Skip links

Ketahui Perbedaan Landing Page dan Website Sebelum Membangun Situs

Perbedaan landing page dan website terletak pada fokus dan tujuan masing-masing. Keduanya memiliki pengertian, ciri dan elemen yang berbeda.

Table of Contents

Pernahkah Anda bertanya  tentang perbedaan landing page dan website? Sepintas memang tampak sama, namun fakta yang ada, ternyata keduanya berbeda. 

Sederhananya, perbedaan landing page dan website dapat diukur dari fokus dan tujuan yang ingin dicapai. Halaman arahan digunakan untuk mencapai konversi dan penjualan. Laman landing page disesuaikan dengan kampanye atau penawaran tertentu. Sementara situs umumnya dirancang sebagai penjelajahan informasi.

Pada ulasan kali ini, Crooud akan mengupas perbedaan landing page dan website secara detail agar Anda dapat memahami sebelum mulai membuat situs bisnis. Mari kita simak bersama-sama!

Pengertian landing page

Saat masuk ke dalam halaman sebuah situs, pengunjung biasanya bertemu dengan link menarik yang akan mengarahkan ke halaman lainnya. Ketika diklik umumnya muncul beragam penawaran, baik mengenai konten marketing, pilihan produk, marketplace, dan lain sebagainya.

Maka dapat didefinisikan bila landing page adalah halaman website tunggal yang berdiri sendiri. Tujuan landing page untuk mendorong pengguna mengklaim sebuah penawaran. Ini bisa berupa apa saja, mulai dari ebook, kupon diskon, hingga demo gratis.

Landing page yang bagus menyertakan elemen halaman tertentu serta menyoroti sebuah promosi. Cara marketing ini disertai oleh kalimat persuasif, gambar menarik, tombol call to action dan laman serupa. Sebagai efeknya, perhatian pengunjung mulai diarahkan kepada penawaran, sehingga mendorong mereka untuk berlangganan.

Dalam digital marketing, keberadaan landing page sangat penting untuk pemasaran atau periklanan. Berbeda dengan website, halaman landing page biasanya memiliki banyak tujuan dan mendorong eksplorasi. Di sisi lain juga dirancang dengan satu fokus yang dikenal sebagai CTA (call to action) atau ajakan bertindak.

Fokus tersebut menjadikan landing page menarik sebagai pilihan terbaik untuk meningkatkan konversi penjualan. Keuntungan landing page juga berpengaruh terhadap penurunan biaya guna memperoleh prospek penjualan.

  1. Tujuan membuat landing page

Secara umum, tujuan landing page adalah mengarahkan pengunjung dari iklan atau email ke laman spesifik. landing page yang efektif berisikan konten cerdas membahas segmen pasar tertentu, misalnya soal produk, bisnis dan apapun yang tengah dipromosikan.

Di sisi lain, landing page bertujuan membuka prospek karena ketika pengunjung melakukan tindakan, secara otomatis mereka membaca apa yang ada di laman tersebut. Ini memungkinkan terjadinya lonjakan pelanggan, menaikkan traffic dari situs hingga memperoleh keuntungan penjualan.

Bahkan,  beberapa perusahaan menggunakan landing page untuk menyalurkan pada konten media sosial, seperti Twitter, Linkedin, hingga Facebook. Dengan demikian akan semakin menaikkan jumlah visitor serta traffic dalam jaringan.

  1. Keuntungan membuat landing page

Perbedaan website dan landing page juga dapat dilihat dari manfaat masing-masing. Dalam bisnis, salah satu keuntungan dari landing page ialah mendukung tujuan usaha, antara lain membuka pasar baru, mempromosikan produk, mendapatkan konsumen dan menaikkan penjualan. Cara ini bisa mendorong calon konsumen untuk mengambil tindakan, misalnya saja berlangganan, melakukan pembelian atau berkonsultasi.

Dalam digital marketing, menautkan landing page ke kampanye, konten, atau sumber tertentu dapat melihat channel mana yang menghasilkan prospek paling banyak. Cara ini juga bermanfaat untuk meninjau penawaran paling menarik serta promosi berkinerja tinggi. Melacak perilaku pengguna juga salah satu praktik terbaik dari halaman arahan, sehingga menghasilkan informasi berguna.

Informasi yang didapatkan nantinya bisa membantu menyempurnakan strategi dan target audiens. Di samping itu pula berpotensi meningkatkan efektivitas perusahaan secara keseluruhan.

