Skip links
strategi pemasaran apa saja yang cocok untuk B2B dan B2C

Strategi Pemasaran Apa Saja yang Terbaik Untuk Perusahaan B2B dan B2C? Temukan Jawabannya Disini!

Temukan jenis strategi pemasaran apa saja paling tepat untuk perusahaan B2B maupun B2C, serta pelajari cara membuat strategi marketing yang benar.

Table of Contents

Menentukan strategi pemasaran apa saja yang tepat untuk perusahaan B2B (Business-to-Business) dan B2C (‎Business-to-Consumer) tidaklah mudah karena memiliki cukup banyak jenis. Di sisi lain, setiap perusahaan tentunya memiliki keterbatasan sumber daya dan biaya.

Untuk itulah, pebisnis harus mengetahui strategi pemasaran apa saja. Dengan mengenali ragamnya akan memudahkan mereka untuk menentukan yang paling sesuai.

Lantas, strategi pemasaran apa saja untuk perusahaan B2B dan B2C? Temukan jawabannya di artikel ini!

Apa itu strategi pemasaran?

Strategi pemasaran adalah sebuah blueprint untuk menjangkau calon konsumen dan mengubah mereka menjadi pelanggan loyal.

Mengubah calon konsumen menjadi pelanggan loyal bukan perkara mudah karena harus menarget orang yang tepat dan membuat mereka tertarik dengan bisnis atau produk yang ditawarkan.

Agar proses akuisisi pelanggan lebih mudah, sebelum membuat strategi marketing pastikan sudah mengenali 3 poin penting ini:

  1. Value proposition produk atau bisnis
  2. Brand messaging
  3. Data demografis target pelanggan

Dengan tiga hal ini, Anda akan mudah menjelaskan benefit produk, pesan apa yang digunakan untuk mengatasi masalah konsumen, dan siapa orang yang paling ideal untuk dijadikan pelanggan.

Setelah menemukan jawaban dari ketiga poin di atas, selanjutnya pebisnis harus memahami dan menerapkan strategi marketing 4P atau disebut juga marketing mix.

Strategi marketing 4P merupakan pendekatan pemasaran yang konservatif, tetapi masih relevan hingga sekarang. Bahkan para pakar menyebutkan jika ini merupakan fondasi dalam pemasaran karena meliputi:

  • Product (Produk)
  • Price (Harga)
  • Place (Lokasi)
  • Promotion (Promosi)

Perlu diingat, dalam bisnis jangan sampai salah mengartikan antara strategi pemasaran (marketing strategy) dengan rencana pemasaran (marketing plan). Keduanya adalah dua hal berbeda, tetapi saling melengkapi. 

Strategi pemasaran apa saja pada dasarnya memberikan gambaran besar dari tujuan yang ingin dicapai oleh sebuah bisnis. Sedangkan rencana pemasaran menjelaskan hal terperinci dari action yang harus dilakukan untuk menyukseskan strategi marketing tersebut.

Fungsi strategi pemasaran apa saja?

Strategi marketing memiliki peran penting dalam memengaruhi dan menentukan bagaimana bisnis akan berjalan. Itulah kenapa harus tepat dan selaras dengan tujuan.

Selain itu, dengan adanya strategi marketing yang tepat, sebuah bisnis akan lebih mudah menentukan rencana karena hal ini akan berkaitan dengan berapa sumber daya yang dimiliki dan ketersediaan budget.

Dengan memperhatikan beberapa faktor di atas, maka pembuatan strategi marketing akan lebih realistis, mudah dijalankan, dan terukur.

Fungsi strategi pemasaran tak hanya untuk mempermudah mencapai tujuan bisnis. Selain hal tersebut masih ada beberapa yang tak kalah penting, antara lain:

  • Memudahkan penyusunan pesan marketing yang menjelaskan tentang brand, bisnis, maupun produk.
  • Mengetahui seberapa berat tingkat persaingan dan siapa saja direct competitors-nya.
  • Menentukan siapa target market yang paling fit dengan bisnis atau produk.
  • Membantu menentukan product positioning, sehingga lebih mudah menjelaskan manfaat produk dan menemukan keunikan dibanding milik pesaing.
  • Memudahkan penyusunan perencanaan marketing dan sekaligus untuk mengukur efektivitas marketing yang dijalankan.
  • Membantu menetapkan harga yang paling tepat berdasarkan riset pasar.

Tujuan strategi pemasaran

Tujuan strategi pemasaran secara luas adalah untuk mengetahui apa kebutuhan dan keinginan target konsumen. Setelah mengetahui hal ini, tentukan pesan marketing yang tepat, sehingga pelanggan memahami perbedaan secara jelas antara produk Anda dengan milik pesaing.

Penentuan tujuan strategi marketing haruslah didahului dengan riset pasar (market research). Ini dapat menemukan pendekatan paling efektif dan juga membantu mengidentifikasi market baru yang belum tersentuh sebelumnya.

