan media online

Jenis-jenis artikel dan pengertiannya yang perlu diketahui

Tidak semua artikel dibuat dengan gaya penyampaian informasi atau teknik penulisan yang seragam. Itu karena terdiri dari beberapa jenis dan masing-masing memiliki ciri khas tersendiri.

Berikut 4 jenis artikel beserta pengertian dan cirinya:

1. Arti artikel eksposisi

Arti artikel eksposisi bertujuan memberikan informasi mengenai subjek tertentu, sehingga membuat pembaca paham mengenai topik tersebut. Jenis ini termasuk yang paling banyak diproduksi, baik di media cetak maupun online.

Penulisan jenis artikel ini dapat dikatakan sebagai konten yang berorientasi pada subjek secara murni. Artinya penulis lebih fokus untuk menyampaikan informasi secara aktual dan faktual tanpa mencampuradukkan dengan opini pribadi.

Jenis artikel ini kebanyakan digunakan pada tulisan-tulisan literatur akademi, buku, dan berita. Tujuan eksposisi adalah untuk media edukasi, menjelaskan sebuah proses yang sedang terjadi, memberikan fakta, dan sebagai panduan.

2. Arti artikel deskripsi

Arti artikel deskripsi adalah jenis isinya mendeskripsikan atau menggambarkan sebuah topik secara detail. Untuk membuatnya, penulis harus memiliki informasi yang jelas dan akurat, sehingga mampu menjelaskan objek maupun subjek secara lengkap kepada pembaca.

Jenis penulisan artikel ini berkaitan dengan pengetahuan mendalam tentang topik yang akan dijelaskan, baik itu berupa peristiwa, tokoh, lokasi, dan waktu.

Penulisan artikel deskriptif bertujuan untuk mengajak pembaca memvisualisasikan apa yang penulis pikirkan, dengar, lihat, dan rasakan. Mereka seolah-olah ikut mengalami dan merasakan emosi si penulis.

3. Arti artikel persuasi

Arti artikel persuasi  bertujuan meyakinkan pembaca, sehingga mampu memengaruhi mereka untuk melakukan tindakan tertentu atau menyetujui apa yang disampaikan penulis.

Untuk bisa memengaruhi pembaca, penulis harus mampu menyajikan opini secara masuk akal dan didukung dengan fakta-fakta. Hasilnya, dapat membentuk perspektif baru di benak audiens.

4. Arti artikel narasi

Arti artikel narasi adalah jenis konten tulisan yang tujuannya menyampaikan cerita bermanfaat untuk pembaca. 

Menulis narasi yang kuat tidaklah semudah yang dibayangkan karena untuk mengemas sebuah cerita agar tampak menarik, jelas butuh struktur yang tepat.

Penulisan artikel narasi tak ada bedanya dengan storytelling. Karena itu, dalam penyusunan, penulis harus mengenali elemen-elemen penting, antara lain:

  • Setting (tempat dan lokasi)
  • Karakter
  • Plot atau urutan peristiwa
  • Konflik
  • Resolusi atau bagian akhir cerita


Narasi yang bagus dapat menjadi penyampai pesan yang paling efektif. Karena informasi yang diterima oleh audiens akan langsung menempel di memori mereka.

Mengenal arti artikel content marketing

Fungsi artikel adalah untuk menyampaikan informasi dan mengedukasi pembacanya. Secara luas, ini juga dapat diterapkan dalam kegiatan marketing. Artikel yang digunakan untuk mendukung kegiatan marketing disebut dengan artikel konten marketing.

Content marketing adalah strategi pemasaran yang dijalankan dengan cara membuat dan mendistribusikan konten bernilai, bermanfaat, dan relevan untuk audiensnya. Alhasil akan membuat mereka tertarik untuk berinteraksi dengan brand dan berpeluang menjadi pelanggan potensial.

Menciptakan artikel yang relevan sesuai kebutuhan pembaca dapat menumbuhkan relasi dan engagement antara bisnis dengan pelanggan. 

Ketika sudah terbentuk hubungan dengan pelanggan, maka akan muncul yang namanya kepercayaan pada brand, sehingga mereka tak akan ragu untuk mulai bertransaksi.

Namun, untuk menciptakan kondisi seperti itu ada prosesnya. Hal pertama yang harus dilakukan oleh bisnis adalah memahami apa itu buyer journey atau customer journey.

