Skip links

Punya Website Baru, Yakin Sudah Memenuhi Komponen Search Engine?

Untuk dapat meletakkan website di halaman pertama mesin pencarian, diperlukan langkah-langkah untuk memenuhi komponen search engine. Mulai dari desain hingga kualitas konten.

Table of Contents

Untuk dapat meletakkan website di halaman pertama mesin pencarian, diperlukan langkah-langkah untuk memenuhi komponen search engine. Mulai dari desain hingga kualitas konten.

Memiliki website sangat penting dalam proses digital marketing. Bukan hanya  bagi perusahaan, melainkan juga sebagai media personal branding. Karena eksistensi situs berhubungan dengan hasil pencarian, maka harus memenuhi komponen search engine.

Komponen search engine adalah alat yang mendukung kinerja pencarian agar dapat berfungsi dengan baik. Website harus dioptimalisasi, baik konten maupun kecepatannya agar berpeluang tampil di halaman pertama. Lebih jelasnya, mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Search engine adalah

Search engine adalah program atau perangkat lunak yang membantu pengguna internet menemukan informasi secara online. Mesin pencari juga bisa dikatakan sebagai newsgroup di jaringan komputer server, sehingga sebenarnya sama seperti website pada umumnya.

Hasil pencarian di search engine disebut SERP yang sifatnya dinamis. Tampilnya suatu website di halaman pertama mesin pencari penting, karena menentukan jumlah klik yang diperoleh. Biasanya pengunjung hanya membuka situs di halaman pertama. 

Sebuah mesin pencari bekerja sangat cepat. Menemukan hasil pencarian dalam waktu beberapa detik saja dengan menggunakan algoritma. Kemudian mengindeks situs-situs di internet secara berkelanjutan.

Untuk mencari sebuah website atau informasi di search engine menggunakan kata kunci. Keyword  adalah frasa yang dicari pengguna di internet.

Dari sisi SEO, ini juga disebut search queries. Pengembang situs harus bisa menentukan keyword yang tepat agar mempertemukan pencarian dengan isi konten.

Search engine pertama di dunia adalah Archie yang diciptakan pada tahun 1990. Archie ialah website FTP berisi direktori tertentu yang disimpan di dalam server hosting dan dapat diunduh oleh para pengunjungnya.

Kemunculan Archie lantas diikuti oleh Veronica, sebuah mesin pencari besutan University of Nevada System Computing Services. Tampilan Veronica lebih baik daripada Archie. Setahun setelahnya, muncul Gopher, bersamaan dengan dirilisnya teknologi Web.

Gopher mencapai kejayaan pada tahun 1993, namun dengan cepat kehilangan pamornya sejak kemunculan WAIS (Wide Area Information System). WAIS adalah search engine berbasis web pertama. Mesin pencari ini memungkinan pengguna menelusuri informasi secara online dari berbagai situs dan basis data. 

Fungsi search engine

Search engine sebenarnya adalah website, namun fungsinya lebih fokus kepada pengumpulan dan pengaturan informasi di internet sesuai yang dibutuhkan oleh pengguna. Secara singkat, fungsi search engine sebagai berikut:

  1. Mencari informasi tertentu dari halaman website, sesuai kata kunci.
  2. Meningkatkan branding produk atau perusahaan melalui konten. Dalam hal ini harus dikemas menggunakan SEO (Search Engine Optimization) atau SEM (Search Engine Marketing)

Cara kerja search engine

Search engine menggunakan program yang disebut robots, spider atau web crawler. Penamaan ini mengacu kepada konsep kerja website yang berjejaring. 

Spider layaknya jaring laba-laba yang berfungsi untuk merangking situs yang layak untuk masuk ke halaman paling depan. Sementara web crawler mencari website dan konten yang memiliki keyword relevan di halaman SERP. 

Cara menggunakan search engine adalah memasukkan kata kunci di kolom pencarian. Website yang paling sesuai dan memenuhi algoritma akan diletakkan di halaman pertama.

Sebagai informasi, algoritma search engine terus diperbarui secara berkala. Tujuannya untuk mengoptimalkan hasil pencarian. Hal ini menjadikan persaingan antar web developer dan kreator konten makin terbuka. Berdasarkan itu pula, pengetahuan seputar mesin pencari harus dikembangkan.