Perlu diingat, penentuan tujuan strategi pemasaran apa saja haruslah spesifik dan dapat diukur efektivitasnya. Adapun beberapa tujuan strategi marketing antara lain:

  • Meningkatkan brand awareness
  • Mendapatkan lead atau calon customer yang potensial
  • Menambah jumlah pelanggan baru
  • Meningkatkan traffic website
  • Memperbesar jumlah pendapatan atau penjualan bisnis
  • Meningkatkan interaksi antara brand dengan customer

10 Strategi pemasaran B2B

B2B atau business-to-business adalah bentuk transaksi bisnis yang dilakukan oleh antar perusahaan. Contoh transaksi B2B adalah:

  • Produsen dengan perusahaan grosir
  • Perusahaan grosir dengan perusahaan retail
  • Produsen dengan perusahaan retail

Transaksi B2B juga merupakan bagian dari supply chain dalam proses produksi atau manufaktur hingga distribusi.

Dalam menjalankan perusahaan B2B, pebisnis harus mengetahui strategi marketing apa saja yang cocok untuk model ini. Inilah tantangan yang harus dihadapi karena tak semua memiliki dampak signifikan untuk perkembangan.

Dari beberapa survei yang dilakukan atas perusahaan B2B, strategi pemasaran apa saja yang cukup efektif? Inilah yang layak diprioritaskan untuk menjalankan kampanye marketing.

1. Content Marketing

Content marketing adalah strategi marketing yang fokus pada pembuatan dan pendistribusian konten-konten yang relevan dengan masalah dan kebutuhan calon pelanggan, sehingga membuat mereka tertarik serta ingin lebih mengenal brand atau produk.

Bisa dikatakan tujuan content marketing adalah edukasi market, bukan berjualan secara langsung ke calon pelanggan. Dengan melakukan hal tersebut, calon konsumen akan lebih mengenal brand hingga pada akhirnya tercipta rasa percaya atau trust.

Jenis konten marketing bisa berupa apa saja, mulai dari:

  • Infografis
  • Podcast
  • Video
  • Blog atau artikel
  • Webinar
  • eBook

Sebelum menentukan jenis konten yang akan dibuat, pastikan sudah memahamai siapa target market-nya dan media apa yang digunakan untuk mendistribusikan konten tersebut.

Berbeda media yang digunakan akan mempengaruhi jenis kontennya. Maka maksimalkanlah pembuatan konten karena masing-masing jenis memiliki penikmatnya tersendiri.

Content marketing menjadi strategi marketing B2B yang efektif karena mampu menarik prospek melalui beberapa channel pemasaran dan memudahkan membangun kepercayaan dengan pelanggan.

2. Inbound Marketing

Inbound marketing adalah strategi marketing yang memanfaatkan konten untuk menarik pelanggan dan memberikan mereka pengalaman memuaskan ketika berinteraksi dengan sebuah brand atau bisnis.

Inbound marketing sebenarnya merupakan pendekatan baru dalam marketing modern. Strategi ini diposisikan sebagai antitesis dari pemasaran tradisional atau yang disebut juga dengan outbound marketing.

Outbound marketing dikenal dengan strategi marketing yang mempromosikan produk secara terus menerus tanpa mempedulikan apakah market yang dibidik membutuhkan atau tidak.

Dilihat dari pengertian inbound marketing, sebenarnya strategi ini mirip dengan content marketing karena sama-sama mengandalkan konten sebagai media kampanye pemasarannya. 

Hanya saja para pakar menjelaskan jika antara inbound dan content marketing memiliki perbedaan yang sangat tipis, yakni pada tujuannya saja.

Inbound marketing bertujuan untuk menciptakan customer. Prosesnya terbentuk dengan:

  • Menarik calon customer
  • Membangun relasi dengan mereka
  • Memberikan pengalaman yang menyenangkan
  • Menjadikan mereka pelanggan loyal

Sedangkan content marketing tujuannya adalah pembuatan dan pendistribusian konten ke semua media atau saluran pemasaran untuk menjangkau prospek dan mengedukasi mereka.

3. Social Media Marketing

Social media marketing adalah proses pembuatan konten media sosial  yang digunakan untuk mempromosikan brand atau produk, membangun interaksi dengan target market, dan meningkatkan kunjungan atau traffic website.

Platform media sosial saat ini memiliki beberapa jenis: Facebook, Instagram, Twitter, TikTok, YouTube, hingga Pinterest. Di luar media ini masih banyak lagi, tetapi menurut data, deretan tersebut memiliki jumlah pengguna terbesar.

Jumlah pengguna media sosial saat ini jika dijumlahkan angkanya lebih dari miliaran dan terus meningkat setiap tahunnya. Bisa jadi target konsumen Anda juga ada disana, karena itu sebuah brand harus aktif untuk meningkatkan eksposur dan tetap relevan dengan pelanggannya.

Kampanye social media marketing haruslah konsisten dalam menghasilkan konten-konten yang relevan antara tujuan bisnis dan kebutuhan pelanggannya. Dengan strategi ini dapat menarik follower baru, memperbanyak sharing konten, dan meningkatkan brand awareness.