Buyer journey merupakan gambaran mengenai tahapan apa saja yang harus dilalui oleh pelanggan untuk membeli produk. Setidaknya terdapat empat tahapan, yaitu:

  1. Awareness: Pelanggan mulai menyadari jika mereka memiliki masalah, tapi tidak tahu solusinya.
  2. Research: Pelanggan mulai melakukan riset untuk menemukan informasi, review maupun rekomendasi produk.
  3. Consideration: Pelanggan sudah tahu produk yang dibutuhkan, tapi masih membandingkan dengan sejenisnya.
  4. Buy: Pelanggan siap bertransaksi atau sudah memutuskan produk mana yang akan dibeli.


Untuk menjangkau orang-orang yang berada di empat tahapan ini, ada dua strategi pemasaran yang bisa diterapkan:

  • Traditional marketing atau iklan
  • Content marketing


Tradisional marketing atau iklan adalah strategi untuk menjangkau mereka yang berada di level consideration dan buy karena pesan marketing lebih ke direct selling.

Sedangkan content marketing ditujukan untuk menjangkau orang-orang yang berada di tahapan awareness dan research karena dapat mengedukasi audiens dan mengenalkan solusi yang tepat untuk mereka.

Peran penting artikel content marketing

Dari penjelasan di atas, content marketing memiliki peran dalam membangun brand awareness dan mengedukasi audiens. Namun, selain dua hal tersebut, juga sebagai fondasi dari kanal digital marketing, terutama pada SEO (Search Engine Optimization) dan social media marketing.

Artikel content marketing bisa dikatakan sebagai pilar dalam SEO. Pada praktik SEO, itu merupakan jenis konten yang digunakan untuk mendominasi halaman pertama search engine. 

Artinya artikel adalah media utama untuk mendatangkan traffic atau pengunjung situs yang berasal dari mesin pencari, seperti Google.

Selain itu, artikel juga dapat digunakan sebagai strategi dalam link building atau disebut juga dengan SEO off page. Fungsi pentingnya adalah mendongkrak peringkat website, sekaligus meningkatkan authority sebuah situs, sehingga performa di search engine makin baik.

Penerapan artikel konten marketing dalam SEO diwujudkan dengan membangun blog atau situs. Menurut data, blog merupakan media paling efektif untuk menarik leads atau orang-orang yang berpotensi menjadi pelanggan.

Tak hanya itu, blog juga menjadi media ideal untuk membangun interaksi dengan audiens. Ini dapat dimanfaatkan dalam menciptakan trust, menambah pelanggan loyal, dan meningkatkan penjualan.

Artikel content marketing juga dapat diterapkan pada social media marketing. Strategi pemasaran media sosial merupakan cara memanfaatkan konten untuk menjangkau audiens secara luas.

Namun, tidak semua media sosial cocok untuk jenis konten berupa artikel. Jadi, kenali masing-masing karakteristik platform yang ada, lalu pilih yang paling tepat untuk mendistribusikan tulisan.

Cara memulai artikel content marketing

Tantangan dalam content marketing adalah bagaimana membuat sebuah artikel yang berkualitas. Tentunya untuk hasil yang seperti ini, penulis harus memahami terlebih dahulu bagaimana cara memulainya yang benar.

Pembuatan artikel content marketing bertujuan untuk edukasi, menciptakan interaksi, dan membangun brand awareness. Ketika hal ini terpenuhi, maka akan memudahkan proses mendapatkan leads atau pelanggan potensial.

Oleh karena itu, untuk membuat artikel yang berkualitas setidaknya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memulai content marketing:

1. Identifikasi siapa target audiensnya

Sebelum membuat artikel, penulis harus paham dulu siapa target audiensnya. Ini dimaksudkan agar artikel yang dibuat sesuai dengan kebutuhan mereka, mampu menyelesaikan masalah, dan membantu menemukan produk yang tepat.

Untuk memudahkan mengidentifikasi audiens, penulis dapat membuat buyer persona atau customer persona. Cara ini akan membantu pembuatan profil ideal calon audiens berdasarkan data demografi, behavior, dan interest.

2. Tentukan format artikel yang paling tepat

Format artikel yang tepat dapat memudahkan audiens memahami value yang disampaikan oleh brand, sehingga akan memicu interaksi atau engagement.

Untuk mengetahui format yang tepat dibutuhkan riset konten. Hasil berupa data yang terbukti mampu menjangkau audiens lebih banyak dan menciptakan engagement tinggi.