Lantas, kapan sebuah search engine mengubah algoritmanya? Tidak ada yang tahu.

Google misalnya, secara teratur mengubah algoritmanya menggunakan nama binatang. Terakhir adalah Google Hummingbird.

Jenis-jenis search engine

Cara kerja setiap search engine kurang lebih sama, yaitu dengan memasukkan kata kunci pada kolom pencarian dan hasilnya pun akan keluar dalam beberapa detik.

Saat ini ada beberapa layanan search engine yang biasa digunakan. Kendati cara penggunaannya sama, namun kinerja algoritma berbeda. Di bawah ini beberapa mesin pencari yang umum digunakan di seluruh dunia.

1. Google

Google adalah search engine paling populer dan banyak digunakan di dunia karena dianggap memiliki hasil pencarian paling relevan. Saat ini menguasai 92,33 persen pencarian melalui smartphone dan 71,2 persen dari desktop

Salah satu fiturnya adalah Google Image yang memiliki stok foto terlengkap dan sering dirujuk dalam pencarian. Sekitar 250 juta gambar diunggah ke server setiap tahunnya.

Selain unggul lewat web search engine, perusahaan yang berbasis di Mountain View, California ini juga mengakuisisi beberapa situs, seperti YouTube, Gmail, Google Adsense, hingga sistem operasi Android.

2. Bing

Bing adalah search engine terbesar kedua setelah Google. Mesin pencari ini merupakan hasil garapan Microsoft dan menguasai 20 persen pencarian di internet. 

Berbeda dengan Google yang rajin berinovasi dan mengembangan produk, Bing bisa dikatakan relatif stagnan. Tetapi hasil pencariannya dianggap cukup relevan. Terbukti masih mampu bertahan dengan angka penelusuran lumayan besar.

3. Yandex

Yandex merupakan salah satu search engine populer di dunia. Walaupun di Indonesia namanya jarang terdengar, tetapi sebanrnya memiliki basis data dan gambar lengkap, sehingga dapat dijadikan sebagai sumber rujukan.

4. DuckDuckGo

Namanya unik, seperti permainan anak-anak. Tetapi jangan salah, peminatnya cukup banyak. DuckDuckGo merupakan sebuah situs pencarian privat, yang mana tidak dapat melacak pengguna dan tanpa iklan di laman hasil pencariannya.

Komponen search engine

Setiap situs pencarian memiliki bagian-bagian untuk mendukung kinerjanya. Sebelum membahas bagaimana cara kerjanya, mari berkenalan terlebih dahulu dengan komponen search engine.

Query interface

Query interface adalah format atau bentuk tampilan muka dari penyedia fasilitas search engine. Ini adalah komponen paling penting dari sebuah situs pencarian.

Contoh query interface yaitu ketika membuka Google terlihat tampilan wajah situs dengan kolom kosong. Bagian ini digunakan untuk menuliskan kata kunci pencarian. Setiap search engine memilikinya, namun kinerjanya  berbeda-beda.

Query engine

Query engine merupakan sistem atau program yang berfungsi menerjemahkan kegiatan dan keinginan user menjadi suatu bahasa yang dapat dimengerti komputer. Komponen ini bertanggung jawab menentukan kemampuan search engine untuk menemukan hasil relevan.

Jika kinerja query engine bagus, maka semakin relevan pula hasil pencariannya. Dengan begitu kepuasan pengguna akan tinggi dan user bertambah. Misalnya, kata kunci ‘manfaat teh hijau bagi kesehatan’. Maka query engine mencari situs relevan berdasarkan kata ‘teh hijau’, ‘manfaat’ dan ‘kesehatan’.

Database

Database merupakan kumpulan berbagai arsip, data dan dokumen dari semua situs di internet. Komponen ini sangat penting, karena jika basis data besar maka semakin banyak pula pilihan hasil pencarian yang akan muncul. 

Selain itu, semakin besar skala internet, maka kapasitas penyimpanan database yang dibutuhkan juga berbanding lurus. Dengan demikian, setiap search engine memiliki data yang semakin banyak pula.