Teknik pemasaran dengan media sosial memberikan banyak keuntungan untuk bisnis, misalnya:

  • Menghemat biaya marketing dalam akuisisi pelanggan (bahkan bisa gratis)
  • Memperoleh data penunjang yang dapat digunakan untuk optimasi iklan digital
  • Meningkatkan konversi penjualan produk

4. Search Engine Optimization

SEO atau Search Engine Optimization adalah strategi marketing yang digunakan untuk mendapatkan traffic atau kunjungan dari mesin pencari, seperti Google, Bing, dan Yandex.

Teknik SEO sangat penting diterapkan, bukan hanya karena gratis, tetapi search engine seperti Google memiliki jumlah pengguna lebih dari 4,3 miliar di seluruh dunia. Ini merupakan data pada tahun 2021 dan angka tersebut masih terus meningkat setiap tahunnya.

Itu artinya Google merupakan sumber traffic gratis untuk situs. Terlebih lagi, hingga saat ini masih digunakan sebagai media pencari informasi, menemukan rekomendasi produk, dan juga jual beli. Itulah kenapa teknik SEO penting, terutama dalam menciptakan pelanggan. 

Menariknya lagi, semua level bisnis baik UKM, UMKM, Startup, hingga enterprise dapat menerapkan SEO. Di mata Google apa pun level bisnisnya dianggap sama. Itulah kenapa, perusahaan kecil dapat bersaing dengan perusahaan besar.

Untuk memulai teknik SEO, modal yang dibutuhkan adalah memiliki situs dan kemudian menerapkan content marketing. Untuk melihat performa dari SEO ini umumnya butuh waktu karena bagus tidaknya implementasi SEO tergantung pada kualitas konten dan optimasi SEO on page dan SEO off page.

SEO termasuk strategi marketing yang efektif karena mampu menarik calon pelanggan yang tertarget, sehingga dapat digunakan sebagai media lead generation dan untuk meningkatkan konversi penjualan.

5. Search Engine Marketing atau PPC

Search Engine Marketing atau SEM adalah strategi marketing yang digunakan untuk meningkatkan visibilitas situs di search engine melalui iklan berbayar.

SEM dikenal pula sebuah metode PPC atau Pay Per Click. Sesuai dengan namanya, ialah sebuah model marketing berbayar yang mana para pengiklan akan dikenakan biaya setiap kali iklan mereka diklik oleh pengguna search engine.

Meski strategi SEM atau PPC ini membutuhkan budget untuk beriklan, cara ini sebenarnya merupakan solusi cepat agar bisnis segera mendapatkan traffic dan mempercepat terjadinya transaksi penjualan.

Selain itu SEM juga tidak membutuhkan persiapan strategi content marketing yang detail. Cukup menyiapkan landing page yang optimal saja.

6. Account Based Marketing (ABM) and Retargeting

ABM adalah strategi pemasaran yang dijalankan dengan menargetkan orang-orang (akun) yang paling sesuai dengan kriteria ideal customer profile sebuah bisnis. Tujuannya adalah mempercepat akuisisi pelanggan dan menjadikan mereka loyal.

ABM merupakan strategi B2B yang dinilai paling efektif karena dengan menarget orang atau akun yang tepat, maka proses penjualan akan lebih cepat closing.

Terdapat beberapa keuntungan dengan menggunakan strategi ABM ini, antara lain:

  • Meningkatkan ROI (Return on Investment)
  • Proses penjualan lebih cepat
  • Menghemat biaya marketing

Selain ABM, terdapat satu lagi strategi yang dapat digunakan untuk menargetkan orang yang tepat, yaitu Retargeting.

Retargeting adalah strategi pemasaran yang menggunakan iklan berbayar untuk menargetkan orang-orang yang sebelumnya telah berinteraksi dengan brand, baik itu melalui kunjungan situs, mengunjungi akun profil media sosial, melihat konten, maupun memberikan reaksi.

Strategi ini cocok digunakan untuk menarget ulang orang-orang yang tertarik dengan penawaran atau sebelumnya ingin bertransaksi tetapi enggan untuk melakukan pembelian.

7. Earned Media dan PR

Earned media atau dikenal juga dengan sebutan earned content maupun free media adalah publisitas mengenai sebuah brand atau produk yang dibuat oleh pihak ketiga. 

Sederhananya earned media adalah konten yang dibuat oleh pelanggan atau pihak lain yang merekomendasikan produk Anda.

Dalam strategi ini, brand tidak ikut campur dalam pembuatan konten tersebut. Semuanya murni dari user atau pihak lain yang ingin mempromosikan.

Berdasarkan sebuah data, earned media merupakan strategi efektif untuk mendapatkan kepercayaan dari konsumen. Review produk yang dipublikasikan secara online dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau rekomendasi dalam menentukan sebuah produk.

Jenis konten earned media bisa beragam, mulai dari:

  • Artikel online
  • Konten media sosial yang berisikan testimoni
  • Word of mouth
  • Liputan televisi
  • Siaran radio
  • Liputan di majalah atau koran
  • Interview dengan jurnalis
  • Video review

Proses mendapatkan earned media bukan tanpa adanya inisialisasi terlebih dahulu. Semua ini dapat terjadi karena PR atau Public Relation yang baik dari brand tersebut.