Berikut contoh beberapa format artikel yang umum digunakan dalam penulisan artikel, yaitu:

  • How to
  • Esai
  • Question and Answer
  • Review
  • Story

3. Tentukan siapa penulisnya

Sebagus apa pun ide kontennya, kualitas artikel ditentukan oleh siapa penulisnya. Ketika tidak paham mengenai siapa audiensnya, maka dia akan kesulitan menemukan pesan-pesan marketing yang pas. Bahkan fatalnya lagi bisa menyebabkan misleading dan ini membahayakan brand.

Untuk menghindari hal seperti ini, pilihlah penulis yang benar-benar terbukti memiliki pengetahuan atau otoritas di topik atau niche yang Anda target. Dengan menerapkan hal ini, maka artikel yang dihasilkan lebih berkualitas dan berdampak pada perkembangan bisnis.

4. Media distribusi konten

Konten yang berkualitas harus dipertemukan dengan audiens yang tepat. Oleh karena itu, dalam distribusi konten, penulis harus mengetahui media apa yang paling tepat untuk menjangkau mereka.

Untuk mengetahui media distribusi yang tepat, salah satu cara yang bisa diterapkan adalah melihat kembali buyer persona. Biasanya sudah tercantum siapa target audiens dan media apa saja yang mereka gunakan untuk berinteraksi.

Misalnya, jika media yang banyak diakses oleh target audiens adalah search engine, maka pilihan paling tepat adalah blog atau website

Sebaliknya, apabila audiens lebih memilih mengakses media sosial, distribusi kontennya harus menggunakan platform yang sama untuk menjangkau mereka.

Namun, perlu diingat bahwa tidak semua media sosial ramah untuk konten jenis artikel. Oleh karena itu, pilihlah platform yang cocok untuk menyebarkannya, contohnya Facebook dan Linkedin.

Tujuan pembuatan artikel

Seorang penulis pasti memiliki alasan tertentu kenapa dia menyusun artikel. Maka tak heran untuk mencapai tujuan tersebut, banyak penulisan menggunakan teknik clickbait demi mendapatkan perhatian dari audiens.

Secara umum terdapat beberapa hal yang menjadi tujuan dari pembuatan artikel, antara lain:

  • Menjelaskan informasi terkait topik tertentu
  • Menyampaikan ide dan solusi
  • Memberi nasihat kepada audiens
  • Menceritakan sebuah peristiwa yang terjadi
  • Mendeskripsikan seseorang, lokasi, dan perjalanan
  • Mengajak pembaca untuk melakukan aksi tertentu
  • Membantu aktivitas pemasaran digital maupun konvensional
  • Meningkatkan penjualan produk
  • Membangun kesadaran akan sebuah brand
  • Mendapatkan pelanggan

Struktur artikel yang umum digunakan

Memahami struktur penulisan artikel akan memudahkan dalam menyajikan urutan informasi dan menghindarkan dari misleading

Secara umum struktur artikel memiliki tiga bagian, yaitu:

1. Tesis

Tesis merupakan bagian yang berisi kumpulan informasi-informasi aktual maupun pernyataan opini mengenai peristiwa, masalah, maupun isu tertentu. 

Dari informasi inilah kemudian akan digunakan sebagai introduksi dan dasar pembahasan dalam penulisan artikel.

2. Rangkaian argumen

Rangkaian argumen bisa dikatakan inti dari artikel karena menguraikan masalah yang akan dibahas secara aktual dan faktual. Selain itu, pada bagian ini juga menjelaskan beberapa opini untuk mendukung tesis yang sudah disampaikan di bagian awal.

Untuk menguatkan penyampaian opini, setidaknya harus ada data-data atau fakta agar argumen yang disampaikan memiliki dasar yang valid.

3. Penegasan ulang

Bagian ini merupakan kesimpulan yang merangkum pembahasan mengenai tesis, fakta, dan opini yang telah disampaikan sebelumnya. Dalam penegasan ulang terkadang juga dimunculkan sebuah solusi untuk menyelesaikan masalah yang telah dikemukakan.

Tips membuat artikel berkualitas

Tantangan dalam menulis adalah bagaimana menghasilkan artikel yang berkualitas dalam rentang waktu yang terbatas. Pasti ada deadline kapan harus diselesaikan dan segera dipublikasikan.

