Skip links

Strategi STP dan Cara Penerapannya yang Efektif

Bagi pengusaha, kesuksesan bisnis merupakan sebuah pencapaian. Namun ada banyak elemen yang berperan. Salah satu elemen dasar yang wajib dipahami pengusaha adalah strategi pemasaran STP.

Table of Contents

Strategi bisa diartikan sebagai suatu cara yang digunakan oleh perusahaan dalam melakukan perencanaan dasar hingga mengimplementasikannya untuk jangka waktu panjang. Penerapan sangat menentukan berjalannya sebuah usaha. 

Maka dari itu, perusahaan tidak boleh gegabah dalam memilih strategi, terutama terkait dengan pemasaran. Di antara banyaknya marketing strategy, salah satu yang paling populer yakni strategi pemasaran STP.

Apa sih yang dimaksud dengan strategi pemasaran STP? Nah, untuk mencari tahu lebih lanjut simak uraian singkat berikut!

Mengenal strategi pemasaran STP

Strategi pemasaran STP merupakan sebuah strategi yang fokus pada tiga proses, yakni segmenting, targeting, dan positioning.

Seperti namanya, strategi pemasaran STP dapat membantu perusahaan dalam memilih segmen yang paling tepat bagi bisnis (segmenting). Selain itu, juga menganalisa target pasar (targeting) yang cocok dan mampu memberikan profit tinggi. Terakhir adalah positioning atau menentukan penempatan yang sesuai bagi produk. 

Dilansir dari laman Smart Insights, strategi pemasaran STP merupakan salah satu strategi yang fokus pada efektivitas komersial. Ini juga dapat digunakan untuk mengecek apakah Anda telah memanfaatkan setiap kesempatan yang ada dalam mengembangkan bisnis atau perusahaan. 

Selain digunakan untuk memasarkan produk atau bisnis, strategi satu ini juga untuk membangun brand image yang tepat. Apalagi citra merek merupakan aspek lain yang juga menentukan kesuksesan. Tidak heran jika sejumlah kegiatan di dalam strategi pemasaran STP sedikit banyak juga melibatkan para pelanggan.  

Segmenting pada strategi pemasaran STP

Salah satu tahapan yang dilakukan dalam strategi pemasaran STP adalah segmenting. Segmenting adalah salah satu cara dalam menggambarkan target market dengan membagi atau mengelompokkan pelanggan berdasarkan faktor karakteristik  yang mereka miliki. 

strategi pemasaran stp | penjelasan segmenting

Pengelompokan pelanggan dilakukan berdasarkan sejumlah kesamaan yang dimiliki. Misalnya saja seperti jenis kelamin, usia, domisili, penghasilan, kebiasaan, hingga cara dalam mengkonsumsi dan memilih sebuah produk. Pada tahapan ini, biasanya sebuah perusahaan dapat menentukan dan mengetahui kelompok potensial dan non-potensial. 

Setelah mengetahui hasil dari kedua kelompok tersebut, maka perusahaan diminta untuk lebih fokus melakukan research and developing pada kelompok potensial. Hal ini dilakukan agar strategi pemasaran lebih efektif dan efisien. 

Faktor yang mempengaruhi segmenting 

Sebelumnya diketahui jika untuk mengelompokkan pelanggan, perusahaan harus mencari persamaan yang dimiliki oleh para pelanggan. Namun, terdapat sejumlah faktor yang harus diperhatikan dalam melakukan tahapan segmenting, seperti:

1. Demografis

Faktor pertama yang berperan penting pada tahap segmenting adalah demografis. Ini membantu perusahaan mengelompokkan pelanggan berdasarkan jenis kelamn, usia, ras atau etnis, jenjang pendidikan terakhir, jenis pekerjaan, agama, hingga status kewarganegaraan.

2. Geografis

Sedangkan faktor geografis menekankan pada pembagian berdasarkan letak wilayah. Mulai dari tingkat RT/RW, kota, provinsi hingga negara sekalipun. 

3. Psikografis

Sedangkan faktor psikografis lebih fokus pada pengelompokan pelanggan berdasarkan psikologis yang meliputi gaya hidup, kepribadian, kegiatan yang disukai, dan lain sebagainya. 

4. Perilaku

Faktor terakhir yang juga berpengaruh pada segmenting adalah perilaku atau behaviour. Terutama yang berkaitan dengan kebiasaan pelanggan dalam memilih dan membeli sebuah produk. Hal ini juga membantu perusahaan untuk mengetahui produk seperti kebutuhan serta minat calon konsumen. 

Targeting pada strategi pemasaran STP

Tahap kedua dalam strategi pemasaran STP adalah targeting. Sesuai namanya, ini lebih bertujuan untuk menentukan target market yang akan dipilih dan sesuai dengan bisnis. 

Dalam targeting, perusahaan melakukan evaluasi pada market segmentation lebih bervariasi. Hal tersebut dilakukan untuk menentukan segmen pasar terbaik dan paling cocok dengan produk. 

Tentu saja untuk mengimplementasikannya terdapat sejumlah hal yang harus diperhatikan. Poin pentingnya ialah berkaitan dengan goals, daya tarik yang diminati dan disukai oleh sebagian besar target market serta resource yang dimiliki oleh perusahaan. 

Tidak heran jika di dalam tahapan ini, biasanya perusahaan juga akan melakukan survey langsung kepada pelanggan maupun target market untuk mendapatkan hasil lebih valid.

Syarat-syarat targeting yang efektif

Dalam menerapkan targeting, Anda juga harus memperhatikan syarat yang menentukan keefektifan saat penerapan, diantaranya:

1. Memastikan segmen pasar yang dipilih memberikan keuntungan

Salah satu syarat yang harus dipenuhi agar targeting berjalan efektif adalah memastikan segmen pasar dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. 