PR adalah strategi yang digunakan untuk mengelola informasi tentang individu atau perusahaan sebelum disebarluaskan. Tujuannya membantu brand dalam menciptakan opini publik dan membentuk persepsi mengenai bagaimana orang melihat sebuah brand.

Di sisi lain juga menjaga brand image perusahaan dan meminimalkan dampak atau risiko dari adanya berita negatif yang muncul dengan mengatasnamakan brand tersebut.

8. Referral Programs

Referral program atau referral marketing adalah pendekatan pemasaran secara sistematis yang diterapkan oleh perusahaan dengan tujuan untuk melibatkan pihak tertentu agar bersedia mempromosikan produk dan jasa ke audiens.

Contoh strategi ini umumnya dikenal dengan affiliate program yang mana pihak promotor akan mendapatkan insentif atau komisi jika terjadi transaksi.

Implementasi strategi marketing ini bisa mengajak influencer yang memiliki basis follower serupa dengan target market bisnis. Ini dapat meningkatkan eksposur brand dari audiens yang tak dimiliki.

Mengajak influencer juga menjadi strategi marketing yang cukup efektif karena mereka memiliki kredibilitas di mata follower-nya, sehingga dapat meningkatkan konversi penjualan secara instan.

9. Industry Events

Industry Events adalah pameran dagang yang diadakan secara fisik maupun virtual dengan tujuan mengumpulkan beberapa perusahaan ke dalam satu lokasi untuk mendemonstrasikan produk terbaru mereka.

Manfaat strategi ini adalah membangun interaksi dengan prospek, mengumpulkan pihak-pihak yang bisa diajak berbisnis, dan media tepat untuk menjelaskan peluang bisnis baru.

Industry events umumnya diadakan secara tertutup, tetapi ada juga yang terbuka, contohnya adalah CES (Consumer Electronics Show).

CES adalah acara pameran dagang yang diadakan setahun sekali. Acara ini dianggap sebagai media paling berpengaruh dalam event teknologi sedunia. 

CES menampilkan produk-produk paling mutakhir dari brand ternama di dunia. Beberapa perusahaan yang rutin bergabung dalam event ini adalah Amazon, GM, Intel, Lenovo, ASUS, Microsoft, dan T-Mobile.

10. Conversational Marketing

Conversational marketing adalah pendekatan pemasaran yang dijalankan dengan menciptakan dialog antara brand dan pelanggannya. Ini dapat dilakukan melalui live chat, chatbots, voice assistants, maupun bentuk lain dari sebuah percakapan yang telah mengadopsi teknologi AI (Artificial intelligence).

Strategi marketing apa saja dianggap efektif untuk membangun customer engagement, meningkatkan kepuasan pelanggan dan pendapatan bisnis.

Untuk menjalankan strategi ini, sebuah bisnis dapat memasang program conversational interfaces di situsnya. Beberapa aplikasi sosial media juga dapat digunakan tetapi dibutuhkan perangkat pihak ketiga untuk mengintegrasikan.

Beberapa keuntungan menerapkan strategi conversational marketing adalah:

  • Menciptakan komunikasi yang jelas karena pelanggan dapat menyampaikan kebutuhannya dan bisnis akan lebih mudah memberikan solusinya.
  • Meningkatkan interaksi antara pelanggan dan bisnis secara real time.
  • Memberikan pengalaman yang berbeda dan lebih memuaskan pelanggan.

10 Strategi pemasaran B2C

B2C atau business-to-consumer adalah proses transaksi penjualan produk dan jasa yang dilakukan oleh perusahaan kepada pelanggan (end user). Jadi, transaksi terjadi secara langsung tanpa adanya perantara. Contoh dari model ini adalah toko retail.

Saat ini perusahaan B2C dapat dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu online dan tradisional. B2C online menjual produk dan jasanya dengan memanfaatkan internet, baik itu membangun situs (ecommerce) atau memanfaatkan marketplace. Sedangkan tradisional masih mengandalkan toko atau lokasi fisik dalam berjualan.

B2C online sudah menjadi ancaman serius bagi B2C tradisional. Contohnya banyak toko retail Indonesia yang pernah menjadi pionir di eranya kini sudah gulung tikar. Penyebabnya adalah perilaku pelanggan yang lebih menyukai belanja online.

Tapi di sisi lain, B2C online juga memiliki tantangan yang tak kalah mengerikan. Bisnis retail kini ibarat sudah mengalami perang harga. Kondisi ini tentu menyulitkan untuk mendapatkan markup profit yang lebih besar.

Oleh karena itu, dalam menjalankan B2C dibutuhkan strategi marketing yang tepat agar bisnis bisa bertahan di tengah persaingan yang makin ketat.

1. Social Networks and Viral Marketing

Sosial networks marketing tak ada bedanya dengan social media marketing. Strategi ini memfokuskan pada pembuatan konten-konten media sosial yang informatif dan edukatif, sehingga membuat audiens dengan senang hati membagikan, menambah tingkat interaksi, dan meningkatkan traffic situs.