Untuk menjawab tantangan ini ada beberapa tips yang bisa diterapkan untuk membantu proses penulisan lebih cepat tanpa mengorbankan kualitas artikel.

1. Memahami informasi mengenai topik yang akan ditulis

Tanpa memahami informasi mengenai sebuah topik, penulis tidak akan mampu menyusun pesan yang pas untuk audiensnya. 

Solusinya, harus mempelajari banyak sumber referensi terkait topik tersebut agar mempermudah dalam penulisan artikel. Semakin paham, maka bahasa penyampaiannya akan lebih sederhana dan mudah dipahami oleh audiens.

2. Melakukan riset terkait topik beserta kata kunci

Sebelum membuat artikel, penulis harus menentukan ide tulisannya. Dan cara efektif untuk menemukannya adalah melakukan riset topik dan kata kunci (keyword).

Riset akan membantu penulis untuk mendapatkan informasi mengenai topik-topik populer yang paling banyak dicari audiens. Fungsinya juga sebagai validasi, menentukan layak tidaknya ide tulisan dijadikan konten artikel.

Untuk melakukan riset topik dan kata kunci, penulis dapat melakukan tiga cara, yaitu:

  1. Menganalisis konten pesaing
  2. Memanfaatkan pencarian di Google
  3. Menggunakan SEO tool


Namun, di antara ketiga cara tersebut prioritaskan riset menggunakan SEO tool. Dengan bantuan itu, penulis tak hanya mendapatkan kumpulan ide, tetapi juga dapat melihat pencarian paling populer terkait topik yang dibidik dengan dukungan data yang lebih akurat.

Contoh SEO tools yang dapat digunakan secara gratis adalah:

  • Google Trends
  • Google Keyword Planner
  • Ubersuggest

3. Membuat outline untuk memudahkan penulisan artikel

Kerangka atau outline artikel akan mempermudah dalam menstruktur, sehingga informasi dapat disampaikan secara urut dan membuat waktu penulisan menjadi lebih cepat.

Dalam membuat outline, penulis harus mengelompokkan ide-ide penting. Kemudian dilanjutkan dengan pengembangan tulisan berdasarkan data pendukung untuk memperjelas informasi yang akan disampaikan.

4. Meminimalisir distraksi ketika menulis

Distraksi adalah segala hal dan tindakan yang dapat mengalihkan perhatian seseorang. 

Dalam membuat artikel, penulis haruslah meminimalkan distraksi agar fokusnya tidak menurun. Makin banyak gangguan, waktu penulisan artikel juga akan molor.

Sumber distraksi yang paling mengganggu penulis berasal dari gadget, seperti notifikasi yang berasal dari WhatsApps, media sosial, dan email. Jadi, dalam kasus ini untuk menguranginya jauhi gadget dan gunakan hanya seperlunya saja, misal saat jeda menulis.

5. Menulis dengan simpel

Maksud dari menulis artikel secara simpel adalah cara penyampaian informasi haruslah to the point dan ringkas. Hal ini penting untuk dipahami karena tak semua pembaca memiliki banyak waktu luang dalam membaca tulisan berjam-jam.

Cara ini cukup efektif untuk membantu penulis dalam mengemas informasi dan menentukan mana yang perlu disampaikan lebih dulu, sehingga artikel lebih mudah dipahami dan penulisan jadi cepat.

6. Edit mandiri setelah menulis

Dalam proses penulisan artikel, hindari melakukan editing sambil menulis karena cara ini akan memperlambat proses penyelesaian. 

Sebaiknya, fokuslah menulis hingga draft pertama artikel selesai. Kemudian lakukan self editing

Pada dasarnya seorang penulis profesional sudah memahami jika menulis dan mengedit adalah dua pekerjaan yang terpisah, sehingga jangan sampai melakukannya secara bersamaan.

7. Set waktu sesuai deadline

Menerapkan time management merupakan cara paling efektif agar proses menulis lebih cepat. Dalam menyusun artikel, penulis umumnya membutuhkan waktu untuk:

  • Melakukan riset topik
  • Menulis artikel
  • Mengedit artikel

Penulis harus menentukan berapa waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan ketiga hal tersebut, misalnya 30 menit melakukan riset, 2 jam untuk menulis artikel, dan 1 jam mengedit tulisan. Pembagian waktu ini dapat meningkatkan fokus, menghindarkan dari distraksi, dan mempercepat proses penulisan.