Baik segmen pasar besar maupun kecil tidak menjadi masalah, yang penting keduanya mampu memberikan profit bagi perusahaan di masa sekarang dan depan

2. Memilih strategi berdasarkan keunggulan kompetitif perusahaan

Keunggulan kompetitif sebuah perusahaan menjadi salah satu tolak ukur untuk menguasai segmen pasar yang telah dipilih. Kendati demikian, perusahaan juga harus melakukan analisa secara detail agar tindakan atau keputusan yang telah diambil dapat mendukung goals dan rencana jangka panjang. 

3. Pemilihan segmentasi pasar berdasarkan kondisi aktual

Proses targeting yang dilakukan juga tidak boleh sembarangan. Perusahaan harus memikirkan sejumlah aspek yang sesuai dengan kondisi terkini terkait persaingan pasar saat ini, utamanya mengenai daya tarik populer dari target market atau calon pelanggan. 

Positioning pada strategi pemasaran STP

Tahap terakhir yang dilibatkan dan harus dilaksanakan saat memilih strategi pemasaran STP adalah positioning.  Ini merupakan salah satu cara yang dilakukan setelah perusahaan berhasil menentukan target market atau menuntaskan tahapan targeting.

Dalam mengimplementasikan positioning, perusahaan mendeskripsikan secara detail dan menyeluruh terkait produk yang ditawarkan kepada pelanggan. Anda juga bisa melakukan metode comparison dengan cara menyebutkan kelebihan produk milik sendiri dibandingkan dengan produk sejenis yang sudah ada. 

Tidak heran jika Don E. Schwitz, seorang Profesor Periklanan dan Komunikasi Pemasaran Terpadu menyebutkan bahwa positioning merupakan salah satu tahapan untuk membantu menempatkan produk sesuai kebutuhan para pelanggan.

Jenis-jenis positioning

Dalam menentukan positioning, penting memastikan kelebihan dan perbedaan produk yang ditawarkan. Adapun jenis-jenis positioning yang bisa dijadikan referensi, antara lain:

  1. Melakukan positioning terkait perbedaan produk sejenis 
  2. Melakukan positioning terkait kelebihan yang dimiliki produk Anda
  3. Melakukan positioning terkait dengan kompetitor yang ada
  4. Melakukan positioning terkait kelompok atau jenis produk
  5. Melakukan positioning terkait jenis pengguna produk atau pelanggan
  6. Melakukan positioning terkait penggunaan produk
  7. Melakukan positioning terkait problem  yang ada

Penerapan strategi pemasaran STP

Jika tertarik menjajal strategi pemasaran STP, saatnya untuk mempersiapkan pembuatan rencana, tindakan yang akan dilakukan serta produk yang akan ditawarkan kepada calon pelanggan. 

strategi pemasaran stp | model pemasaran stp

Agar strategi pemasaran STP dapat berjalan dengan efektif dan efisien, sebaikya lakukan research terkait kondisi perusahaan secara menyeluruh.Hal ini mampu membantu mengetahui keadaan, baik internal maupun eksternal. Menariknya, strategi pemasaran STP bisa diaplikasikan untuk jenis bisnis konvensional maupun online, lho!

Contoh strategi pemasaran STP

Apakah Anda sudah bisa membayangkan bagaimana jadinya bila strategi pemasaran STP diaplikasikan pada bisnis?

Baiklah saatnya simak salah satu contoh dari penerapan strategi STP. Ialah McDonalds yang saat ini menjadi salah satu franchise makanan cepat saji dan tersebar hampir diseluruh belahan dunia. 

McDonalds menerapkan segmentasi pasar dengan tepat. Alih-alih menyasar market tertentu, justru menggaet seluruh lapisan, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Lalu berasal dari kelas ekonomi sosial rendah sampai tinggi. 

Hal ini bisa dilihat dari variasi menu yang dapat dijangkau oleh seluruh kelompok pelanggan. Misalnya saja Happy Meal yang dilengkapi dengan tambahan mainan menyasar khusus pasar anak-anak.

Apalagi, mainan yang diberikan merupakan hasil kolaborasi McDonalds dengan sejumlah perusahaan animasi atau kartun ternama, seperti SanRio, Barbie, Pinkfong hingga Marvel. Sebagian besar merupakan karakter-karakter yang memang disukai oleh anak-anak. 

Perusahaan juga menyediakan layanan membership kepada para pelanggannya dengan keuntungan potongan harga spesial. Selain itu, maskot McDonald’s, yakni Ronald McDonalds juga dibuat dengan penampakan berbeda-beda di setiap tempat. Salah satu contohnya di Thailand, patung dalam posisi berdiri dan kedua tangan mengatup di depan dada. 

Berbeda lagi dengan patung Ronald McDonalds di Indonesia yang lebih sering ditemui dalam posisi duduk di sebuah bangku kayu panjang. Tidak hanya itu saja, restoran cepat saji ini juga menawarkan menu-menu khas di setiap negara. 

Misalnya saja, McDonald’s Indonesia menjual Nasi Uduk McD. Sedangkan di Malaysia, salah satu menu khasnya yakni Nasi Lemak Burger. 

Kesimpulan

Nah, setelah membaca uraian dan penjelasan mengenai strategi pemasaran STP di atas, semoga dapat membantu Anda dalam mengembangkan dan menjalankan bisnis. Namun, tentu saja, terapkan setiap tahapan secara efisien dan efektif. Tidak ada salahnya untuk mempertimbangkan sejumlah hal sebelum mengaplikasikan strategi pemasaran STP agar bisnis terus berkembang. Mari berwirausaha!

Leave a comment