Berdasarkan data, perusahaan sudah mampu memanfaatkan media sosial untuk meningkatkan konversi penjualan dan mengumpulkan data pelanggan maupun market insights.

Viral marketing adalah upaya penyebaran informasi tentang produk atau jasa secara masif melalui berbagai media mulai dari orang ke orang, mulut ke mulut, media sosial, email, hingga artikel.

Tujuan dari viral marketing adalah untuk mendorong para individu agar bersedia melakukan sharing informasi ke media yang mereka miliki. Alhasil akan menyebar dengan cepat dan luas ke seluruh audiens. Praktik ini dalam sekejap akan menciptakan eksposur berlimpah pada brand.

Media yang paling mudah untuk menjalankan viral marketing adalah media sosial. Sudah banyak bukti-bukti yang menunjukkan jika media sosial adalah ekosistem paling sempurna untuk strategi ini.

2. Paid Media Advertising

Paid media advertising adalah strategi yang digunakan untuk meningkatkan traffic situs melalui iklan berbayar, seperti beriklan di media sosial, display ads, PPC ads, video ads, dan pop-up ads.

Strategi paid media merupakan cara cepat dan efektif bagi perusahaan untuk mengenalkan bisnisnya, membangun brand awareness, mendapatkan traffic, dan meningkatkan penjualan. Hal ini terjadi karena dengan iklan dapat menjangkau audiens yang sebelumnya tidak pernah mendengar nama merek.

Paid media juga dapat dimanfaatkan untuk membangun database, misalnya meningkatkan jumlah followers di media sosial, lead generation, dan list building. 

Dari database ini, perusahaan dapat memanfaatkannya untuk optimasi iklan, sehingga memudahkan mereka menjangkau lebih banyak akun-akun baru yang berpotensi menjadi pelanggan.

3. Internet Marketing

Internet marketing atau disebut juga dengan online marketing adalah sebuah strategi yang memanfaatkan situs dan database email untuk promosi produk dan menciptakan penjualan.

Media sosial juga dapat digunakan untuk kampanye internet marketing. Dengan banyaknya jumlah user, hal ini menjadi peluang bagi brand untuk mendapatkan eksposur berlimpah dari audiens dan memanfaatkan kekuatan ini sebagai saluran promosi produknya.

Internet marketing juga memberikan peluang bagi brand atau bisnis untuk menjalankan strategi earned media dengan memanfaatkan situs. Menciptakan konten-konten atau artikel yang bernilai dan edukatif akan menambah wawasan audiens dan memberikan mereka pengalaman yang memuaskan.

Efek inilah yang nanti akan membuat audiens maupun customer bersedia memberikan suara atau opini mereka dalam bentuk unggahan media sosial, testimoni di halaman produk, dan bahkan memberikan review tertulis.

4. Email Marketing

Email marketing adalah strategi yang memanfaatkan database alamat email pelanggan untuk kepentingan edukasi, pengenalan produk, dan penjualan.

Strategi email marketing dinilai efektif karena pelanggan yang bersedia memberikan alamat surel mengindikasikan mereka tertarik dengan apa yang ditawarkan oleh brand, sehingga peluang terjadinya sales akan lebih besar.

Namun, untuk memulai email marketing, sebuah bisnis harus menerapkan list building, yaitu mengumpulkan alamat surel dari orang-orang yang berpotensi menjadi pelanggan atau disebut juga dengan leads.

Untuk memulai list building, sebuah brand dapat memanfaatkan traffic di situs mereka atau bisa juga menggunakan iklan berbayar, seperti PPC ads, Facebook ads, Instagram Ads, dan TikTok ads.

5. Direct Selling

Direct selling adalah aktivitas penjualan produk secara langsung ke pelanggan dengan cara door to door. Artinya transaksi tidak terjadi di toko, bisa saja berlangsung di rumah maupun di kantor.

Strategi ini memiliki beberapa kelebihan, seperti:

  • Dapat menjadi kanal baru dalam penjualan.
  • Menghindarkan penipuan transaksi.
  • Media tepat dalam membangun relasi dengan pelanggan dalam jangka panjang.
  • Mendengar feedback langsung dari pelanggan yang mana hal ini dapat membantu pengembangan produk.
  • Memangkas biaya marketing dan supply chain.

Namun, selain memiliki kelebihan, strategi ini juga memiliki kelemahan, contohnya:

  • Seorang sales harus bertemu dengan orang yang tepat karena jika tidak akan sulit menghasilkan closing.
  • Strategi ini bagi kebanyakan orang dianggap mengganggu karena terlalu salesy, yaitu menawarkan produk secara agresif yang membuat pelanggan tidak nyaman dan bahkan tertekan.

6. Point-of-Purchase (POP) Marketing

Point of purchase (POP) marketing adalah strategi yang digunakan oleh retailer atau pengecer untuk merencanakan peletakan atau display produk di toko mereka. Tujuannya agar menarik perhatian dan mempengaruhi keputusan membeli para pelanggan.

Contoh real strategi ini dapat ditemukan pada Indomart maupun Alfamart. Umumnya di meja kasir terdapat beberapa produk yang ditawarkan dengan harga diskon atau promo, sehingga dapat menarik pembeli atau digunakan untuk up selling maupun cross selling.