  1.  Contoh landing page

Berikut merupakan contoh landing page yang digunakan dalam situs Khan Academy, sebuah website pembelajaran online untuk guru dan murid. Di dalam homepage ditemui berbagai halaman arahan dengan tombol call to action seperti di bawah ini. 

Melalui tombol call to actionTeachers, start here’ atau ‘Students, start here’, pengguna diarahkan pada halaman untuk mendaftar dengan berbagai cara, baik dari Google, Clever, Facebook, Apple atau email. Selain itu juga disertai informasi mengenai hal yang akan didapatkan jika memutuskan bergabung.

Selanjutnya, ketika memilih Sign up with Email, maka pengguna akan dihadapkan pada pengisian form. Formulir berisikan data meliputi alamat surel, first name, last name serta create password. Apabila memutuskan mendaftar, maka teruskan dengan klik tombol Sign Up.

Jika berhasil mendaftar, maka secara otomatis Khan Academy akan mengirimkan pemberitahuan melalui email untuk menyelesaikan pembuatan akun. Sementara itu pada laman website, Anda disambut dengan ucapan selamat datang karena telah bergabung. 

Dengan demikian berdasarkan contoh di atas, landing page yang bagus ialah berisi formulir prospek yang meminta kontak pengunjung. Di samping itu juga disertai oleh informasi penting mengenai hal-hal yang akan didapatkan jika bergabung dengan Khan Academy. Ini sangat membantu pengguna untuk mempelajari terlebih dahulu poin-poin tersebut sebelum memutuskan mendaftar. 

Apabila setuju dengan ketentuan yang tertulis, pengguna dapat mengisi formulir meliputi, alamat email, nama serta password. Dari sini, landing page telah berhasil mendapatkan informasi kontak pengunjung prospek. Sebagai gantinya, Khan Academy memberikan imbalan berharga yang dikirimkan melalui surel, yakni ajakan pembuatan akun hingga info lanjutan, seperti demo, pertemuan atau konsultasi dan lain sebagainya. 

Pengertian website

Website adalah kumpulan halaman yang saling berkaitan dan memiliki informasi lengkap. Umumnya sebuah situs menjelaskan tentang bisnis, apa yang dilakukan, dan produk atau jasa. Ini juga dapat menampung laman khusus, seperti blog, pilihan login, forum, testimoni serta masih banyak lagi lainnya sesuai kebutuhan.

Ada banyak jenis website beserta domainnya yang disesuaikan oleh bidang perusahaan, misalnya pendidikan, situs berita, forum, e-commerce dan lain-lain. Halaman-halaman dalam situs biasanya campuran dari teks dan media lain seperti video atau gambar. Bisa dikatakan tidak ada aturan untuk menentukan bagaimana tampilan dari web itu sendiri.

  1. Tujuan membangun website

Melalui website maka akan terhubung dengan dunia. Ada banyak tujuan dari dibuatnya situs, beberapa di antaranya yakni karena hobi, bisnis, minat, hingga alasan lain. Namun bagi pemilik usaha, ini merupakan kesempatan untuk mempromosikan sekaligus menjual barang atau jasa.

Terlebih dewasa ini, berbelanja secara online lebih diminati karena terbilang praktis. Melalui website, beragam produk atau jasa dipasarkan untuk membidik pasarnya masing-masing. Sebagian besar pembeli potensial datang secara daring, kemudian meninggalkan testimoni. Tentu merupakan cara yang menarik, bukan?

Selain itu, kategori blog perusahaan yang dibuat pada website membantu pemilik bisnis menyampaikan pesan, misi serta branding di depan calon konsumen secara langsung. Maka target mereka lebih cepat daripada iklan cetak atau brosur.

  1. Manfaat membangun website

Perusahaan digital marketing selalu menawarkan jasa pembuatan website untuk klien. Tentu saja karena memiliki situs menarik sama halnya mengundang calon konsumen untuk datang. Bahkan media ini terus diakses sekalipun berada di luar jam kerja.

Bagi pemilik bisnis, website memiliki beberapa manfaat penting khususnya bagi perkembangan perusahaan. Sederhananya, situs menyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh calon konsumen. Di dalamnya tertera jam buka, kontak, foto, produk, fasilitas question and answer, dan umpan balik. Anda dapat mengunggah konten promosi dan menjual barang atau jasa secara efektif dan hemat biaya.