Bagaimana cara membuat artikel yang menarik?

Tulisan yang menarik adalah kunci utama untuk mendapatkan perhatian audiens. Namun, untuk membuat artikel yang berkualitas dan diminati pembaca tidaklah cukup dengan menjelaskan data dan informasi saja.

Satu hal yang perlu diingat, sebagus apa pun artikel yang dibuat, ketika tidak ditemukan dengan pembaca yang tepat, maka tidak akan ada satu orang pun yang tahu di mana letak menarik dan manfaatnya.

Itulah kenapa untuk menghasilkan artikel menarik terdapat banyak faktor yang menentukan. Tugas penulis adalah memahami faktor tersebut dan mengimplementasikannya dalam penulisan.

Berikut beberapa hal yang perlu dipahami oleh penulis agar menghasilkan artikel menarik:

1. Memiliki alasan atau tujuan

Sebelum membuat artikel, penulis harus menentukan terlebih dahulu apa alasan dan tujuannya. Ini akan menjadi petunjuk dalam menentukan data dan informasi apa saja yang harus disampaikan.

Tujuan dan alasan juga akan menentukan bagaimana cara penulis mengemas tulisannya, sehingga dapat memengaruhi pembaca.

Beberapa contoh tujuan dan alasan dalam menulis, misalnya:

  • Mengedukasi pembaca terkait topik tertentu
  • Membangun engagement dengan pembaca
  • Mengajak pembaca untuk follow akun media sosial penulis
  • Menawarkan produk
  • Berlangganan email

2. Memiliki target audiens

Tidak semua pembaca menyukai satu topik tertentu. Itu artinya masing-masing artikel memiliki target audiens yang spesifik. 

Oleh karena itu, sebelum membuat artikel, penulis harus menentukan siapa target audiensnya melalui data demografis, behavior, interest, buying habit dari audiens yang ditarget.

Setelah mengetahui siapa target audiensnya, maka penulis akan lebih mudah menentukan topik dan jenis artikel yang disukai pembaca.

3. Riset data dan keyword

Riset data dan keyword adalah langkah konkret yang dapat dilakukan oleh penulis untuk mengetahui topik-topik apa saja yang disukai target audiens.

Dengan melakukan proses ini, penulis akan menemukan ide-ide paling relevan untuk pembuatan artikel, sehingga berpeluang mendapat lebih banyak pembaca dan interaksi.

4. Memilih topik yang menarik dan sedang tren

Menulis topik yang menarik dan sedang trending pasti dicari banyak orang. Hal ini akan menguntungkan penulis karena artikel yang dibuat berpotensi menarik banyak pembaca.

Selain itu, memilih jenis topik yang seperti ini akan memudahkan penulis dalam menarget audiens yang tepat, sehingga tujuan pembuatan artikel juga makin cepat tercapai, misalnya digunakan untuk tujuan marketing maupun branding.

5. Menggunakan kaidah bahasa yang baik dan benar

Dalam penulisan artikel haruslah terbentuk yang namanya komunikasi efektif, yaitu informasi yang disampaikan dapat dipahami secara utuh oleh pembaca. Itulah kenapa wajib menyesuaikan dengan kaidah bahasa yang baik dan benar.

Penggunaan bahasa ketika menulis artikel tentu tidaklah sama ketika melakukan percakapan. Di sinilah pentingnya penulis menggunakan bahasa yang tepat dan sesuai dengan situasi dan siapa target audiensnya.

Kesimpulan

Artikel termasuk jenis konten yang paling efektif dalam kampanye marketing bisnis. Terbukti masih banyak peminat dan proses produksi juga termasuk mudah.

Untuk menghasilkan artikel yang menarik, memahami tentang struktur dan tujuan pembuatan saja tidaklah cukup. Karena selain dua hal tersebut masih ada beberapa faktor yang tak kalah penting.

Mengenali siapa target audiens, memahami apa kebutuhan mereka, dan kemampuan riset adalah faktor yang boleh dikesampingkan oleh penulis. Justru ini merupakan elemen awal yang harus dipahami jauh sebelum memulai menulis artikel.

Dengan pemahaman lebih dari sekadar arti artikel, penulis akan lebih mudah dalam menentukan ide atau topik, sehingga tulisan dapat memberikan hasil, baik untuk kepentingan edukasi, pengenalan brand bisnis, personal branding, maupun penjualan.

Leave a comment