Spider

Spider dimisalkan sebagai laba-laba yang menghimpun jaring-jaring untuk dijadikan satu kesatuan. Komponen ini bertugas mendata setiap situs yang ada di internet. Pendataan dilakukan secara berkala, berkelanjutan, serta menyeluruh. Data yang diambil adalah alamat, kata kunci, arsip, serta dokumen yang ditemukan oleh spider.

Indexer

Indexer memiliki fungsi sama dengan penggunaan indeks pada buku atau kamus. Program ini bertugas mempercepat pencarian. Ada banyak situs di dunia yang harus didata. Setelah pendataan dilakukan, kemudian informasi dikelompokkan berdasarkan kategori.

Saat pengguna mengetikkan kata kunci, maka data yang sudah dikelompokkan lebih mudah ditemukan oleh situs pencarian. Satu indexer mencakup lokasi pencarian, bahasa, tema, jenis konten, dll.

Cara memenuhi komponen search engine

Dari penjabaran tentang komponen search engine di atas, dapat dilihat bahwa mesin pencari akan mendata dan mengelompokkan setiap informasi di website berdasarkan kategori tertentu, salah satunya yakni menurut algoritma.

Meskipun setiap mesin pencari memiliki algoritma berbeda, tetapi cara kerjanya kurang lebih sama. Setidaknya ada tiga langkah yang harus dilakukan agar website memenuhi komponen search engine, antara lain:

1. Kecepatan website tinggi dan jarang error

Dalam salah satu update algoritma, Google memprioritaskan website minim eror dan memiliki kecepatan tinggi untuk ditampilkan di lama pertama. Situs tanpa gangguan akan menambah kepuasan pengguna saat mengaksesnya.

Performa website yang baik ini erat hubungannya dengan teknologi web hosting yang digunakan. Penting juga menjadikan tampilan situs lebih mobile friendly. Mengingat sebagian besar pengguna internet saat ini menggunakan ponsel untuk mencari informasi.

2. Situs dengan kualitas konten yang prima

Selain memiliki kata kunci sesuai algoritma, artikel juga harus relevan. Adapun konten yang baik dan memenuhi komponen search engine adalah sebagai berikut:

Searchable

Searchable atau mudah dicari. Artinya penggunaan kata kunci sangat penting. Peletakan keywords yang tepat akan memudahkan konten agar terlacak oleh mesin pencarian. 

Dimana saja peletakan kata kunci? Hal itu berubah-ubah sesuai algoritma search engine. Namun pada umumnya harus berada pada judul, paragraf pertama dan paragraf terakhir.

Shareable

Shareable atau mudah disebarkan. Ketika pengguna menemukan konten menarik, tentu ingin membagikannya kepada siapa saja di media sosial. Penting meletakkan plugin media sosial pada website agar konten mudah dibagikan.  

Readable

Readable atau mudah dibaca. Konten yang baik mudah dibaca dan dipahami. Pengguna akan mengerti maksudnya tanpa harus membacanya berulang-ulang.

Memorable

Memorable atau mudah diingat. Layaknya sesuatu yang mengesankan, konten berkualitas pasti akan mudah diingat.

3. Web dengan desain ciamik

Desain web yang baik adalah memudahkan pengguna untuk mencari konten yang dibutuhkan. Gunakan plugin dan shortcut yang membantu dalam melakukan berbagai aktivitas di website, seperti memilih konten, membagikan, mengomentari, dan lain sebagainya.

Lebih baik buat website simpel, sehingga tidak membingungkan pengguna. Namun perlu dicatat hindari kesan monoton supaya lebih menarik.

Kesimpulan

Jadi, untuk memenuhi komponen search engine, para blogger dan web developer harus mengoptimalkan situs, mulai dari desain, teknologi web hosting, hingga kualitas konten di dalamnya. Jika telah terpenuhi maka akan membuka peluang website masuk di halaman pertama mesin pencarian.

Demikian penjelasan tentang komponen mesin pencari, jenis dan bagaimana cara mengoptimalkan website. Semoga bermanfaat!

Leave a comment