Di sisi lain, promosi yang dilakukan oleh website dapat menjangkau pasar lebih luas sebab turut mempromosikan saluran media sosial serta membangun komunitas dengan pelanggan dari seluruh dunia. Bagi perusahaan ini juga kesempatan untuk membuat branding sebagai tolok ukur kredibilitas guna membentuk kepercayaan konsumen.

  1. Contoh website

Berikut merupakan contoh website 22laser.com. Dalam satu halaman memiliki deretan menu lengkap yang disesuaikan dengan kebutuhan, seperti home, layanan, pola, galeri proyek, kalkulator harga, kontak perusahaan hingga media sosial.

Perbedaan landing page dan website

Setelah membaca ulasan di atas secara detail, apakah Anda sudah memiliki bayangan secara garis besar mengenai perbedaan website dan landing page?

Perbedaan landing page dan website dapat ditinjau dari audiens. Situs dikunjungi oleh orang-orang dengan minat umum. Sementara landing page menjangkau calon konsumen lebih bertarget. Mereka tahu apa yang dibutuhkan dan mencari solusi secara spesifik.

Terkait informasi, website memiliki isi secara menyeluruh. Baik mengenai perusahaan, produk atau layanan, testimoni, online customer service, lokasi, umpan balik, hingga blog. Sedangkan konten di dalam landing page lebih terspesifikasi. Misalnya saja calon konsumen melakukan tindakan pada promosi pakaian, maka mereka akan bertemu deretan produk.

Sementara perbedaan website dan landing page juga bisa ditinjau melalui navigasi. Semua halaman situs bebas diakses, sehingga audiens dapat menjelajah dari satu kategori ke lainnya. Sedangkan halaman arahan hanya memiliki navigasi terbatas.

Secara traffic, landing page banyak mendatangkan calon konsumen baru yang bisa diprospek. Sebab mereka mendarat di halaman dengan tujuan penasaran akan sesuatu hal menarik, membaca secara detail dan memutuskan untuk aksi pembelian. Situs lebih kepada informasi menyeluruh, belum tentu audiens tertarik.

Kapan harus menggunakan landing page?

Setelah mengetahui perbedaan website dan landing page, lantas kapan harus menggunakan landing page? Berdasarkan pengertian, tujuan dan manfaatnya, komponen ini merupakan cara jitu menjalankan kampanye pemasaran. Ketika pengunjung melakukan tindakan, maka akan mendorong berkonversi.

Sebagai catatan, perusahaan harus menjaga desain dan branding sesuai dengan apa yang diiklankan agar pengguna semakin tertarik. Di sisi lain, landing page juga berfungsi sebagai lead magnet yang menawarkan konten bermanfaat kepada audiens. Pengguna mengisi formulir optin agar mendapatkan content secara rutin.

Lead magnet adalah cara terbaik mengubah pengunjung menjadi prospek bisnis. Dengan demikian, ini merupakan langkah tepat sebagai salah satu strategi pemasaran.

Landing page tidak terbatas pada penjualan. Terkadang perusahaan memerlukannya untuk memberitahukan audiens tentang informasi penting.  

Kapan harus menggunakan website?

Memiliki website adalah cara terbaik untuk memberitahukan calon konsumen mengenai bisnis. Anda juga bisa menggunakannya guna meningkatkan peringkat mesin pencari, kesadaran merek, membangun citra perusahaan dan masih banyak lagi.

Situs adalah tempat ideal untuk mendeskripsikan tentang produk atau jasa. Ini juga ruang terbaik berkomunikasi dengan pelanggan secara langsung mengenai bisnis. Sebagai timbal balik, mereka akan menggali lebih dalam informasi yang dibutuhkan.

Bisnis yang didukung oleh website juga memudahkan calon konsumen membuat pesanan, mengunduh konten, membuat janji, membaca berbagai detail. Dalam satu situs, perusahaan dapat mengoptimalkan berbagai unsur kata kunci, mulai dari keyword lokal, produk atau layanan hingga pertanyaan. Cara ini memungkinkan perluasan pasar.

Kesimpulan

Perbedaan landing page dan website meliputi beberapa komponen, seperti tujuan, manfaat, fungsi dan keuntungan. Baik landing page maupun situs dibuat dengan berbagai alasan. Oleh sebab itu, pahami terlebih dahulu aspek-aspek tentang keduanya sebelum memutuskan membangun website yang menarik.

Leave a comment