Kunci dari strategi ini adalah peletakan produk agar mudah terlihat dan penambahan informasi khusus untuk meningkatkan penjualan, seperti label diskon.

7. Co-Branding, Affinity, dan Cause Marketing

Co-branding adalah kerja sama marketing antara dua brand atau lebih yang bertujuan untuk mempromosikan dan menjual satu produk tertentu.

Kerja sama antar brand dapat meningkatkan kredibilitas dan menciptakan persepsi yang kuat di benak audiens mengenai kualitas produk. Strategi ini membuat mereka tertarik dan siap membeli, bahkan dengan harga yang lebih mahal sekalipun.

Affinity marketing adalah kemitraan antara perusahaan (selaku supplier) dengan organisasi atau bisnis yang memiliki kriteria audiens sama, baik itu demografis maupun minat. Contoh sederhana adalah kerja sama coffee shop dan produsen makanan setempat.

Brand besar juga pernah menjalankan kampanye affinity marketing ini, misalnya:

  • GoPro dan Red Bull
  • BMW dan Louis Vuitton
  • Alexander Wang dan H&M

Cause marketing adalah kolaborasi antara bisnis yang mencari laba (for-profit business) dan organisasi nirlaba (non-profit organization) untuk mendapatkan keuntungan bersama.

Cause marketing umumnya berkaitan dengan kampanye sosial atau amal yang dilakukan oleh organisasi nirlaba. Tugas perusahaan adalah membuat iklan dan mengajak pelanggannya untuk membeli produk yang mana keuntungan penjualan akan didonasikan untuk membantu menyukseskan program dari organisasi tersebut.

Strategi cause marketing ini memberikan beberapa keuntungan, seperti:

  • Meningkatkan reputasi brand atau brand image
  • Menciptakan relasi antara perusahaan dengan komunitas ataupun pelanggannya
  • Meningkatkan loyalitas brand
  • Membentuk faktor pembeda atau keunikan brand dibanding brand lainnya

8. Conversational Marketing

Conversation marketing berkaitan dengan upaya sebuah brand atau bisnis untuk menciptakan komunikasi atau percakapan secara langsung dengan konsumennya.

Tujuan dari pemasaran ini adalah untuk menyampaikan informasi mengenai brand maupun produk. Itu penting dilakukan agar konsumen paham mengenai product knowledge.

Strategi juga dapat digunakan untuk membangun interaksi dengan konsumen, meningkatkan loyalitas brand, dan melipatgandakan penjualan. 

Dialog atau percakapan dengan konsumen secara langsung dapat dilakukan dengan memanfaatkan layanan live chat, chatbots, dan voice assistants.

9. Earned Media dan PR

Earned media adalah publisitas mengenai produk atau jasa dalam bentuk konten apa pun yang dibuat oleh orang lain. Bisa dibuat oleh pelanggan atau pihak lain yang pernah berinteraksi dengan brand.

Konsumen saat ini sangat mempercayai informasi atau review dari orang-orang yang sudah bertransaksi dengan brand sebelumnya. Inilah salah satu penyebab kenapa earned media penting.

Earned media juga bisa dikatakan sebagai hasil dari Public Relation yang baik. PR memiliki peran penting dalam mengelola informasi mengenai brand, sehingga akan membentuk opini publik yang positif di mata konsumen.

Contoh dari earned media adalah word-of-mouth, ulasan atau review, sharing konten di media sosial, dan testimoni pelanggan.

10. Storytelling

Brand storytelling merupakan komunikasi atau narasi yang dibangun untuk menciptakan ikatan emosi dengan konsumen. Dalam konteks ini, brand mengajak konsumen untuk ikut merasakan value.

Dibandingkan hanya menyajikan data dan fakta, storytelling dianggap sebagai strategi pemasaran yang tepat agar konsumen lebih mudah ingat dan paham dengan identitas brand dan bagaimana bisnis dapat menyelesaikan masalah konsumen.

Untuk menciptakan storytelling yang memikat setidaknya terdapat beberapa elemen yang perlu digali oleh brand, yaitu karakter, latar, konflik, rising action, klimaks, dan akhir cerita.

Langkah membuat strategi pemasaran

Tren pemasaran terus berubah-ubah. Taktik marketing yang sukses saat ini, belum tentu akan sukses di masa yang akan datang. Itulah kenapa perusahaan harus lincah dalam merespons setiap perubahan pasar.

Beberapa faktor yang membuat tren pemasaran terus berubah adalah perilaku konsumen dan munculnya platform media baru.

Misalnya, munculnya TikTok membuat permainan marketing berubah. Untuk beradaptasi dengan platform ini, bisnis mau tidak mau harus lebih kreatif dalam menyajikan konten.

Jenis konten gambar sudah tak lagi mampu menjangkau lebih banyak audiens. Kondisi ini membuat brand harus menyajikan video.

Agar brand mampu beradaptasi dengan perubahan tren marketing ini, dibutuhkan strategi pemasaran. Selain itu,supaya bisnis tetap relevan dengan konsumen dan meningkatkan visibilitas di berbagai kanal pemasaran.

Untuk membuat strategi pemasaran yang tepat, terdapat beberapa langkah yang perlu diperhatikan.

1. Membuat rencana pemasaran

Marketing plan dan marketing strategy adalah dua hal yang berbeda. Fokus dari strategi pemasaran adalah penentuan arah dan target secara menyeluruh. Idealnya tidak berubah karena tujuannya adalah untuk menyebarkan value proposition bisnis dan brand messaging.

Sedangkan marketing plan dapat berubah-ubah mengikuti tren pasar, sehingga sifatnya lebih adaptif. Marketing plan menjelaskan tindakan spesifik yang perlu dilakukan untuk merealisasikan strategi pemasaran apa saja.

Dalam membuat rencana pemasaran terdapat beberapa poin yang harus ditentukan, misalnya:

  • Budget yang dibutuhkan atau dimiliki oleh brand
  • Sumber daya yang dibutuhkan untuk memulai kampanye marketing
  • Media atau kanal pemasaran yang digunakan

Hal terpenting yang perlu diingat dalam membuat rencana pemasaran adalah pastikan setiap tindakan selaras dengan tujuan bisnis.

2. Membuat persona pembeli

Persona pembeli atau buyer persona adalah gambaran ideal terkait siapa customer atau pembeli produk. Dalam pembuatan strategi pemasaran, ini dianggap sebagai bagian utama yang akan menentukan game plan marketing.

Dalam membuat buyer persona, perusahaan harus mengenali secara detail profil target market, mulai dari data demografis, psikologis dan behavior konsumen.

Tujuan membuat persona pembeli adalah untuk mengenali siapa target konsumen ideal untuk bisnis dan menggali apa saja masalah dan kebutuhan mereka. Dengan informasi ini akan memudahkan penyusunan strategi pemasaran apa saja yang lebih efektif.

3. Identifikasi goal atau tujuan bisnis

Penentuan tujuan strategi marketing haruslah mencerminkan tujuan dari bisnis itu sendiri. Adapun yang paling umum adalah:

  • Meningkatkan brand awareness
  • Menambah jumlah pelanggan
  • Mendapatkan lead
  • Meningkatkan traffic website
  • Memperbesar ROI (Return on Investment)
  • Meningkatkan engagement

Pada dasarnya sebuah bisnis bebas menentukan tujuan marketing mereka. Namun, pastikan bahwa perusahaan sudah mengetahui apa saja yang harus dilakukan untuk mencapai itu. Misalnya mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan, kendala yang dihadapi, dan media pemasaran yang digunakan.

4. Gunakan tools yang sesuai

Setelah perusahaan atau brand menentukan tujuan marketing-nya, maka langkah selanjutnya adalah bagaimana mengukur sukses tidaknya goal tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan tools yang sesuai, sehingga dapat menjadi tolak ukur efektivitas marketing.

Misalnya, Google menawarkan tool gratis untuk mengukur performa sebuah situs, yaitu Google Analytics. Dengan alat tersebut dapat mengetahui berapa peningkatan jumlah kunjungan atau traffic mulai dari per hari, minggu, bulan, dan tahun.

Media sosial, seperti Instagram juga menawarkan tool gratis yang dapat digunakan oleh user, yaitu Instagram Insight. Untuk memanfaatkannya, Anda harus mengubah setting-an akun pribadi menjadi bisnis.

Instagram Insight dapat memberikan gambaran mengenai data impression dan engagement di setiap post. Selain itu, tool ini juga membantu mengenali informasi detail audiens, mulai dari lokasi, usia, gender, hingga jam aktif followers.

5. Review media yang digunakan untuk kampanye marketing

Media yang digunakan untuk menjalankan kampanye pemasaran terbagi menjadi tiga kategori, yaitu:

  1. Paid media
  2. Owned media
  3. Earned media

Paid media adalah kanal pemasaran berbayar yang digunakan untuk menjangkau target pelanggan. Jenis-jenis paid media bisa berupa online maupun offline, contohnya siaran televisi, billboard, iklan di koran, media sosial, search engine, dan website.

Owned media adalah media jenis apa pun yang telah dibuat oleh tim internal marketing perusahaan. Bisa berupa gambar, video, artikel, podcast, ebook, dan infografik.

Earned media merupakan konten yang dibuat oleh orang lain atau sering juga disebut dengan user-generated content. Bisa berupa sharing content, retweet unggahan, maupun brand mention di Instagram.

Dalam menjalankan kampanye, Anda bisa menggunakan ketiga media atau memilih salah satu di antaranya. Pastikan terus melakukan evaluasi dan review terlebih dahulu. Kemudian identifikasi media apa yang memberikan performa terbaik dalam implementasi strategi marketing.

6. Audit dan rencanakan campaign

Setelah mulai menjalankan aktivitas marketing, baik itu paid, owned, dan earned, kini saatnya melakukan audit untuk mengetahui jenis konten dan media apa yang memberikan performa terbaik.

Dari audit ini, bisnis dapat menentukan langkah selanjutnya, apakah fokus pada media yang memberikan dampak menjanjikan atau melakukan testing guna menemukan formula marketing yang lebih tepat.

Proses audit ini juga akan membantu apakah marketing yang dijalankan sudah sesuai dengan tujuan bisnis. Jika tidak, harus melakukan evaluasi dan membuat marketing plan yang lebih sesuai lagi.

Dalam tahapan audit, bisnis juga harus menganalisis data pelanggannya. Apakah sudah sesuai dengan buyer persona dan masih ada masalah yang dialami oleh konsumen tersebut?

Informasi tersebut dapat digunakan oleh bisnis untuk mengembangkan dan merencanakan kembali strategi pembuatan konten agar lebih relevan dengan kebutuhan dan masalah konsumen.

Contoh strategi pemasaran dari perusahaan terkemuka

Dalam menjalankan pemasaran, perusahaan tidaklah harus menjalankan semua jenis karena hal ini akan berkaitan dengan jumlah sumber daya yang dimiliki.

Bahkan beberapa perusahaan terkemuka di dunia, hanya menggunakan satu atau dua strategi marketing saja dalam menjalankan bisnisnya.

Strategi pemasaran apa saja yang digunakan oleh brand ternama dunia? Berikut deretannya:

1. Small Girls PR

Small Girls PR merupakan perusahaan yang bergerak di industri kreatif yang anggotanya berisikan kumpulan para influencer dan orang-orang berpengalaman di dunia agensi. Fokus bisnis ini adalah di bidang PR yang mengusung pendekatan personal dalam memasarkan produk kliennya.

Strategi marketing yang digunakan adalah event marketing. Beberapa momen sering mereka unggah di Instagram dan terbilang efektif karena terbukti dapat meningkatkan brand awareness dan kredibilitas klien.

2. Target

Target merupakan retailer yang cukup besar dan telah memiliki 50 cabang di beberapa negara bagian Amerika dan juga Kolombia.

Strategi marketing yang digunakan oleh perusahaan ini adalah paid media. Mereka menggunakan Twitter ads atau Twitter card untuk mempromosikan produk. 

Twitter card menawarkan pengalaman belanja yang mudah dan ringkas karena transaksi terjadi di aplikasi langsung, sehingga lebih cepat.

3. Regal Movies

Regal Movies adalah perusahaan yang menawarkan tayangan film dalam bentuk sinematik terbaik dengan format 2D, 3D, IMAX, dan 4DX digital.

Perusahaan ini menggunakan strategi owned media untuk menawarkan layanan film mereka. Regal Movies memanfaatkan followers sebagai pelanggan. 

Dengan total followers lebih dari 4 juta di semua platform media sosial dan dengan engagement tinggi, menjadi aset penting dalam menentukan strategi marketing.

4. La Croix

La Croix adalah perusahaan Amerika yang bergerak di bidang minuman berkarbonasi. Mereka menggunakan earned media sebagai pilihan strategi pemasarannya. 

Terbukti dengan strategi ini, La Croix sukses mendapatkan pelanggan loyal dan memiliki basis komunitas yang kuat.

Jenis earned media yang didapatkan oleh La Croix adalah customer review, sharing konten, dan brand mention di akun media sosialnya.

5. Superside

Superside atau sebelumnya dikenal dengan Konsus adalah perusahaan yang menyediakan layanan desain online secara berbayar. Jasa ini cocok digunakan oleh individu hingga perusahaan.

Strategi marketing yang digunakan Superside adalah paid media. Sementara mereka menjalankan iklannya di Instagram dengan menawarkan ebook panduan desain untuk iklan digital.

Iklan Superside ini bertujuan mengumpulkan data leads yang nantinya akan diajak untuk mencoba kemudahan membuat desain menggunakan layanannya.

Kesimpulan

Membuat strategi pemasaran apa saja pada dasarnya bukan pekerjaan gampang karena untuk menyusun strategi tersebut dibutuhkan beberapa informasi penting, seperti:

  • Siapa konsumen idealnya
  • Media apa yang digunakan
  • Pesan marketing apa yang paling tepat
  • Jenis konten yang seperti apa

Untuk mendapatkan informasi-informasi tersebut, perusahaan haruslah melakukan riset pasar terlebih dahulu dan banyak interaksi dengan calon konsumen untuk mengetahui apa saja feedback dari mereka.

Data riset dan feedback ini nantinya akan digunakan untuk menentukan strategi pemasaran apa saja yang paling tepat dan efektif.

Tidak semua perusahaan memiliki dana marketing berlimpah, itulah kenapa mereka harus bisa menemukan kanal pemasaran yang dinilai cocok dengan target market-nya.

Setelah semua informasi yang dibutuhkan sudah jelas, kini saatnya perusahaan menentukan strategi marketing-nya. Terdapat banyak pilihan yang bisa diterapkan, hanya saja penentuan nantinya disesuaikan dengan jenis bisnisnya, apakah itu B2B atau B2C.

Pastikan setelah menjalankan strategi marketing selalu melakukan tes ukur untuk mengetahui performa dan optimasi agar hasilnya sesuai dengan tujuan bisnis Anda.

Leave a comment